Melakukan hubungan seks saat menstruasi mungkin adalah hal terakhir yang dipikirkan orang-orang ketika akan bercinta. Kebanyakan pasangan memilih menunda bercinta jika tahu istri sedang haid karena takut bahayanya.
Selain untuk mendapatkan keturunan, berhubungan seks juga bertujuan melepaskan hasrat dalam memenuhi kebutuhan biologis dan penguat rasa cinta antara suami istri.
Namun hubungan seks terkadang tidak dapat dilakukan jika terdapat kendala, seperti impotensi. Begitu pula dengan masalah bulanan pada wanita, seperti menstruasi.
Pada umumnya, wanita akan menghindari melakukan hubungan seks saat sedang menstruasi dengan alasan jijik atau kotor.
Namun terkadang terdapat beberapa orang yang tetap melakukan hubungan seks saat haid, padahal melakukan hubungan seks saat menstruasi sangat berbahaya dan dapat menyebabkan beberapa masalah dan penyakit.
Ahli Seks Dr Anuradha Kapur dari Max Smart Super Specialty Hospital, Saket juga sangat tidak menyarankan melakukan hubungan seks saat menstruasi.
Ia mengatakan bahwa hubungan seks yang dilakukan saat menstruasi dapat menyebabkan beberapa infeksi penyakit seks menular.
Selain infeksi seks menular, foreplay yang dilakukan oleh pasangan pun akan tidak nyaman atau bahkan jijik karena bau dari darah menstruasi.
Ia menyarankan untuk melakukan hubungan seks 7 hari pasca menstruasi, terutama bagi mereka yang ingin memiliki anak.
Berikut adalah beberapa resiko dan bahaya berhubungan seks saat menstruasi:
- Memperburuk infeksi jamur pada vagina
Vagina memiliki kadar potential Hydrogen (pH) 3,8 hingga 4,5 setiap bulan, sedangkan menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ketika menstruasi, pH darah meningkat sehingga pH pada vagina pun ikut meningkat.
Hal ini menyebabkan jamur pada vagina tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Infeksi jamur pada vagina biasanya terjadi seminggu sebelum menstruasi, sedangkan berhubungan seks saat menstruasi dapat memperparah infeksi jamur pada vagina bahkan dapat menular ke pasangan.
- Tetap bisa hamil
Meskipun risiko ini kecil, tapi wanita tetap bisa hamil jika berhubungan seks saat menstruasi tanpa menggunakan pengaman.
Jika normalnya, ovulasi terjadi seminggu setelah menstruasi, beberapa wanita memiliki siklus menstruasi yang cepat sekitar 21 hingga 24 hari sehingga ovulasi dan haid dapat terjadi secara bersamaan.
Kemungkinan ovulasi pada hari pertama dan kedua mendekati nol dan akan terus meningkat pada hari berikutnya.
Bukan hanya karena siklus menstruasi yang cepat, sperma juga dapat bertahan selama 3 hari di dalam tubuh wanita sehingga kemungkinan hamil menjadi lebih besar.
Baca juga: Bercinta Saat Haid Bisakah Hamil?
- Terkena endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana terjadinya pertumbuhan sel-sel di luar rahim. Hal ini dapat terjadi karena aliran balik darah haid dari rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut.
Aliran darah yang berbalik masuk ini terjadi akibat dorongan semburan sperma yang masuk karena hubungan seks yang dilakukan saat menstruasi.
Dr Trina Read, konsultan seks dari Society for the Scientific Study of Sexuality (SSSS) mengatakan bahwa semburan sperma memiliki kecepatan rata-rata 48 km/jam dan bahkan kadang-kadang mencapai 69,2 km/jam.
Begitu pula dengan jarak yang bisa dicapai akibat semburan sperma, Prof Alfred C Kinsey, peneliti dari Indiana University melakukan penelitian pada ratusan pria dimana 60 persen hanya mampu menyemburkan atau bisa dibilang ‘meneteskan’ sperma pada jarak beberapa centimeter saja.
Namun pada sebagian pria, jarak semburan sperma saat ejakulasi bisa mencapai jarak 7-10 inchi atau sekitar 17-25 cm.
Bahaya berhubungan seks saat haid adalah tumbuhnya sel-sel di luar rahim ini juga dapat berubah menjadi sel kanker jika terus dibiarkan. Untuk itulah, sangat tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks saat menstruasi.
