Oral seks adalah salah satu aktivitas seks non penetrasi yang sebetulnya sangat baik dilakukan oleh pasangan suami istri.
Sayangnya banyak orang yang karena menganggap aktivitas ini tidak menyebabkan kehamilan akhirnya melakukannya dengan bebas dan tanpa pengaman.
Sebuah studi pernah dilakukan tentang kecenderungan melakukan hubungan oral seks pada pasangan yang tidak menikah. Hasilnya cukup mengejutkan.
Setelah berciuman dan petting, oral seks menempati urutan ketiga aktivitas non penetratif yang dilakukan oleh remaja yang masih berpacaran.
Para remaja ini melakukan oral seks karena tidak mau berhubungan seks vaginal, selain itu mereka juga takut dengan risiko kehamilan pra menikah. Meski demikian beberapa diantaranya mengaku melakukan seks oral sebagai bagian dari foreplay sebelum penetratif seksual.
Yang kurang dipahami adalah oral seks ternyata dapat menjadi ajang penularan beberapa jenis penyakit menular seksual dan bahkan kanker terutama jika berganti-ganti pasangan.
Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas bahaya oral seks dan beberapa jenis penyakit akibat oral seks. Pada bagian bawah halaman akan kita bahas beberapa tips cara melakukan seks oral yang aman.
Baca juga: Hukum Oral Seks Dalam Islam
Daftar Isi:
Daftar Penyakit Akibat Oral Seks
Oral seks adalah stimulasi seksual pada alat kelamin menggunakan mulut dan lidah. Cara ini merupakan salah satu metode penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) yang paling sering diabaikan orang.
Meski hanya memiliki satu pasangan, anda tetap dapat terjangkiti PMS akibat seks oral, dan semakin banyak parner seks anda semakin besar risiko anda menderita PMS.
Berikut ini beberapa jenis Penyakit Menular Seksual yang umum ditularkan melalui aktivitas oral seks:
- Gonorea
- Herpes genital
- Sipilis
Beberapa jenis infeksi di bawah ini dapat juga ditularkan melalui seks oral terutama jika dilakukan dari mulut ke anus (anilingus):
- Klamidia
- HIV
- Hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C
- Kutil kelamin
- Kutu kemaluan
Baca: Gejala Penyakit Menular Seksual
Oral Seks Tingkatkan Risiko Kanker Tenggorokan
“Ya, Anda bisa mengalami kanker tenggorokan akibat melakukan oral seks,” ujar kepala American Cancer Society, Otis Brawley, MD.
Pada dasarnya bukan aktivitas oral tersebut yang secara langsung menyebabkan kanker tetapi akibat adanya virus bernama Human Papillomavirus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seks, termasuk oral seks.
Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa jenis kanker orofaring (tengah tenggorokan) dan amandel mungkin disebabkan oleh jenis tertentu dari human papillomavirus (HPV).
HPV umumnya tidak berbahaya dan tidak selalu menyebabkan kanker. Jika Anda tidak terkena HPV selama melakukan seks oral, Anda tidak berisiko terkena kanker.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada tahun 2007 menunjukkan meningkatnya risiko kanker orofaringeal pada orang yang melakukan oral seks dengan setidaknya enam mitra seks yang berbeda.
Bagaimana Melakukan Oral Seks yang Aman
Risiko mengalami penyakit menular seksual akibat seks oral dapat diturunkan dengan menggunakan kondom, dental dam (pelindung gigi) atau metode penghalang lainnya saat melakukan oral.
Untuk fellatio (oral mulut ke penis):
- Tutupi penis dengan kondom lateks tanpa pelumas
- Gunakan kondom plastik (polyurethane) jika pasangan anda alergi terhadap lateks.
Untuk cunnilingus (oral dari mulut ke vagina) dan anilingus (oral mulut ke anus):
- Gunakan dental dam, atau
- Potong kondom dan bentuk persegi lalu letakkan di antara mulut dan vagina atau anus pasangan.
Cara paling aman agar tidak mengalami infeksi menular seksual dari seks oral adalah dengan menggunakan pengaman dan menjauhkan diri dari hubungan seks dengan berganti pasangan.
Demikian informasi singkat beberapa jenis penyakit akibat oral seks menggunakan mulut. Untuk mencegah agar tidak terkena infeksi menular, selalu hindari seks berisiko dan berlaku setia pada pasangan.