Kehamilan adalah hal yang paling dinanti-nantikan oleh semua pasangan suami istri, terutama oleh mereka yang baru saja menikah. Sayangnya tidak semua wanita bisa cepat hamil, ada saja faktor-faktor penghalang kehamilan, salah satunya adalah frekuensi bercinta.
Ada sejumlah pendapat yang berkembang di masyarakat, agar istri cepat hamil maka suami dan istri harus rajin-rajin bercinta dan menggunakan posisi seks tertentu agar cepat hamil. Betulkah frekuensi bercinta mempengaruhi tingkat kehamilan pada wanita?
Ternyata jawabannya tidak selalu. Kehamilan memang terjadi karena hubungan seksual yang dilakukan tapi melakukan percintaan setiap hari atau sesering mungkin tidak menjamin kehamilan akan terjadi.
“Anjuran ini lebih bersifat umum dan diperuntukkan kepada pasangan suami istri yang tidak mengetahui dengan pasti kondisi kesuburannya,” jelas Elizabeth Fino, MD, seorang spesialis ginekologi dari Amerika Serikat.
Daftar Isi:
Perlukah Berhubungan intim Setiap Hari Agar Cepat Hamil?

Betulkah sering bercinta membuat wanita cepat hamil
Kehamilan hanya bisa terjadi apabila ada sperma yang berhasil membuahi sel telur. Agar proses pembuahan tersebut berjalan dengan baik, tidak ditentukan oleh seberapa sering atau frekuensi berhubungan intim.
Dibandingkan frekuensi bercinta, ternyata waktu melakukan hubungan intim lebih menentukan terjadinya pembuahan.
Jika anda dan pasangan menginginkan kehamilan bisa datang lebih cepat, maka lakukanlah hubungan intim di waktu yang tepat, kapankah waktu agar bisa cepat hamil? Yaitu ketika masa ovulasi tiba.
Namun sayangnya banyak wanita yang tidak mengetahui kapan tepatnya masa ovulasi mereka, sehingga tidak dapat merencanakan kehamilan dengan tepat.
Bahkan penelitian menunjukkan, banyak pasangan yang karena tidak tahu kapan masa subur istri tiba, akhirnya melakukan hubungan intim setiap hari dengan maksud agar tidak melewatkan masa ovulasi.
Dan sebenarnya hal ini tak perlu dilakukan. Idealnya melakukan hubungan intim untuk segera hamil bisa dilakukan 3-4 kali seminggu selama siklus anda.
Sederhananya, anda bisa berhubungan intim setiap harinya agar mempertinggi peluang hamil atau 2 hari sekali. Namun jangan sampai anda melakukan hubungan intim 2 kali dalam sehari karena kualitas sperma yang dihasilkan belum optimal.
Berhubungan Intim Setiap Hari Dapat Mengurangi Jumlah Sperma, Betulkah?
Ada pendapat dalam masyarakat yang menyebut berhubungan intim setiap hari akan mengurangi jumlah sperma sehingga mengurangi potensi terjadinya kehamilan.
Sesungguhnya ini hanya mitos yang dipercaya orang-orang di zaman dahulu. Bercinta setiap hari tidak dapat mengurangi jumlah sel sperma yang mempengaruhi kesuburan pria.
Pada pria yang sehat dan subur, sperma akan diproduksi terus menerus oleh tubuh dan tidak akan pernah habis.
Dr Sharon Winer, Ahli kandungan dari Amerika Serikat menjelaskan, bagi pasangan yang sedang mengusahakan kehamilan, maka tak perlu khawatir jika sering berhubungan intim.
Justru di masa subur wanita, peningkatan frekuensi hubungan intim harus lebih sering dilakukan.
Selain tidak akan mengurangi jumlah sel sperma, frekuensi berhubungan intim yang terlalu sering juga tidak akan menurunkan kualitas dari sel sperma.
Penelitian menunjukkan jika sperma yang dihasilkan dari pria yang berhubungan intim setiap hari dan setiap tiga minggu sekali tidak memperlihatkan adanya perbedaan dalam hal kesuburan dan kesehatan sperma.
Justru jika sel sperma terlalu lama tersimpan di dalam tubuh dan tak kunjung dikeluarkan melalui ejakulasi bisa menyebabkan kualitasnya menurun.
Dampak Berhubungan Intim Terlalu Sering
Meskipun frekuensi berhubungan intim setiap hari tidak akan mempengaruhi kualitas dan jumlah sel sperma, namun para ahli menjelaskan jika ada efek samping yang dirasakan jika berhubungan intim terlalu sering oleh pasangan yang sedang mengusahakan kehamilan.
