Banyak mitos beredar di masyarakat berkaitan tentang kesuburan, salah satunya kemampuan seksual yang diidentikkan dengan kesuburan. Tidak punya anak berarti loyo atau tidak kuat.
Anggapan tersebut terbukti tidak benar. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa sel sperma atau spermatozoa lah yang sebenarnya sangat menentukan bagi subur tidaknya seorang pria.
Spermatozoa yang memiliki bentuk normal saja yang memiliki kemampuan untuk membuahi ovum. Layaknya busur panah yang dilepaskan untuk mengenai sebuah target pada jarak yang cukup jauh, kesempurnaan dari bentuk spermatozoa mulai dari kepala, leher hingga ekor, merupakan kunci keberhasilan dalam mengenai dan membuahi sel telur wanita.
Kualitas Spermatozoa Mempengaruhi Kesuburan Pria
Apabila sebuah busur hanya memiliki ujung yang tajam, tetapi tidak memiliki ekor yang membuatnya bergerak tepat menuju sasaran yang dituju, busur tersebut tentu tidak akan mampu mencapai tempat target.
Hal lain adalah apabila sebuah busur memiliki ekor yang sempurna, tetapi tidak memiliki kepala busur yang tajam. Walaupun busur tersebut dapat mencapai tempat target, busur tersebut tidak akan dapat menancap erat pada target yang dituju.
Persamaan tersebut kiranya dapat memudahkan Anda dan pasangan dalam memahami maksud pentingnya kesempurnaan bentuk dari spermatozoa dalam membuahi sel telur wanita. Kesempurnaan tersebut hanya dapat dicapai apabila kerja produksi spermatozoa dalam testis berjalan secara optimal.
Gaya hidup tidak sehat, Merokok, alkohol, pola makan, stres dan polusi udara adalah faktor-faktor yang membuat sel sperma menjadi tidak berkualitas.
Jika seorang pria menjalani gaya hidup yang tidak sehat di masa mudanya maka besar kemungkinan saat usia semakin tua beragam masalah seksual akan menghampiri seperti kemandulan, disfungsi ereksi atau ejakulasi dini.
Sekarang ini ada banyak produk medis yang disebut dapat meningkatkan jumlah sperma. Tetapi yang paling baik dan direkomendasikan banyak ahli kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan-makanan tertentu untuk memperbaiki kualitas sperma. Tentu saja hal tersebut harus dibarengi dengan kesadaran untuk menjalani gaya hidup yang sehat.
Spermatozoa secara medis dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
- Kepala: Pada bagian inilah tersimpan inti dari spermatozoa. Di dalam inti terdapat materi genetik yang tersusun dalam kromosom yang juga menentukan jenis kelamin anak. Materi genetik tersebut membawa sifat dari ayah yang menghasilkan spermatozoa.
- Leher: Merupakan bagian yang menghubungkan bagian kepala dan bagian tengah.
- Bagian tengah: Pada bagian ini tersimpan mitokondria yang merupakan struktur dari sebuah sel yang berfungsi menghasilkan energi untuk kelangsungan hidup dan gerak spermatozoa.
- Bagian ekor: Merupakan alat gerak spermatozoa untuk menuju ovum.
Dari keempat bagian tersebut, bagian kepala merupakan bagian yang paling penting karena menyimpan materi genetik yang nantinya akan bersatu dengan materi genetik yang terdapat dalam ovum sehingga terciptalah satu individu baru dengan genetik yang baru.
Akan tetapi, tanpa bagian-bagian lain, spermatozoa tidak dapat membuahi ovum yang terletak pada saluran reproduksi wanita bagian dalam sehingga kesempurnaan spermatozoa merupakan kunci keberhasilan proses pembuahan (Fertilisasi).
Selain hal-hal yang telah disebutkan tersebut, nutrisi yang terkandung dalam sperma yang merupakan hasil sekresi kelenjar-kelenjar sistem reproduksi pria merupakan bahan energi untuk kelangsungan hidup serta gerak spermatozoa.
Dengan didasari seluruh fakta medis dan ilmiah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hal berikut yang penting anda ketahui adalah bagaimana cara menguji kesuburan seorang pria dan bagaimana mendapatkan sel spermatozoa yang sehat sehingga dapat membuahi sel telur.
Sel spermatozoa adalah inti dari kesuburan pria. Jika kualitas sperma memenuhi syarat yang ditentukan maka bisa dipastikan pembuahan akan terjadi tapi jika berdasarkan analisis sperma diketahui bahwa spermatozoa tidak berkualitas maka pembuahan kemungkinan besar gagal.