Fakta dan Mitos Seputar Onani yang Perlu Anda Ketahui

Onani atau masturbasi merupakan salah satu topik yang berkaitan tentang seksual yang sering dijadikan bahan pembicaraan banyak orang.

Sebagian besar masyarakat menganggap onani menjadi hal yang tabu dibicarakan, dianggap kurang pantas dan tidak senonoh.

Karena akses informasi yang sangat terbatas mengenai onani, menyebabkan banyak kesalahpahaman mengenai mitos-mitos onani. Padahal jika dibicarakan lebih dalam, onani dilakukan tentu bukan tanpa alasan.

Ada banyak manfaat onani yang bisa diperoleh jika memang dilakukan dengan benar dan tidak terlalu sering. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu onani, mungkin fakta dan mitos seputar onani di bawah ini bisa sangat membantu.

Mitos Seputar Onani

Berikut ini beberapa mitos seputar onani yang jarang diketahui orang:

  1. Onani Dapat Memperpanjang Dan Memperbesar Penis

Tidak benar, onani atau masturbasi sama sekali tidak berpengaruh pada perubahan bentuk pada penis pria.

Ukuran penis pria tidak berpengaruh pada sering atau tidaknya onani namun berdasarkan informasi genetik dalam diri seseorang. Serta hal ini tidak bisa dimanipulasi dengan hal-hal tertentu.

  1. Onani Mempengaruhi Tinggi Badan

Mitos dan tidak benar, tinggi bada seseorang sangat berkaitan dengan genetik yang berasal dari kedua orang tua, rangsangan aktivitas fisik, serta faktor nutrisi.

Untuk faktor genetik sudah pasti menjadi indikator dari tinggi badan seseorang. Untuk nutrisi serta rangsangan fisik bermanfaat membantu merangsang pertumbuhan badan selama dalam masa pertumbuhan.

  1. Onani Mempengaruhi Berat Badan

Tidak benar, pendapat ini jelas salah. Sama seperti tinggi badan, berat badan pada seseorang dipengaruhi nutrisi dan aktivitas-aktivitas fisik.

Asupan kalori yang berlebihan serta kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan berat badan meningkat dan gemuk.

Sebaliknya, saat asupan kalori sedikit namun aktivitas fisik tinggi bisa menyebabkan berat badan menurun. Beberapa penelitian terbaru juga menjelaskan jika berat badan juga terpengaruh oleh faktor genetic.

  1. Onani Menyebabkan Kemandulan

Mitos, pada pria normal sel sperma dapat mencapai kematangan dan jumlahnya hingga ratusan juta setiap harinya.

Dari 2,75 ml air mani, terdapat 180-400 juta sperma di dalamnya. Jika berbicara tentang kemandulan, sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi di dalamnya, mulai dari  pola kehidupan, kebisaan makan dan minum, dan lainnya.

  1. Onani Membuat Dengkul Kopong

Tidak benar, rasanya mitos seperti ini memang cukup banyak beredar di masyarakat. Dalam dunia medis, dengkul yang kopong dikarenakan adanya pengeroposan pada tulang.

Kondisi ini dapat terjadi alami dikarenakan usia seseorang yang sudah beranjak tua sehingga mengalami penurunan dalam pembentukan tulang.

Salah satunya yaitu osteoporosis yang mana menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas dari kepadatan tulang. Sehingga tak heran jika penderita Osteoporosis bisa mengalami patah tulang dengan mudah.

Dan dapat disimpulkan jika dengkul yang kopong sama sekali tidak berkaitan dengan sering atau tidaknya melakukan onani.

  1. Penularan Infeksi Menular Seksual

Tidak benar, penularan PMS (penyakit menular seksual)hanya bisa terjadi saat dilakukannya penetrasi dengan menggunakan organ vital seperti penis, vagina, ataupun dubur.

Bahkan hal ini juga dapat beresiko bagi yang melakukan metode oral seks. Akan tetapi tidak dengan onani, aktivitas seksual ini sama sekali tidak dapat menyebabkan infeksi penyakit menular jika dilakukan dengan benar.

Terkecuali jika anda menggunakan mainan-mainan seks yang tidak bersih dan beresiko tercemar mikroorganisme.

  1. Onani Menyebabkan Jerawat

Tidak benar, ada 3 konsep dasar yang perlu anda ketahui tentang terjadinya jerawat, yaitu hiperaktivitas kelenjar sebasea (lemak), pengaruh bakteri, hingga perubahan pertumbuhan sel kulit yang paling luar.

Selain itu faktor genetik dan hormonal juga dapat mempengaruhi munculnya jerawat, bukannya dikarenakan onani.

