Hampir semua orang sepakat tentang bahaya film porno tapi meski demikian peminat film blue ini tidak sepi dan bahkan semakin banyak seiring dengan semakin mudahnya mendapatkan akses internet. Padahal terlalu sering menonton film porno justru dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.
Film porno adalah salah satu tontonan yang bersifat entertaint dan kebanyakan ditujukan untuk pasangan suami istri meskipun sebagian besar penontonnya justru berasal dari kalangan mereka yang belum menikah.
Pasangan suami istri yang sering menonton film porno biasanya memiliki pemahaman dan pengalaman yang lebih banyak dalam melakukan variasi seks tapi sayangnya berlebih-lebihan menonton film porno juga dapat memicu terjadinya perceraian.
Kecanduan film porno bisa dialami oleh siapa saja, pria ataupun wanita, yang masih bujang atau yang sudah menikah. Bahaya film porno muncul biasanya dipicu oleh keinginan atau hasrat seksual yang meluap-luap setelah menonton adegan porno. Dan risiko ini juga bisa dialami oleh mereka yang telah menikah.
Memiliki pasangan seks bukan jaminan kebutuhan seksual sudah bisa tersalurkan dengan baik. Mereka-mereka yang aktif atau kecanduan menonton pornografi biasanya memiliki hasrat seks menggebu-gebu yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli menyebut orang yang kecanduan film porno memiliki perilaku yang sama dengan orang hiperseksual.
Sebuah penelitian pernah dilakukan dan diketahui bahwa lebih dari 56% dari semua kasus perceraian bisa terjadi akibat terobsesi film porno. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tanda orang kecanduan film porno apabila aktifitas sehari-hari telah terganggu seperti pekerjaan terbengkalai dan hubungan cinta dengan pasangan kandas.
Studi yang dirilis dalam jurnal Biological Psychology tersebut menyebut untuk menyelamatkan perkawinan, setiap pecandu pornografi perlu melakukan perawatan khusus atau rehabilitasi. Tapi meski demikian, para pecandu ini tidak memiliki masalah destruktif seperti yang dialami oleh pecandu narkoba sehingga penanganannya mungkin bisa lebih muda.
Dalam studi yang sama, para peneliti menemukan fakta bahwa aktifitas sistem syaraf pecandu film porno tidak sama dengan para pecandu narkoba dimana pecandu narkoba memiliki sistem neurologis yang lebih aktif menyebabkan perilaku mereka juga lebih agresif.
Kecanduan Film Porno, Wanita ini Berhutang Puluhan Juta Rupiah
Bukan hanya pria, wanita pun menyukai blue film. Beberapa judul film porno yang disukai wanita biasanya bersifat softcore dan romantis. Tapi tidak dengan wanita ini. Adalah Jessie Maegan (29) seorang pecandu pornografi yang telah menjalani terapi untuk menghilangkan kebiasaan buruknya tersebut.
Maegan bercerita awalnya aktifitas tersebut sangat menyenangkan dan membantunya dalam meraih kepuasan seks. Belakangan, aktifitas kerja dan produktifitasnya semakin menurun dikarenakan di waktu malam dirinya kekurangan istirahat karena selalu bercinta dengan kekasihnya sampai larut.
Maegan mengaku awalnya menyukai film porno gratisan yang bisa dilihatnya di internet. Belakangan karena rasa ingin tahu yang besar, Maegan mulai membeli online keanggotaan beberapa situs dewasa dan menonton berbagai genre film porno.
Puncaknya adalah Maegan akhirnya berpisah dengan pasngannya, dia juga diketahui memiliki tagihan kartu kredit sebesar Rp 84 juta untuk membayar berbagai situs xxx di internet. Wanita muda ini juga telat membayar sewa apartemennya dan akhirnya dipecat dari kantornya karena sering kedapatan menonton film porno di Hp dan ketiduran saat bekerja.
Kisah Jessie Maegan harusnya menjadi pembelajaran bagi semua orang tentang dampak negatif film porno. Jangan sampai karena nikmat sesaat menghancurkan hidup yang dijalani bertahun-tahun. Apalagi jika harus berujung dengan perceraian.
Selain film porno sekarang juga tengah marak beredar situs cerita seks yang merupakan bentuk atau variasi lain dari pornografi. Beberapa orang membandingkan antara cerita seks dengan film porno untuk mengetahui yang mana yang lebih berdampak pada perilaku penikmatnya.
Kesimpulannya, kecanduan film porno dapat merusak segala lini kehidupan orang termasuk dapat menyebabkan perceraian dan menurunnya produktifitas di kantor. Karena itu semua penikmat jenis film ini perlu waspada untuk mengurangi faktor risikonya.