Banyak wanita yang merasa was-was takut tidak berdarah di malam pertama dan mengecewakan suami.
Dan memang banyak kejadian dimana seorang wanita yang masih perawan tapi tidak mengeluarkan darah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya.
Rasa was-was dan cemas tersebut muncul karena keluarnya darah di malam pertama menjadi indikator yang menentukan perawan atau tidaknya seorang wanita.
Dalam masyarakat, keperawanan seringkali menjadi tolak ukur untuk “berharga” atau tidaknya seorang wanita.
Sehingga ketika malam pertama wanita tersebut tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim, maka menandakan jika wanita tersebut tidak lagi perawan.
Tentu saja ini adalah pemikiran yang terlalu konvensional dan tidak didasarkan pada pertimbangan yang lebih luas seperti faktor medis.
Mengapa Tidak Berdarah di Malam Pertama
Sebagian orang masih percaya jika wanita yang masih perawan akan mengeluarkan darah ketika malam pertama. Hal ini dikarenakan selaput dara di dalam vagina robek sehingga mengeluarkan darah. Namun benarkan hal tersebut?
Faktanya tidak sedikit wanita yang belum pernah melakukan hubungan intim tapi tidak berdarah ketika melakukan hubungan intim pertama kali.
Bahkan dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa setidaknya terdapat 63% wanita yang tidak mengalami “berdarah” saat melakukan hubungan intim yang pertama kali.
Lalu apa saja yang menjadi penyebab selaput dara yang tidak berdarah ketika melakukan hubungan seks pertama kali? Berikut ini pejelasannya.
- Selaput Dara Wanita Yang Berbeda-Beda
Pada saat melakukan hubungan intim pertama kali, umumnya penis akan menembus vagina yang kondisinya masih sangat rapat, dimana di dalam vagina tersebut terdapat selaput dara.
Selaput dara merupakan sebuah selaput yang sangat tipis yang menutupi vagina. Sehingga saat penis masuk, kemungkinan selaput dara tersebut dapat terkoyak dan mengeluarkan darah.
Akan tetapi, bentuk tekstur, dan tebal selaput dara pada setiap wanita berbeda satu sama lainnya, dengan begitu tidak semua wanita bisa mengeluarkan dara di malam pertama.
Bahkan beberapa wanita memang dilahirkan dengan kondisi tidak memiliki selaput dara. Tentu ini bukan berarti jika dirinya tidak perawan sejak lahir.
- Wanita Sangat Rileks Sehingga Vagina Terlubrikasi Dengan Baik
Kondisi lainnya yang menyebabkan wanita tidak mengalami berdarah saat hubungan intim pertama kali adalah ketika wanita memang merasa rileks sehingga vagina terlubrikasi dengan baik.
Saat melakukan hubungan intim pertama kalinya, selaput dara dapat merenggang sehingga mempermudah penis memasuki vagina.
Selaput dara bisa saja tidak sobek dan berdarah ketika berhubungan intim jika memang kondisi tubuh rileks serta memiliki lubrikasi yang cukup baik.
Beberapa wanita mungkin dapat mengalami pendarahan ketika melakukan seks pertama kalinya dikarenakan struktur dari selaput dara yang dimiliki terlalu tipis dan rapuh.
- Stress Atau Tegang Ketika Pertama Kali Berhubungan Intim
Berbeda dari penjelasan sebelumnya, kondisi selaput dara yang sobek dan berdarah ketika malam pertama bisa terjadi dikarenakan cairan lubrikasi yang tidak keluar dari dalam vagina.
Sehingga menyebabkan munculnya nyeri hingga darah yang keluar dari daerah vagina.
Kondisi wanita yang tidak dapat mengeluarkan cairan lubrikasi dengan baik bisa terjadi diakibatkan karena tegang dan stress.
Cairan lubrikasi hanya akan terproduksi saat wanita merasa terangsang. Namun jika kondisi wanita tersebut terlalu stress ataupun tegang, maka cairan tersebut tidak akan keluar.
- Kecelakaan Atau Aktivitas Yang Menyebabkan Selaput Dara Sudah Robek Sebelumnya
Kondisi wanita yang tidak “berdarah” ketika pertama kali berhubungan intim bisa saja terjadi dikarenakan selaput darah yang memang sudah robek sebelumnya.
