Salah satu tanda kehamilan yang paling umum adalah tidak mengalami haid. Padahal sejatinya ada banyak ciri wanita hamil lainnya yang mungkin kurang diperhatikan, salah satunya adalah keluarnya flek-flek atau bercak darah yang mirip darah haid dari vagina.
Keluarnya bercak darah bukan darah haid dari vagina disebut perdarahan implantasi. Perdarahan ini sangat normal dan merupakan salah satu tanda awal kehamilan di trimester pertama.
Masih banyak wanita yang belum mengetahui bahwa salah satu tanda kehamilan adalah munculnya bercak darah seperti ini. Padahal setidaknya sepertiga dari wanita yang mengalami pembuahan akan mengalami pendarahan implantasi
Pendarahan implantasi terjadi karena adanya embrio yang tertanam di dinding rahim. Saat terjadi pembuahan, embrio mulai berkembang dan memberikan tanda pada tubuh untuk mempersiapkan tempat bergantungnya janin atau tempat menempelnya pada rahim.
Seminggu hingga dua minggu kemudian, embrio akan turun ke rahim dan menempel pada dinding rahim. Proses penempelan inilah yang menyebabkan adanya sedikit peluruhan darah yang menyebabkan bercak darah mirip haid.
Keluarnya bercak darah atau flek warna coklat tersebut biasanya diikuti oleh rasa sakit atau kram di perut. Rasa sakit tersebut akan muncul beberapa kali secara reguler sampai kehamilan memasuki trimester kedua.
Sebagian besar wanita, terutama yang baru mengalami kehamilan pertama tidak bisa membedakan bercak darah sebagai tanda kehamilan dengan bercak darah akibat haid.
Karena itu di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahasnya secara mendetail, mengapa bercak darah bukan haid tersebut merupakan tanda kehamilan dan bagaimana membedakannya dengan darah haid.
Daftar Isi:
Bercak Darah Mirip Haid Sebagai Tanda Kehamilan pada Wanita
Perdarahan implantasi pada umumnya terjadi sekitar 1 minggu sebelum menstruasi atau sekira satu minggu setelah ovulasi.
Tidak sedikit wanita yang menggambarkan bercak itu seperti flek yang berwarna hitam atau coklat, dimana jumlahnya sangat sedikit, sehingga pada umumnya wanita tidak menyadari kehadirannya.
Jadi perlu dipahami dengan baik bahwa perdarahan implantasi tidak berupa darah merah yang segar, tetapi umumnya warna darah yang keluar menjadi hitam, coklat atau gelap
Perdarahan implantasi seperti dijelaskan di atas merupakan hasil dari sel telur yang melekat pada lapisan endometrium rahim.
Perdarahan implantasi disebut-sebut merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Perdarahan ini terjadi pada 20-30% wanita hamil.
Setelah sel sperma berhasil membuahi sel telur di tuba fallopi, telur akan menuju uterus (rahim) lalu melekat di lapisan rahim.
Pada saat itu, terbentuk jaringan di sekitar telur yang disebut trofoblas yang dapat merusak pembuluh darah calon Ibu dalam rahim.
Akibatnya, muncul perdarahan di leher rahim dan mengalir keluar melalui vagina dalam bentuk bercak darah atau flek yang mirip darah haid.
Karena jumlahnya yang sangat sedikit, banyak wanita yang tidak menyadari tengah mengalami perdarahan implantasi sampai akhirnya haidnya tidak kunjung datang, dan baru sadar sedang hamil.
Perbedaan Bercak Darah Akibat Implantasi Dengan Perdarahan Akibat Menstruasi
Walaupun bercak darah yang muncul mirip dengan haid, tapi jika Anda lebih teliti, keduanya mempunyai beberapa perbedaan. Berikut adalah beberapa cara untuk membedakan bercak darah karena hamil dan bercak darah haid.
- Durasi
Darah haid akan terus mengalir selama masa haid berlangsung, baik itu dalam jumlah yang sedikit maupun banyak.
Sedangkan pendarahan implantasi hanya akan berlangsung dalam hitungan jam, paling lama hanya 1-2 hari. Pendarahan implantasi juga muncul 5-10 hari setelah pembuahan atau lebih awal dibanding siklus menstruasi.
- Warna
Darah haid biasanya berwarna merah menyala, sedangkan darah sebagai tanda kehamilan biasanya berwarna lebih muda atau bahkan hanya berwarna coklat muda.
Namun terkadang pendarahan implantasi juga memiliki warna merah menyala atau berwarna coklat gelap, hanya saja tetap dalam volume yang lebih sedikit atau hanya berupa bercak.
Bercak darah pada awal kehamilan juga tidak cepat kering sehingga biasanya akan Anda temukan dalam keadaan masih basah.
- Kram
Kram perut pada saat menstruasi jauh lebih kuat dibanding kram saat mengalami gejala awal kehamilan.
Kram pada awal kehamilan diakibatkan karena adanya penyesuaian tubuh atau rahim dalam mempersiapkan tempat untuk embrio.