  1. Onani Tidak Memiliki Manfaat

Sama sekali tidak benar, bahkan faktanya banyak dokter yang mengatakan jika terdapat banyak sekali manfaat saat melakukan onani.

Orgasme yang dicapai akan melepaskan endorphin ke seluruh tubuh. Hormone ini membantu seseorang mengatasi stress, meredakan ketegangan saat berhubungan intim, meningkatkan resistensi pada infeksi ragi, meningkatkan metabolism dan membantu tidur lebih nyenyak.

Orgasme juga dapat mengatasi rasa sakit secara alami, sehingga dengan melakukan onani anda dapat memerangi berbagai gangguan seperti sakit kepala, PMS, nyeri punggung, dan lainnya.

Fakta Seputar Onani

Fakta dan mitos seputar onani

Fakta dan mitos seputar onani

Berikut ini fakta-fakta seputar onani yang perlu diketahui semua orang:

  1. Mana Yang Lebih Baik, Onani atau Hubungan Intim

Seperti yang anda ketahui, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari berhubungan intim yang sehat bersama pasangan, mulai dari kesehatan jantung, tekanan darah, dan prostat.

Namun tidak demikian dengan onani, hingga saat ini belum diketahui pasti mengapa ejakulasi saat onani dan berhubungan seks memiliki efek berbeda.

Namun sebuah studi yang dilakukan di tahun 2015 menyatakan jika onani dapat menurunkan resiko terkena kanker prostat. Akan tetapi hal ini perlu diteliti lebih lanjut lagi.

  1. Berbahayakan Onani Bagi Kesehatan

Meskipun memiliki beberapa manfaat, onani tetap menjadi aktivitas yang beresiko meskipun terkadang resiko yang dimilikinya minimal.

Onani yang kasar dan terlalu sering dilakukan bisa menyebabkan iritasi pada kulit kelamin. Bahkan penis yang sedang ereksi dapat memiliki resiko “patah” jika dipaksa untuk dibengkokkan.

Bahaya onani yang paling berisiko jaki dilakukan dalam posisi tengkurap karena dapat memberikan tekanan berlebih pada penis, tentu saja ini menyebabkan cedera yang berbahaya pada penis.

Agar lebih aman, disarankan untuk melakukan onani pada posisi duduk, telentang, maupun berdiri.

Hindari untuk meremas berlebihan area batang penis ketika mengalami ejakulasi karena hal ini bisa beresiko menyebabkan kerusakan di bagian pembuluh darah dan syaraf yang ada di bagian penis.

  1. Seberapa Sering Onani Yang Dianggap Normal

Sebenarnya tidak ada standar bagaimana seberapa seringnya onani dapat dikatakan normal atau tidak.

Jika anda melakukan onani beberapa kali dalam sehari, namun kehidupan anda tetap menyenangkan dan sehat, maka dapat dikatakan jika jumlah tersebut tidak termasuk kategori berlebihan.

Namun jika onani sampai bisa mempengaruhi kehidupan anda lainnya dan bahkan menjadi sebuah ketergantungan, maka hal ini sudah masukke dalam jumlah yang tidak normal.

Bahkan salah satu resiko jika anda terlalu sering onani adalah anda akan merasa malas untuk melakukan aktivitas seksual bersama pasangan dan lebih memilih untuk melakukan onani.

Jika kondisi anda sudah seperti ini, maka akan lebih baik untuk mengisi waktu luang anda dan mengalihkan pikiran tentang onani ke hal lainnya yang bersifat positif semisal olahraga.

  1. Apakah Onani Menandakan Jika Kehidupan Seksual Kurang Memuaskan

Sama sekali tidak, rasanya hampir semua pria melakukan onani, baik yang masih lajang bahkan hingga yang sudah menikah sekalipun.

Kebanyakan pria yang melakukan onani tak hanya untuk dapat memuaskan hasrat seksual saja, akan tetapi juga digunakan untuk media menenangkan diri hingga melepas stress.

  1. Manfaat Onani

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan jika terdapat beberapa manfaat masturbasi bagi pria, mulai dari mencegah kanker prostat hingga menghilangkan stress.

Hormone endorphin yang keluar saat ejakulasi membantu untuk meningkatkan kepuasan dan semangat dalam diri anda. hormone kortisol yang dilepaskan ketika ejakulasi juga membantu meningkatkan sistem imun.

Di saat menginjak usia tua, maka tonus otot yang ada di area penis dapat melemah secara alami. Dengan onani, akan membantu untuk melatih otot-otot yang ada di area pinggul sehingga mencegah terjadinya inkontinensia maupun disfungsi ereksi.

Nah itu tadi beberapa fakta dan mitos seputar onani yang perlu anda ketahui. Dengan infromasi ini diharapkan tidak ada lagi persepsi yang salah mengenai onani.

Leave a Reply