Kanker ovarium dan kanker serviks adalah dua jenis penyakit kanker yang ditakuti semua kaum wanita. Meski menyerang area genital dan sistem reproduksi, terdapat beberapa perbedaan antara kanker ovarium dan kanker serviks.
Sebelum kita membahas apa saja perbedaan utama dari kedua jenis kanker tersebut, ada baiknya kita membahas sedikit hal tentang tumor dan kanker.
Tumor adalah massa yang terdiri atas sel-sel tidak normal yang membentuk suatu lesi atau dalam banyak kasus, membentuk benjolan di tubuh. Tumor terbagi menjadi dua, yaitu :
- Tumor jinak, dan
- Tumor ganas.
Tumor jinak tumbuh secara terbatas dan memiliki selubung sehingga tidak menyebar ketika dioperasi serta dapat dikeluarkan secara utuh. Alhasil, penderita tumor jinak umumnya dapat sembuh sempurna.
Sedangkan tumor ganas memiliki ciri-ciri, yaitu :
- Dapat menyusup ke jaringan sekitarnya, dan
- Sel kanker dapat ditemukan pada pertumbuhan tumor.
Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
Sel kanker ini biasanya memiliki karakteristik struktur yang jauh berbeda dengan sel normal dan juga sifatnya cenderung ganas.
Menurut informasi dari Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais pada tahun 2010-2013 yang dilansir dala InfoDATIN 2015, kanker terbanyak di RS Kanker Dharmais selama 4 tahun berturut-turut adalah :
- Kanker payudara,
- Kanker serviks,
- Kanker paru,
- Kanker ovarium,
- Kanker rektum,
- Kanker tiroid,
- Kanker usus besar,
- Hepatoma, dan
- Kanker nasofaring.
Belakangan ini, kanker serviks merupakan penyakit yang begitu booming alias populer di kalangan masyarakat. Selain memang jumah penderita kanker serviks terbilang banyak, beberapa di antara penderita adalah publik figur.
Satu per satu orang-orang ternama di Indonesia pun meninggal akibat kanker servils sehingga tak heran penyakit ini kian disoroti oleh berbagai media massa dan alhasil masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar penyakit ini.
Sebut saja almh. Julia Perez dan seniornya almh. Yana Zein, keduanya adalah artis yang masuk ke dalam deretan publik figur yang menderita kanker serviks.
Apa Saja Perbedaan Antara Kanker Serviks Dengan Kanker Ovarium
Serviks adalah organ kewanitaan yang terletak di antara uterus (rahim) dan vagina. Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker pada sistem reproduksi wanita. Kanker serviks juga dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah kanker leher rahim.
Sementara, kanker ovarium menyerang indung telur wanita yang lokasinya berada di sebelah kiri dan kanan. Kanker ini kerap juga disebut kanker indung telur.
Meskipun sama-sama terletak dan menyerang sistem reproduksi wanita, kedua jenis kanker ini nyatanya adalah dua kanker yang berbeda.
Lalu apa perbedaan antara kanker ovarium dengan kanker serviks? Berikut ini ulasan mengenai perbedaan antara dua kanker tersebut.
- Letak kanker ovarium dan kanker serviks berbeda
Perbedaan yang paling prinsipal antara kanker ovarium dan kanker serviks adalah letak sel kanker itu berdiam diri.
Serviks berada di leher rahim di dekat lubang vagina, sementara ovarium adalah sel indung telur. Lokasi ovarium terletak di sisi kanan dan kiri di rongga panggul yang terhubung dengan uterus (rahim) melalui jaringan ikat.
- Struktur kedua organ berbeda
Kanker serviks dan ovarium terjadi pada dua organ yang berbeda. Maka tak heran, gambaran jaringan (histologi) kedua jenis lanker pun berbeda dengan begitu banyak varian pada tiap jenis kanker.
Tak perlu membahas jaringan sel-sel kanker karena hal tersebut cukup rumit dan berat untul dipelajari. Biar para dokter dan temaga medis lainnya saja yang perlu mempelajarinya.
Namun, tak ada salahnya kita sedikit mengetahui bagaimana struktur jaringan yang sehat dari ovarium maupun serviks.
Jaringan ovarium yang sehat, tersusun oleh 3 lapisan, yaitu :
- Lapisan epitel yang membungkus ovarium,
- Lapisan yang terbentuk oleh sel germinal untuk menghasilkan ovum, dan
- Lapisan sel stroma.
Sementara itu, lapisan jaringan serviks hanya tersusun oleh sel-sel epitel yang mana bagian dalam dan luarnya mencakup dua jenis epitel yang berbeda.
Serviks adalah bagian terbawah dari uterus yang berbentuk seperti silinder dan berbeda secara histologi dengan bagian uterus lainnya.
- Lapisan dalam serviks disebut juga mukosa endoserviks yang tersusun oleh epitel selapis kolumnar penghasil mukus pada lamina propia yang tebal.
- Sementara, bagian luarnya adalah mukosa eksoserviks yang dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis.
