Mayoritas jenis kanker merupakan bagian dari adanya massa atau tumor, termasuk juga kanker ovarium yang tentunya ditandai dengan adanya tumor di ovarium.
Wanita memiliki sepasang ovarium, masing-masing berada di setiap sisi dari uterus atau rahim, dekat pada dinding pelvisalias panggul.
Ovarium merupakan suatu organ yang berfungsi untuk menghasilkan sel benih perempuan yang disebut ovum.
Selain itu, ovarium adalah organ yang berperan sebagai penghasil hormon seks pada perempuan dewasa yang berupa hormon estrogen dan progesteron.
Ovarium dilapisi oleh satu lapisan sel berbemtuk kuboid rendah atau gepeng yang disebut epitel germinal. Lalu, di bawah lapisan epitel terdapat lapisan jaringan ikat padat yang disebut tunika albuginea.
Supaya Anda memahami lebih rinci, berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai lapis demi lapis jaringan ovarium.
Ovarium tersusun atas 3 lapisan, yaitu :
- Lapisan epitel yang membungkus ovarium,
- Lapisan yang terbentuk oleh sel germinal untuk nenghasilkab ovum, dan
- Lapisan sel stroma yang berfungsi: Menghubungkan kedua ovarium, dan menghasilkan sebagian besar hormon wanita yaitu hormon estrogen dan progesteron
Tumor Ovarium
Tumor ovarium adalah massa atau jaringan baru yang bersifat abnormal alias lain atau aneh. Tumor tersebut terbentuk pada ovarium dan mempunyai bentuk serta sifat yang jauh berbeda dari sel jaringan aslinya.
Hal ini terjadi disebabkan karena adanya proliferasi dan diffrensiasi yang abnormal dari sel pada ovarium akibat adanya mutasi gen yang mengatur proliferasi sel tersebut. Tumor ovarium dapat bersifat jinak maupun ganas.
Tumor ovarium merupakan neoplasma yang paling sering terjadi pada wanita dengan pembagian jenis:
- 80% merupakan tumor jinak,
- Sementara sisanya adalah tumor ganas yang juga bisa disebut sebagai kanker ovarium.
Meskipun kanker ovarium hanya mencakup 20% dari seluruh kejadian tumor di ovarium, namun tumor ganas atau kanker ovarium sangat berbahaya karena memiliki angka kematian yang tinggi.
Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan massa abnormal jaringan pada ovarium yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal.
Pertumbuhan itu terus-menerus terjadi, meskipun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti.
Bahkan, sel-sel abnormal yang ganas dapat menyerbu dan merusak struktur di dekat ovarium dan menyebar ke organ lain serta menyebabkan kematian.
Kanker ovarium menempati urutan kelima dari seluruh tumor ganas yang menyebabkan kematian dan merupakan tumor ganas kandungan dengan angka kematian tertinggi di Amerika Serikat.
Di Amerika, ditemukan sebanyak 22.220 kasus baru kanker ovarium setiap tahunnya dengan angka kematian sebanyak 16.210 kasus.
Sementara di Indonesia, kanker ovarium menempati urutan keenam dari seluruh tumor ganas yang menyerang penduduk di negeri ini. Lalu, merupakan urutan ketiga pada tumor ganas yang menyerang perempuan.
Pertumbuhan tumor primer diikuti oleh infiltrasi atau penyebaran sel-sel ganas ke jaringan sekitar yang menyebabkan pelbagai keluhan samar-samar seperti:
- Perasaan sebah,
- Makan sedikit terasa cepat menjadi kenyang,
- Sering kembung,
- Nafsu makan menurun.
Kemudian, kecenderungan untuk melakukan implantasi atau sel-sel ganas dari ovarium tertanam di rongga perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas atau kanker ovarium yang menghasilkan asites alias cairan yang tertumpuk di organ perut.
Kanker ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis atau gambaran jaringan yang beraneka ragam. Jaringan abnormal pada kanker ovarium dapat berasal dari ketiga lapisan dermoblast, yaitu :
- Ektodermal,
- Entodermal, dan
- Mesodermal.
Setiap jenis kanker ovarium pun alhasil memilki sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh sebab itu, histiogenesis atau lembentukan jaringan maupun klasifikasinya masih sering menjadi perdebatan.
