Obat kuat sangat baik dalam mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria penderita impotensi. Meski demikian ada banyak efek samping obat kuat yang jarang diketahui orang dan berbahaya bagi kesehatan.
Karena itu di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas beberapa efek samping obat kuat, mengenali gejala-gejalanya dan bagaimana cara mengonsumsi obat kuat tanpa takut dengan efek sampingnya.
Disfungsi ereksi atau impotensi adalah salah satu gangguan seksual dimana penis tidak bisa ereksi dengan keras saat akan berhubungan intim.
Untuk mengatasi impotensi, dapat dilakukan pengobatan secara medis atau dengan pengobatan alami, seperti metode akupuntur atau hipnosis.
Pengobatan impotensi dipilih sesuai dengan penyebab dari impotensi. Namun pada dasarnya, pengobatan tersebut haruslah dilakukan secara bertahap dan harus dilakukan bekali-kali hingga sesi pengobatan selesai.
Viagra adalah obat disfungsi ereksi yang paling banyak diresepkan dokter untuk mengobati disfungsi ereksi. Meski harganya mahal banyak pria yang menggunakan obat kuat ini.
Sayangnya, tidak semua penderita impotensi sabar dalam menghadapi dan mengikuti pengobatan yang harus dilakukan berulang kali.
Beberapa dari mereka lebih memilih untuk melakukan jalan pintas, yakni dengan meminum obat kuat atau pil penguat ereksi tanpa anjuran dokter.
Meminum obat kuat atau pil penguat ereksi tanpa anjuran dokter dapat menyebabkan munculnya bahaya bagi kesehatan bahkan akibat yang fatal seperti kematian.
Secara umum, setiap obat kuat mempunyai efek samping, namun efek samping tersebut dapat dikurangi dan dihindari jika penggunaan obat kuat sesuai dengan anjuran dokter.
Adapun beberapa bahaya obat kuat yang perlu Anda ketahui jika dikonsumsi tanpa anjuran dokter adalah:
- Penis bengkok dan patah
Penggunaan obat kuat tanpa dosis yang tepat sesuai anjuran dokter dapat mengakibatkan penis menjadi bengkok bahkan patah.
Obat kuat sebenarnya bekerja dengan mengalirkan darah ke penis agar penis dapat ereksi. Namun jika aliran darah yang mengalir menuju penis terlalu deras, maka penis akan menjadi sangat keras hingga bengkok.
Bahkan jika berlangsung lama, maka aliran darah akan terjebak di dalam penis dan tidak dapat kembali ke jantung.
Aliran darah yang terjebak inilah yang menyebabkan penis kekurangan oksigen sehingga jaringan pada penis bisa mati dan penis pun bisa mengalami patah.
- Merusak saraf
Beberapa obat kuat yang digunakan dengan cara dioleskan pada penis dapat menyebabkan kerusakan saraf pada penis.
Menurut Mazlan Ismail, salah seorang Deputi dalam Divisi Layanan Farmasi Kementerian Kesehatan Malaysia, obat kuat berbentuk tisu seperti magic tissue dapat menyebabkan kerusakan saraf dan jaringan mukosa pada penis.
Obat kuat jenis ini mengandung benzocaine yang berfungsi untuk membuat kulit menjadi mati rasa untuk sementara.
Benzocaine adalah sejenis obat bius lokal yang menyebabkan terhambatnya sensasi rangsangan pada penis sehingga bisa ereksi lebih lama.
Namun penggunaan obat kuat seperti ini jika dilakukan terlalu sering akan menyebabkan kerusakan saraf pada penis.
- Amputasi kelamin
Salah satu efek samping obat kuat yang membuat beberapa orang merinding adalah kemungkinan diamputasinya penis.
Hal ini pernah terjadi pada seorang pria di Kolombia. Ia mengalami ereksi selama berjam-jam setealh menggunakan obat kuat. Namun ereksi yang terjadi membuat penisnya terasa sangat sakit dan terbakar.
Setelah diperiksa, ternyata ia mengalami gangren. Gangren adalah suatu kondisi dimana jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati.
Pada kasus tersebut, penisnya mengalami bengkak dan peradangan. Jika tidak mengalami matinya jaringan pada penis, maka yang mungkin terjadi adalah penyusutan pada testis atau penis.
- Memicu kolesterol dan tekanan darah tinggi
Efek samping dari obat kuat lainnya adalah dapat memicu kolesterol dan tekanan darah tinggi. Hal ini tidak terlepas dari daya kerja obat kuat yang memicu aliran darah menuju penis agar bisa ereksi sehingga tekanan darah ikut tinggi.
Maka dari itu obat kuat tidak disarankan bagi orang yang mempunyai riwayat penyakit jantung karena dapat meningkatkan tekanan darah bahkan kematian.
- Penglihatan menjadi kabur
Meskipun jarang terjadi, salah satu efek samping penggunaan obat kuat secara terus menerus adalah penglihatan menjadi kabur dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Penglihatan menjadi kabur akibat terlalu derasnya aliran darah yang dipicu oleh obat kuat sehingga memblokir saraf mata dan penglihatan pun menjadi kabur.
Efek yang membahayakan ini disebut dengan nonarteritic arterior ischemic optic neuropathy atau naion.
- Gagal ginjal
Hampir semua jenis obat kuat memilii kandungan nitrat seperti nitrogliserin. Kandungan inilah yang akan menyebabkan sakit kepala pada pemakainya.
Namun jika terlalu sering meminum obat kuat, maka dapat berakibat pada gagal ginjal karena kandungan nitrat sulit difilter oleh ginjal.
- Penis menjadi ngilu
Salah satu cara kerja obat kuat adalah dengan membuat saraf pada penis menjadi kebas untuk sementara sehingga penis bisa ereksi lebih lama.
Namun cara kerjanya ini juga meninggalkan efek yang tidak baik bagi penis, yakni penis menjadi terasa ngilu. Efek samping ini biasanya terjadi pada penderita anemia sel sabit atau sel darah merah yang tidak normal.
- Sperma menjadi rusak
Kandungan dalam obat kuat ternyata dapat merusak sel sperma yang dihasilkan. Kerusakan pada sel sperma terjadi pada kepala sperma atau akromosom yang berfungsi memecah sel telur agar bisa masuk dengan mudah.
Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel sperma tidak dapat mengenali sel telur sehingga minum obat kuat tidak disarankan bagi mereka yang ingin mempunyai keturunan.
- Meningkatkan resiko diabetes
Obat kuat sangat tidak disarankan bagi penderita diabetes karena mempunyai efek menghambat kerja insulin.
Bagi mereka yang belum terkena diabetes, jika menggunakan obat kuat terlalu sering juga dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes.
Demikian beberapa efek samping obat kuat dan pil penguat ereksi yang saat ini banyak dijual di mana-mana.
Obat kuat dan pil penguat ereksi dapat bermanfaat dengan baik tanpa menimbulkan bahaya jika digunakan sesuai dengan anjuran dokter, namun akan menjadi sumber penyakit lain bahkan menyebabkan kematian jika digunakan secara asal-asalan.