- Tertular penyakit seks menular
Bukan hanya memperburuk infeksi jamur pada vagina, bahaya berhubungan seks saat menstruasi juga menyebabkan penularan penyakit seks menular.
Darah haid yang keluar merupakan darah kotor yang sengaja dibuang oleh tubuh sehingga memudahkan bakteri atau virus untuk hidup di dalamnya.
Terdapat beberapa alasan mengapa penularan penyakit seks menular jauh lebih tinggi jika melakukan hubungan badan saat menstruasi, diantaranya adalah:
- Darah merupakan wadah atau tempat yang paling baik untuk berkembang bagi semua mikroorganisme, seperti bakteri dan virus. Ketika haid, darah menstruasi akan memudahkan penularan penyakit jika melakukan hubungan seks.
- Dalam sebuah penelitian, jumlah penyebaran cytomegalovirus (CMV), yang bukan herpes, telah terbukti bervariasi secara siklis. Namun, penyebaran virus maksimum berada pada fase luteal, dan itu tidak terjadi saat menstruasi. Meskipun begitu, penularan tetap dapat terjadi dengan mudah ketika menstruasi.
- Terdapat data dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang berhubungan seks saat menstruasi adalah wanita yang memeang aktif secara seksual sehingga memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk terkena penyakit seks menular dibanding dengan wanita yang menghindari hubungan seks saat menstruasi.
- Leher rahim saat menstruasi akan lebih terbuka sehingga memudahkan terjadinya infeksi pada rahim akibat akses yang mudah untuk keluar masuknya bakteri dan virus.
- Kandungan pada darah saat menstruasi juga mampu mengurangi efek pelumas alami maupun buatan pada vagina sehingga vagina lebih mudah mengalami iritasi atau bahkan resiko kulit robek pada bagian dalam vagina.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa wanita mengalami iritasi kulit selama siklus menstruasi. Hal ini menunjukkan bahwa darah haid dapat menyebabakan iritasi pada kulit serta peradangan sehingga lebih rentan terkena serangan bakteri dan virus.
Lauren Streicher, MD., seorang dosen klinis asosiasi kebidanan dan ginekologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago mengatakan, “Setiap cairan tubuh membawa HIV ”.
- Kematian yang tiba-tiba
Salah satu bahaya berhubungan seks saat menstruasi yang jarang diketahui orang adalah kematian mendadak.
Bagi sebagian orang, berhubungan seks saat menstruasi mungkin memiliki kenikmatan tersendiri, tapi tahukah Anda bahwa berhubungan seks saat menstruasi selain menyebabkan penularan penyakit, juga dapat menyebabkan kematian yang mendadak?
Hal ini disebabkan oleh gerakan penis saat berhubungan seks di saat menstruasiternyata dapat menyebabkan gelembung udara masuk ke dalam pembuluh darah yang terbuka.
Bila gelembung udara atau emboli masuk ke dalam pembuluh darah maka bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan terhambatnya aliran oksigen sehingga mengakibatkan kematian mendadak.
Melakukan hubungan seks saat menstruasi mungkin menjadi pilihan tersendiri bagi penikmatnya, namun hubungan seks saat menstruasi juga memiliki resiko yang harus dihadapi.
Beberapa orang mungkin berpikir jika penyakit menular dapat dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom, tapi ternyata gerakan penis yang membuat darah haid menjadi belepotan justru akan membuat infeksi tetap dapat ditularkan, seperti infeksi saluaran kencing, sperma dan prostat pada pria.
Memenuhi hasrat biologis baik pada diri sendiri maupun pasangan saat menstruasi tetap dapat dilakukan dengan melakukan beberapa permainan seks lainnya, seperti oral seks atau penggunaan alat bantu seks. Hal ini jauh lebih aman dilakukan saat menstruasi.
Demikianlah artikel tentang bahaya berhubungan seks saat menstruasi yang singkat ini. Melakukan hubungan seks sebaiknya tidak hanya mementingkan kepuasan yang didapatkan saja, tapi juga keamanan dan keselamatan diri dan pasangan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dan pasangan.
Saya mau nanya dok .. Sya melakukan sex sewaktu haid di hari pertama dan sya bru melakukannya satu kali ini.tapi Sperma suami saya di keluarkan di luar.. Bagaimana dampak dan resikonya