Jika anda dan pasangan sedang mendambakan memiliki momongan, maka berhubungan intim terlalu sering atau bahkan setiap hari bisa membuat pikiran menjadi tertekan dan kehilangan gairah.
Berhubungan intim tentunya harus dipenuhi dengan suasana yang romantis. Apabila keinginan memiliki anak membuat hubungan seks menjadi kewajiban dan keharusan maka suasana romantis tidak dapat tercapai.
Keinginan kuat memiliki anak menyebabkan hubungan seks dilakukan dengan penuh harap dan juga rasa was-was. Akhirnya hubungan intim jadi kehilangan keintimannya.
Menurut Dr. Steven Goldstein, tuntutan berhubungan intim yang terlalu tinggi bisa menyebabkan munculnya stress.
Stres adalah salah satu penyebab kemandulan, stress bisa mempengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga berpotensi mengganggu siklus menstruasi, sehingga kehamilan tak kunjung terjadi.
Seberapa Seringnya Berhubungan Intim Yang Tepat Agar Cepat Hamil

Tentukan waktu yang tepat bercinta agar cepat hamil
Sebenarnya tidak ada rumus yang dapat memastikan tentang seberapa sering hubungan intim dilakukan agar cepat hamil.
Ada pasangan yang hanya sekali melakukan hubungan intim bisa hamil, dan ada juga pasangan yang berkali kali melakukan hubungan intim tapi tidak kunjung hamil.
Ingat, yang terpenting adalah tetap menikmati momen yang intim bersama pasangan, seberapa sering pun anda melakukan hubungan seks.
Jangan jadikan hal tersebut sebagai beban. Anda bisa menciptakan momen yang romantis sehingga baik anda dan pasangan tidak terlalu merasa tegang.
Proses pembuahan dapat terjadi karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Anda wajib untuk memperhatikan faktor-faktor lain tersebut, misalnya nutrisi dan gizi seimbang, pola hidup yang sehat, masa subur, hingga posisi hubungan intim yang dapat mendukung proses pembuhan agar berjalan sempurna.
Ingat Kesuburan Pria Juga Menjadi Penentu Kehamilan
Tak hanya sistem reproduksi wanita yang dituntut berfungsi baik, kesuburan pada pria juga menjadi faktor yang penting agar kehamilan bisa cepat terjadi.
Berbeda dengan pendapat sebelumnya, beberapa ahli menyebut terlalu sering bercinta dapat menurunkan kualitas sperma.
Melakukan hubungan seks setiap hari memang tidak akan menghabiskan jumlah sperma, tapi akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.
Sperma setidaknya membutuhkan waktu 48 jam lebih agar betul-betul sempurna dan siap membuahi sel telur. Jika bercinta setiap hari maka sperma yang dihasilkan belum siap atau belum matang betul.
Baiknya adalah dengan mencoba berkompromi dengan menghitung masa subur wanita dan mencocokannya dengan pria. Setelah itu anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim agar cepat hamil.
Pada umumnya, melakukan hubungan intim 3-4 kali dalam 1 minggu sudah sangat direkomendasikan untuk kedua belah pihak.
Jika anda sulit untuk menentukan masa subur, maka anda bisa menggunakan perkiraan atau memanfaatkan alat tes kesuburan yang biasanya dijual di apotek.
Jika hubungan seks telah dilakukan secara teratur dan dalam waktu yang lama tapi istri tidak kunjung hamil maka langkah paling bijaksana yang perlu dilakukan adalah mengunjungi dokter spesialis.
Dokter yang menangani akan memeriksa kondisi fisik dan psikis kedua belah pihak untuk mengetahui penyebab istri tidak hamil.
Begitu pula analisis sperma suami akan dilakukan untuk mengetahui kualitas sperma, apakah sudah sesuai dengan standar baku yang dipersyaratkan atau tidak.
Dalam beberapa kasus dokter juga akan memberi obat untuk meningkatkan kesuburan dan beberapa saran untuk memperbaiki gaya hidup. Dan dalam kasus yang jarang, dokter akan menyarankan untuk dilakukan tindakan medis untuk menghilangkan penyebab kemandulan.
Demikian artikel singkat sehatki.com mengenai kaitan antara frekuensi berhubungan yang terlalu sering dengan wanita yang sulit hamil. Jangan terlalu mempercayai mitos-mitos kehamilan yang ada tanpa ada penjelasan yang rinci, semoga bermanfaat.