Sehatki.com – JAKARTA – Poltekkes Kemenkes DKI Jakarta II mengatur seminar internasional bertajuk ‘4th Batavia Dentech International Meeting dalam Auditorium Ghani Ilyas pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Wakil Direktur Lingkup Keuangan Poltekkes Kemenkes Ibukota II, Ns. Paula Krisanty, S.Kep, M.A menjelaskan seminar internasional ini mengusung tema ‘Embracing Change: Innovating Equipment and Materials in Dental Laboratories’.
“Tujuan acara ini adalah untuk implementasi kerja identik oleh sebab itu kita mempunyai MOU dengan berbagai universitas. Dan untuk kali ini, khususnya kita bawa dari AIMST University Malaysia,” ujar Paula ditemui Sindonews dalam Jakarta.
Paula menyatakan antusias partisipan sangat luar biasa dalam acara seminar ini. Sebanyak 209 peserta didik Dental Laboratory mengikuti kegiatan ini, tak hanya saja dari Jakarta, juga dari Lampung.
“Tadi ada presentasi dari AIMST University Malaysia. Kemudian dari dental Boda Korea Selatan,” kata Paula.
“Jadi mereka itu menyajikan, mempresentasikan topik yang kami minta untuk merekan bawakan. Dan ini untuk tahun ini, temanya itu memang sebenarnya kita lebih banyak mengedepankan tentang updating, tentang equipments yang mana khususnya untuk siswa pada teknologi gigi. Jadi lebih tinggi mengenalkan teknik-teknik prosedur terbaru. Kemudian alat-alat juga juga tentang kalau lebih tinggi ke hasil riset,” tutur dia.
Adanya seminar internasional ini, Paula berharap kegiatan ini akan terus berjalan. Kemudian dari semua askpek, pihaknya dapat mengembangkan kerja sejenis yang lebih banyak lagi.
“Karena ke depan kami akan tambahan berbagai bekerjasama dengan universitas. Jadi menambah network juga untuk kita. Dan ini salah satu implementasi yang dimaksud memang sebenarnya menjadi goals dari setiap politeknik kesehatan, khususnya Poltekkes Kemenkes Jalarta II untuk meningkatkan kerjasama luar negeri,” ucapnya.
Sementara, Dosen Dental Technology dari AIMST University Malaysia, Yahaya Bin Abdul Raof mengaku senang dengan adanya kerja mirip ini. Menurutnya, di dalam institusi sekolah perlu adanya interaksi antar universitas.
“Kadang kita perlu mengawasi bagaimana personal kemampuan fisik di tempat tempat lain, dapat saling tukar pikiran kemudian diaplikasikan di tempat masing-masing universitas,” jelasnya.
Yahaya meninjau para pelajar yang digunakan hadir begitu antusias. Ia berharap ke depannya kerjasama seperti ini akan terus berjalan baik.
“Semoga dikembangkan lagi and we can go to other channel,“ tandasnya.