8 Fakta Konsumsi Cokelat, Melawan Kolesterol Jahat hingga Meringankan Efek Alzheimer

Sehatki.com – JAKARTA – Cokelat menjadi salah satu makanan lezat dan juga menggoda. Tak heran apabila cokelat digemari berbagai orang di area dunia.

Memang, cokelat memiliki rasa yang dimaksud unik, kaya dan juga manis ini dinikmati jutaan orang. Namun, seberapa baik kemudian buruk kenikmatan yang tak wajar ini?

Hal penting yang perlu diingat tentang konsumsi cokelat adalah bahwa cokelat sudah pernah lama dikaitkan dengan penyakit, seperti diabetes, jantung koroner kemudian hipertensi.

Namun, Anda tak perlu bersalah menyantap suguhan surgawi ini. Pasalnya, ada beberapa khasiat kebugaran yang mengejutkan yang digunakan terkait sensasi manis ini.

Peneliti percaya bahwa kemungkinan penangkal radikal cokelat mungkin saja mempunyai berbagai khasiat kesehatan. Dalam tinjauannya, diambil star insider, NCBI mengutip penemuan terkini senyawa fenolik yang tersebut bergerak secara biologis pada kakao.

Manfaat Makan Cokelat

1. Sifat anti-penuaan
Hal ini telah terjadi menggerakkan penelitian tentang bagaimana cokelat dapat memengaruhi penuaan serta kondisi lainnya, termasuk stres serta pengaturan tekanan darah.

2. Kandungan kakao
Semakin tinggi zat kakao, semakin besar kegunaan kesehatannya. Cokelat hitam mungkin saja mempunyai keunggulan dibandingkan cokelat susu lalu kemungkinan besar juga mengandung lebih tinggi sedikit lemak juga gula olahan.

3. Cokelat panas juga fungsi kognitif
Cokelat panas membantu melancarkan aliran darah ke bagian otak. Temuan yang tersebut dipublikasikan oleh Neurology menunjukkan bahwa minum dua cangkir cokelat panas sehari dapat membantu menjaga kondisi tubuh otak lalu mengempiskan kehilangan memori pada orang tua.

4. Meringankan efek Alzheimer
Lebih jauh, penelitian yang mana dipublikasikan NCBI menunjukkan bahwa konsentrat kakao, yang dimaksud disebut levado, dapat mengempiskan atau menjaga dari kehancuran jalur saraf yang ditemukan pada pasien dengan penyakit Alzheimer.

5. Lebih dari batas yang mana sehat
Memang, hasil yang mana dipublikasikan oleh Consumer Lab tampaknya mengonfirmasi bahwa banyak bubuk kakao mengandung lebih banyak dari 0,3 mikrogram kadmium per gram—jumlah maksimum yang digunakan direkomendasikan oleh Organisasi Aspek Kesehatan Planet per sajian.

Leave a Reply