- Kemudian di antara kedua lapisan tersebut, ada daerah yang disebut zona transformasi. Daerah tersebut merupakan tempat dimana epitel kolumnar selapis mengalami transisi ke epitel skuamosa berlapis.
Nah, dengan mengetahui jaringan sehat kedua organ yang sudah jauh berbeda, maka otomatis kanker ovarium dan serviks adalah dua hal yang begitu berbeda.
- Faktor risiko kanker ovarium dan serviks yang berbeda
Kanker ovarium cenderung dipicu oleh berbagai faktor risiko yang telah disebutkan sebelumnya. Pemicu kanker ovarium memang tidak jauh berbeda dengan jenis kanker lainnya.
Namun, tidak dengan kanker serviks. Selain perilaku yang bekaitan dengan gaya hidup sebagaimana telah dibahas, pemicu kanker serviks juga meliputi :
- Hubungan seks yang terjadi pada usia yang sangat muda (<16 tahun),
- Hubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan (promiskuitas),
- Pernah atau sedang menderita penyakit infeksi kelamin dan usia di antara 40-60 tahun.
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa hubungan seks berpotensial menyebabkan trasmisi karsinogen. Apalagi hubungan seksual yang tidak setia dengan satu pasangan maupun hubungan seksual dengan sesama jenis.
Meskipun hingga saat ini, belum ada penjelasan yang tepat mengenai hal ini tetapi perkembangan teknologi dalam biologi molekular yang membantu ahli sains mendeteksi viral (bersifat kasinogenik) dalam sel serviks semakin berkembang.
Selain gonta-ganti pasangan, terdapat juga bukti kuat yang mengatakan bahwa human papilomavirus (HPV) dicurigai sebagai faktor risiko atau bahkan penyebab utama dari kanker serviks.
DNA virus HPV dideteksi lebih daripada 90% pada squmous intraepithelial lesions (SIL) dan kanker serviks invasif. Tranformasi keganasan sangat dipengaruhi oleh papiloma yang menyebabkan lesi.
Squmous intraepithelial lesions sering dijumpai pada wanita muda ,dan kanker invasif lebih sering dijumpai pada wanita yang 10-15 tahun lebih tua, kanker ini dikatakan progresi lambat.
Human papillomavirus yang menginfeksi serviks manusia terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
- Tipe resiko rendah (HPV 6b dan 11) yang tidak pernah dijumpai kanker serviks invasive, dan
- Tipe resiko tinggi (HPV 16 dan 18) yang dapat dijumpai kanker serviks invasif pada 90% kasus.
Infeksi HPV terjadi lebih sering pada wanita yang aktif dalam berhubungan seksual. Infeksi ini biasanya akan hilang atau bersih secara spontan dalam bulan hingga tahun dan hanya sekelompok kecil akan melanjut menjadi kanker.
Ini membuktikan bahwa kemungkinan adanya faktor lain supaya proses karsinogenesis dapat terjadi.
Tiga faktor utama yang dicuriga menyebab terjadinya progresi kanker serviks ini adalah:
- Jenis virus dengan tipe HPV yang mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada tipe HPV yang lain,
- Durasi infeksi virus, dan
- Infeksi yang berkelanjutan.
Namun begitu, terdapat juga resiko lain yang terlibat seperti:
- Imunitas menurun akibat multiparitas (melahirkan banyak anak)
- Gangguan nutrisi,
- Merokok,
- Kontrasepsi oral,
- Defisiensi (kekurangan) vitamin
- Usia menarche atau haid pertama kali yang muncul terlalu dini,
- Melakukan hubungan seks pertama pada usia yang terlalu muda, dan
- Pasangan seks yang banyak.
- Deteksi dini yang berbeda
Karena memang infeksi HPV begitu identik dengan kejadian kanker serviks, maka tak heran ada pemeriksaan skrining alias deteksi dini pada kanker serviks yang eksklusif, dimana hanya dilakukan untuk mereka yang dicurgai menderita kanker serviks.
Sementara jenis-jenis pemeriksaan ini tak bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker ovarium.
Deteksi dini untuk kanker serviks bertujuan untuk menemukan lesi kanker atau kelainan pada serviks yang beresiko besar menyebabkan kanker serviks.
Adapun jenis-jenis pemeriksaan awal awal prekanker atau kanker serviks, antara lain:
- Papsmear,
- Liquid-based cytology (LBC),
- Pemeriksaan DNA-HPV, dan
- Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Demikian beberapa perbedaan antara kanker ovarium dengan kanker serviks. Pada jenis kanker apapun, termasuk kanker ovarium maupun kanker serviks, yang paling penting adalah mengetahui cara mencegahnya, yakni dengan menerapkan perilaku CERDIK, yang meliputi :
- Cek kesehatan berkala,
- Enyahkan asap rokok,
- Rajin aktivitas fisik,
- Diet sehat dengan kalori seimbang,
- Istirahat yang cukup, dan
- Kelola stress.
Demikian pembahasan singkat mengenai perbedaan kanker ovarium dengan kanker serviks. Semoga bisa memberi manfaat.