Sehatki.com – JAKARTA – Olahraga adalah salah satu aktivitas yang baik untuk dilakukan. Olahraga mampu dijalankan di tempat mana saja, baik di area di rumah maupun pada pusat kebugaran atau biasa disebut gym. Namun, akibat alat-alat dalam tempat gym banyak digunakan oleh banyak orang, hal itu mampu menjadi sarana penularan infeksi kulit.
Infeksi dermis yang kerap terjadi di dalam gym sanggup disebabkan oleh beberapa faktor seperti bakteri, jamur, hingga virus. Bakteri, jamur, maupun virus dapat ada dikarenakan aktivitas olahraga di dalam gym yang digunakan memproduksi seseorang berkeringat juga kurangnya kebersihan peralatan gym, sehingga itu memudahkan seseorang terkena berbagai macam infeksi kulit.
Berikut adalah 7 infeksi dermis yang tersebut dapat tertular di area tempat gym.
1. Folikulitis
Folikulitis adalah infeksi yang tersebut terjadi di area folikel atau pori-pori kulit. Biasanya infeksi ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah seperti jerawat. Benjolan kecil ini juga akan terasa sangat gatal juga di beberapa perkara terasa nyeri.
Jika Anda menggaruknya, benjolan kecil ini akan pecah lalu mengeluarkan cairan. Cairan ini cukup berbahaya dikarenakan sanggup memunculkan benjolan kecil yang baru dalam permukaan lapisan kulit yang mana terkena cairan.
Folikulitis biasanya disebabkan oleh bakter. Namun, folikulitis ini juga dapat disebabkan oleh jamur atau saluran keringat yang tersumbat. Selain itu, folikel dapat terluka dikarenakan adanya ketegangan permukaan epidermis dengan baju olahraga atau bergesekan dengan permukaan dermis yang lain. Ketika folikel ini terluka dengan luka yang terbuka, maka rangkaian bakteri serta jamur mampu dengan mudah tertular kemudian menyebabkan infeksi folikulitis.
2. Impetigo
Impetigo adalah infeksi yang dimaksud disebabkan oleh bakteri. Biasanya impetigo ditandai dengan bercak merah serta dermis yang digunakan melepuh. Bagian tubuh yang biasanya terserang adalah sekitar wajah, tangan, kemudian kaki.
Gejala impetigo tidaklah secara langsung terlihat pasca pengidap terinfeksi. Umumnya, gejala baru terlihat setelahnya 4 sampai 10 hari sejak pengidap mengalami paparan bakteri untuk pertama kali.
Seperti yang mana diketahui, impetigo disebabkan oleh bakteri. Menurut laman Siloam Hospital, bakteri faktor impetigo dapat tumbuh di kondisi panas serta lembab. Itulah sebabnya, impetigo pada Indonesia bisa saja terjadi sepanjang waktu. Berbeda dengan kejadian impetigo di dalam negara 4 musim yang dimaksud lebih banyak sejumlah terjadi pada musim panas.
Jenis bakteri yang dapat menyebabkan impetigo adalah Streptococcus dan juga Staphylococcus. Bakteri ini bisa saja menular melalui kontak secara langsung dengan penderita atau pemakaian barang secara bersama-sama. Infeksi juga lebih lanjut mudah menular bila ada luka terbuka, misalnya luka goresan.
3. Athlete’s Foot
Athletes foot atau yang digunakan dikenal dengan kutu air adalah infeksi epidermis yang digunakan biasa disebabkan oleh jamur. Kutu air umumnya adalah infeksi jamur yang tersebut ditemukan dalam sela jari kaki. Tanda kutu air ditandai dengan sela jari kaki yang memerah, terasa gatal, juga bersisik.
Kutu air memang sebenarnya biasanya ditemui pada tempat yang mana lembab. Ketika pada area gym, jamur ini akan meningkat di tempat tikar gym yang digunakan sudah ada bertumbuh jamur. Kutu air juga mampu semakin cepat tertular pada kaki, ketika kaki di kondisi basah akibat keringat juga dengan segera menginjak karpet tersebut.
4. Ringworm
Ringworm atau kadas adalah infeksi dermis yang tersebut juga disebabkan oleh jamur. Ringworm sanggup menginfeksi di dalam berbagai bagian tubuh, tetapi yang paling rutin adalah dalam telapak kaki lalu dalam dermis kepala.