Faktor kecelakaan maupun aktivitas berat yang dilakukan dapat menjadi penyebab yang paling umum mengapa selaput dara sobek meskipun belum pernah berhubungan intim.
Hal ini kemudian menyebabkan selaput dara sobek bahkan tanpa diketahui oleh pemiliknya sendiri.
Selaput dara yang tidak berdarah ketika pertama kali melakukan hubungan intim juga dapat diakibakan karena aktivitas olahraga maupun gerakan tertentu yang menyebabkan kondisi selaput dara merenggang dan kemudian robek.
- Terlalu Elastis
Tidak adanya darah yang keluar ketika melakukan hubungan intim pertama kali bisa saja disebabkan karena memang selaput dara yang belum sobek.
Hal ini karena selaput dara sifatnya elastis dan fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan hasil jika keelastisan selaput dara sangat memungkinkan untuk tidak robek ketika pertama kali berhubungan intim.
Bahkan ada beberapa wanita yang baru saja robek ketika melahirkan.
- Darah Yang Keluar Tidak Banyak
Faktor lainnya yang menyebabkan mengapa seorang wanita tidak mengalami pendarahan saat berhubungan intim pertama kali juga dapat disebabkan karena jumlah darah yang keluar memang tidak begitu banyak.
Banyak orang yang mengira jika robeknya selaput dara bisa menyebabkan banyak darah yang keluar. Padahal karena membrannya yang terbilang tipis, selaput dara yang sobek memang tidak akan menyebabkan darah yang keluar terlalu banyak.
- Tidak Memiliki Selaput dara
Ada kasus khusus dimana wanita bisa lahir tanpa memiliki selaput dara.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih memungkinkan untuk dilakukannya penelitian mengenai selaput dara hingga mendalam.
Hasilnya, memang ditemukan beberapa wanita yang sejak lahir tidak dilengkapi dengan membran selaput dara. pada kasus seperti ini, keberadaan selaput dara memang tidak bisa dijadikan patokan jika wanita tersebut masih perawan atau tidak.
- Tes Kesehatan dan Menggunakan Tampon
Pada saat pemeriksaan organ intim wanita, tak jarang dokter akan memasukkan alat medis yang ukurannya sangat kecil ke dalam vagina wanita.
Namun meskipun ukurannya kecil, bisa saja alat ini dapat memicu robeknya membran selaput dara tersebut. Hal ini juga berlaku ketika menggunakan tampon saat menstruasi datang.
Penggunaan tampon tanpa disadari juga dapat menyebabkan selaput dara sobek sehingga saat berhubungan intim pertama kali tidak akan ada darah yang keluar.
Macam-Macam Bentuk Selaput Dara
Seperti penjelasan sebelumnya, selaput dara yang dimiliki masing-masing wanita berbeda satu sama lainnya, dengan fleksibilitas dan derajat kelembutan yang masing-masing berbeda. Dan semua hal tersebut sifatnya individual.
Ada 4 macam bentuk selaput dara pada wanita yang dapat anda ketahui.
- Annular hymen, bentuk selaput dara yang melingkari lubang vagina
- Septate hymen, bentuk selaput dara yang memiliki beberapa lubang terbuka
- Cibriform hymen, bentu selaput dara yang ditandai dengan adanya beberapa lubang terbuka namun ukurannya lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak
- Introitus, pada beberapa wanita yang pernah berhubungan intim, bisa saja lubang pada selaput dara membesar namun tetap masih menyisakan jaringan pada selaput daranya.
Dengan diketahuinya berbagai macam bentuk selaput dara, maka tentunya kini pendapat mengenai hilangnya keperawanan yang harus ditandai dengan keluarnya darah sudah smekain jelas.
Meskipun pendarahan saat pertama kali berhubungan intim dapat menjadi bukti jika wanita tersebut masih belum pernah melakukan hubungan intim, namun tak menutup kemungkinan jika hal tersebut sebaliknya.
Sehingga jika wanita tersebut tidak mengalami “berdarah” saat berhubungan intim, maka tidak bisa di judge juga sebagai tidak perawan (virgin) lagi.
Wanita harus berdarah saat berhubungan seks pertama kali adalah salah satu mitos malam pertama yang banyak dipercaya orang. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.