Begitu pula pada kram payudara, saat menstruasi akan terasa kram pada payudara akibat hormon yang lepas saat menstruasi, sedangkan kram payudara pada di awal kehamilan terjadi karena adanya persiapan tubuh dalam menampung ASI untuk si bayi nantinya.
- Volume
Perbedaan besar antara bercak darah haid dengan bercak darah akibat kehamilan adalah volume atau jumlah aliran darahnya.
Ketika menstruasi, darah yang keluar awalnya hanya sedikit, namun lama kelamaan aliran darah semakin deras dan semakin banyak hingga masa menstruasi habis.
Sedangkan ketika mengalami gejala awal kehamilan, darah yang keluar hanya berupa bercak dan tidak akan bertambah volumenya hingga bercak darah hilang sendiri.
Pendarahan implantasi juga tidak mengandung gumpalan darah seperti darah haid.
- Gejala lain
Gejala lain pada awal kehamilan biasanya adalah gejala morning sickness. Namun gejala ini biasanya baru muncul setelah terjadinya pendarahan implantasi.
Sedangkan pada masa menstruasi tidak ada morning sickness. Kalaupun terjadi mual, kemungkinannya karena adanya gas dalam perut akibat menstruasi.
Demikian beberapa perbedaan antara darah haid dengan bercak darah akibat pendarahan implantasi pada awal kehamilan.
Perdarahan yang Wajib Diwaspadai
Bercak darah atau flek akibat pendarahan implantasi akan berhenti dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan pengobatan.
Tetapi jika perdarahan terus berlanjut, atau apabila anda merasa cemas tentang perdarahan yang Anda alami, hubungi dokter untuk diperiksa.
Pendarahan implantasi pada awal kehamilan memang tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan hal yang normal di awal kehamilan.
Bahkan terkadang ada juga pendarahan ringan yang disebabkan hubungan seksual, iritasi rahim, infeksi vagina, atau lainnya.
Namun ada pula beberapa hal dan kondisi yang harus diperhatikan pada pendarahan di awal kehamilan, berikut adalah beberapa kondisi pendarahan di awal kehamilan yang harus Anda waspadai:
- Keguguran
Awal kehamilan merupakan masa kehamilan yang sangat rentan karena embrio belum kuat menempel di dinding rahim sehingga gangguan sekecil apapun akan berpengaruh pada janin.
Sekitar 10-20% wanita mengalami keguguran pada awal kehamilan mereka. Keguguran ini ditandai dengan keluarnya darah yang diikuti dengan kram yang luar biasa hebat pada perut.
Darah yang keluar saat keguguran juga banyak dan deras. Jika telah terjadi keguguran, darah pun akan mengalir disertai dengan kram perut yang mulai berkurang.
Namun jika Anda telah dinyatakan hamil dan janin telah memiliki detak jantung, maka kemungkinan keguguran akan jauh lebih berkurang.
Sekitar 90% wanita yang mengalamii pendarahan di trimester pertama dengan janin yang telah memiliki detak jantung, tidak akan mengalami keguguran. Namun tetap konsultasikan pada dokter jika mengalami hal ini.
- Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim adalah suatu kondisi dimana embrio berkembang di luar rahim, biasanya di saluran telur atau tuba falopi.
Ketika hal ini terjadi, embrio akan menyumbat saluran telur dan akan menyebabkan pecahnya saluran telur. Saat tuba falopi pecah, maka pendarahan pun terjadi dan perut akan terasa sangat sakit pada bagian bawah.
Pendarahan yang terjadi akibat kehamilan ektopik dapat menyebabkan pingsan, kekurangan darah, pusing, hingga kematian.
Maka dari itu, selalu konsultasikan ke dokter ketika Anda telah mengetahui bahwa Anda hamil agar berbagai hal dengan resiko buruk dapat diatasi dan ditangani lebih awal.
- Kehamilan mola
Kehamilan mola adalah suatu kondisi dimana rahim membesar namun bukan diisi dengan janin melainkan jaringan asing lainnya. Hal ini harus diperhatikan dengan baik karena bisa saja jaringan asing tersebut adalah bibit kanker ganas.
Gejala lain dari kehamilan mola adalah nyeri yang sangat hebat pada perut bagian bawah yang menjalar hingga ke bahu.
Kehamilan mola ini pun biasanya baru diketahui setelah perut mulai membesar yang artinya jaringan asing tersebut telah berkembang dengan baik di dalam rahim.
Apapun penyebabnya, segera hubungi dokter jika pendarahan terjadi tanpa ada rasa sakit atau kram dengan aliran darah yang cukup deras.
Pendarahan pada awal kehamilan juga dapat terjadi karena hubungan seksual atau pap smear. Leher rahim yang dipenuhi dengan pembuluh darah akan menjadi sangat sensitif sehingga mudah mengalami pendarahan.
Infeksi pada vagina dan leher rahim juga dapat menjadi penyebab munculnya pendarahan saat hamil. Untukitu selalu jaga kebersihan diri, terutama selama masa kehamilan.
Demikianlah artikel mengenai bercak darah yang mirip darah haid saat awal kehamilan. Ketika Anda telah mengetahui dengan pasti mengenai kehamilan Anda, maka pastikan Anda selalu menjaga kesehatan diri dan janin Anda dengan pola hidup sehat.