Signifikans Nutrisi untuk Anak Bangsa demi Generasi Maju Bebas Stunting

Sehatki.com – JAKARTA – Stunting pada anak masih menjadi tantangan kemampuan fisik yang mana dihadapi keluarga Indonesia. Upaya pencegahan stunting tidak belaka tugas pemerintah, tapi semua elemen bangsa. Maka sangat diperlukan kolaborasi multipihak pada membantu pemerintah mempercepat upaya penurunan nomor stunting.

Diketahui prevalensi stunting pada anak Indonesia pada waktu ini masih perlu diwaspadai. Berdasarkan data SKI 2023 dilihat bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting.

Berbagai faktor di permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman, rendahnya pemantauan berkembang kembang anak secara rutin dikarenakan kesadaran rakyat juga terbatasnya akses ke infrastruktur kesehatan.

Tanpa penanganan yang digunakan tepat, permasalahan stunting akan mempengaruhi kondisi tubuh anak pada masa depan, sehingga dapat menghambat cita-cita bangsa untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MsC, Sp.A mengatakan, kejadian stunting pada anak bahkan dapat dicegah sejak ibu hamil. Lalu pada 1.000 hari pertama, harus diperhatikan betul asupan nutrisi juga pemantauan pertumbuhannya.

Sebab, apabila sudah ada terlanjur stunting kemudian tiada diperbaiki di area usia balita, dampaknya sanggup berlanjut hingga dewasa. Oleh sebab itu, lanjut dr. Agnes, selain edukasi berkelanjutan mengenai dampak stunting, penting juga untuk memperhatikan asupan nutrisi yang mana tepat.

“Hal inilah yang tersebut perlu menjadi perhatian kita semua, bukan semata-mata bagi orangtua dan juga pemerintah, tetapi juga pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk melawan lalu menjaga dari stunting yang dimaksud dapat menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia 2045,” kayanya.

Bertepatan dengan peluang Hari Gizi Nasional 2025, Alfamart lalu Sarihusada meluncurkan kegiatan “Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa”. Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani Wijaya mengatakan, pihaknya melanjutkan komitmen untuk membantu para ibu serta anak Indonesia melalui berbagai inisiatif sosial yang tersebut dapat dirasakan langsung.

Pada 2024 lalu pihaknya sukses menjalankan acara satu telur sehari di area 12 lokasi kota/kabupaten selama 3-6 bulan. Tahun ini lebih lanjut masif lagi dengan 24 lokasi menjadi fokus utama di membantu menurunkan bilangan bulat prevalensi pada anak.

Corporate Communications Director Sarihusada, Arif Mujahidin menyatakan memperkuat penurunan hitungan stunting. Pihaknya yakin, bantuan itu dapat memberikan dampak positif ke lebih banyak berbagai orang. “Ini untuk memperkuat pemerintah menurunkan prevalensi stunting anak,” tandasnya.

Leave a Reply