Semua pembagian jenis tumor ovarium mempunyai kelemahan oleh karena masih kurangnya pengetahuan tentang histogenesis alias bagaimana gambaran pembentukan jaringan abnormal pada semua tumor ovarium.
Belum lagi ditambah adanya kemungkinan tumor ovarium yang tampaknya serupa, namun ternyata mempunyai asal yang berbeda.
Kanker ovarium bisa sangat berbahaya karena letak tumor itu sendiri yang masuk ke dalam rongga panggul serta ditambah dengan pertumbuhan sel tumor yang tidak menimbulkan gejala pada stadium dini.
Oleh karena itu, penderita baru akan mengeluhkan gejala dan datang berobat pada stadium lanjut. Hal ini juga yang menyebabkan tumor ganas ovarium memiliki angka kematian yang tinggi.
Pada jangka waktu yang sama, ditemukan bahwa angkat kematian penderita kanker ovarium yang masih muda semakin menurun, sedangkan pada wanita tua (>65 tahun) semakin meningkat.
Diperkirakan penyebabnya adalah pada wanita muda tersebut penyakitnya lebih cepat terdiagnosis dalam stadium dini dibandingkan pada wanita yang tua.
Oleh karena semakin cepatnya seseorang diketahui menderita kanker ovarium, pemberian terapi juga akan lebih cepat dilakukan.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, ditemukan juga bahwa respon terapi pada wanita yang lebih muda lebih agresif daripada terapi untuk wanita yang telah tua.
Hal ini menyebabkan ditemukannya prognosis atau penilaian kondisi yang jauh lebih baik pada wanita yang lebih muda dibandingkan pada wanita yang telah tua.
Stadium Kanker Ovarium
Sebenarnya pembagian stadium kanker ovarium secara detail adalah hal yang terlalu complicated atau rumit untuk dipelajari. Meskipun begitu, sangat mudah mempelajarinya karena hanya berdasarkan :
- Lokasi tumor,
- Ukuran tumor, dan
- Ada atau tidaknya penyebaran sel ganas dari ovarium ke jaringan lain.
Namun, para dokter, khususnya ahli onkologi atau keganasan pada kandungan, harus melalui serangkaian proses berupa diskusi dan penelitian, hingga akhirnya bisa merumuskan klasifikasi stadium kanker ovarium.
Tapi, tak mengapa cukup rumit dipelajari asalkan ilmu Anda mengenai kanker ovarium bisa bertambah. Apalagi jika Anda atau orang terdekat Anda ternyata menderita kanker ovarium. Maka, Anda tentu bisa lebih memahami bagaimana kondisi penderita kanker ovarium.
Stadium digunakan untuk menentukan seberapa jauh kanker menyebar (metastasis). Secara umum, kanker ovarium bisa dikelompokkan menjadi 4 stadium, yaitu sebagai berikut ini :
- Stadium I – Tumor kanker terbatas pada ovarium
- Stadium II – Tumor kanker telah menyebar ke jaringan sekitar ovarium namun masih terbatas pada rongga panggul
- Stadium III – Tumor kanker telah menyebar ke peritoneum (lapisan di bagian dalam).
- Stadium IV – Sel kanker telah menyebar ke organ utama lainnya di dalam tubuh, seperti hati, paru-paru, atau bahkan ke otak.
Stadium kanker ovarium ditentukan setelah dilakukannya pembedahan laparatomy surgical staging untuk mengambil contoh jaringan dan dilihat dibawah mikroskop.
Stadium kanker ovarium diklasifikasikan menurut International Federation of Gynecologist and Obstetricians (FIGO).
Kriteria FIGO ini adalah pembagian stadium yang telah sedikit disinggung sebagai hal yang rumit. Para dokter dalam menangani pasien kanker ovarium tentunya menggunakan kriteria yang satu ini.
Kriteria FIGO untuk stadium kanker ovarium adalah sebagai berikut :
Demikian artikel singkat mengenai tumor jinak ovarium dan perkembangan tumor pada setiap stadium kanker ovarium. Meskipun bahasan kali ini terbilang cukup rumit untuk dimengerti, semoga segala informasi yang diberikan bisa bermanfaat untuk Anda.