Banyak dokter yang memberi definisi infertilitas sebagai kondisi dimana pasangan suami dan istri belum juga memiliki anak meskipun mereka aktif secara seksual selama satu tahun atau lebih tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Banyak pasangan yang setelah setahun tidak juga hamil akhirnya mengunjungi dokter untuk konsultasi, setelah melalui pemeriksaan yang ketat akhirnya diketahui bahwa salah satu dari mereka mengalami kemandulan.
Sekarang apa yang harus dilakukan jika dokter memvonis anda mandul? Apakah ini berarti kesempatan anda memiliki anak sirna sama sekali? Bagaimana menghadapi kemandulan dengan sikap yang benar?
Meskipun kita sering mendengar bagaimana seorang pria berusia tujuh puluhan masih bisa menghamili wanita, kondisi tersebut bukan hal biasa dan kebanyakan tidak seperti itu, kesuburan pria akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.
“Pada pria remaja di bawah 20 tahun, jumlah kemandulan kurang dari 1%. Saat usia mereka bertambah sampai 35 tahun jumlahnya meningkat menjadi 15%.
Pada usia 35 sampai 40 tahun pasangan mandul meningkat sampai 25%, dan akan semakin melonjak saat pria berusia di atas 40 tahun.
Sebanyak 50% pria di atas 40 tahun tidak akan mampu membuahi lagi,” ujar Sherman Silber, M., seorang spesialis masalah kesuburan dari St. Luke’s Hospital dan pengarang buku How to Get Pregnant with the New Technology.
Itulah sebabnya para dokter memberi pengecualian pada pasangan berusia di atas 35 tahun. Normalnya pasangan disebut mandul jika setelah satu tahun berusaha tapi tidak juga berhasil mendapatkan anak.
Pada pasangan berusia di atas 35 tahun harus segera ke dokter apabila telah mencoba selama enam bulan. Itu karena semakin bertambah usia maka kesuburan semakin menurun.
Bagaimana Menghadapi Kemandulan Dengan Sikap yang Benar
Meskipun menangani kemandulan dilakukan dengan cara medis, menghadapinya adalah kondisi psikologis yang sangat membebani. Berikut ini 10 tips bagaimana menghadapi kemandulan sebagaimana disarankan oleh Dr Aniruddha Malpani, MD, seorang spesialis IVF di Klinik Infertilitas Malpani, Bombay.
1. Sadari bahwa anda tidak sendiri
Merasa diri sebagai satu-satunya orang yang tidak bisa memiliki anak dan malu jika bertemu dengan teman dan keluarga yang terlihat bahagia dengan anak-anak mereka. Sesungguhnya bukan stres yang menyebabkan infertilitas tetapi sebaliknya infertilitaslah yang menimbulkan perasaan negatif dan emosional.
Dalam situasi seperti ini, anda dan pasangan harus saling menguatkan. Ada jutaan pasangan di dunia ini yang mengalami kemandulan, di Amerika Serikat jumlah pasangan mandul mencapai 15%.
2. Sadari bahwa masalah kemandulan butuh proses yang lama
Banyak pasangan tidak subur yang takjub setelah menyadari bagaimana mereka terobsesi dengan tingkat kesuburan mereka dan bagaimana keinginan memiliki bayi tampaknya menjadi fokus utama kehidupan mereka.
Prosedur pengobatan kemandulan kadang butuh waktu yang lama dan berulang, karena itu sangat dibutuhkan ketenangan dan kesabaran menghadapinya.
3. Tetap tenang
Anda mendapatkan haid padahal sudah menjalani pengobatan satu bulan terakhir ini. Anda jadi putus asa dan marah sebab semua metode yang anda coba selalu gagal, anda kemudian berpikir mengapa suami anda santai-santai saja, anda semakin kehilangan kendali.
Seperti dijelaskan di poin nomor dua di atas, masalah kemandulan kadang butuh proses yang lama dan dibutuhkan kesabaran untuk menjalaninya.
4. Tertawa
Tertawa kadang membuat kondisi anda menjadi lebih baik ketika segala sesuatu tampak sangat mengecewakan. Dengan tertawa anda akan mengurangi masalah psikis yang mungkin membebani jiwa anda.
5. Cari tahu lebih banyak
Mengalami kemandulan dan berusaha menyembuhkannya dengan mencari tahu informasi yang berkaitan. Dengan memahami kondisi yang anda hadapi akan membuat pikiran anda lebih tenang.
6. Cari dokter yang tepat
Temukan dokter yang benar-benar ahli dibidangnya dan berpengalaman menangani masalah kemandulan. Hal ini akan membuat anda menjadi lebih tenang dan percaya akan berhasil.
7. Jangan marah ke pasangan
Jangan membuat situasi menjadi lebih buruk dengan bertengkar dengan pasangan. Masalah kemandulan adalah masalah bersama, bukan masalah anda atau masalah pasangan anda sendiri.
Ketimbang membebankan masalah kepada pasangan akan lebih baik jika anda saling dukung dan berusaha menyelesaikan masalah kemandulan ini bersama-sama.
Beban dari kemandulan memang sangat mempengaruhi hubungan emosional suami istri dan hubungan mereka dengan lingkungan sosial. Infertilitas adalah penyakit yang mempengaruhi sistem reproduksi pria dan wanita yang dapat menimbulkan masalah psikis. Dampak negatif yang paling sering terjadi adalah perceraian.
Vicki Rachlin, Ph.D., seorang psikolog dan direktur pada Womankind Counseling Center di Concord, New Hampshire mengatakan saling menyayangi dan memelihara hubungan bisa menjadi penyembuh yang luar biasa.
Yang harus dilakukan pertama kali untuk menghadapi kemandulan adalah menerimanya dengan lapang dada dan menyadari bahwa masalah tersebut bukan masalah anda atau masalah pasangan anda. Siapa yang benar dan siapa yang salah bukan hal yang utama karena kemandulan mempengaruhi kondisi anda berdua sama besarnya.
Kalau penisnya masih berdiri apakah masih subur atau bukan padahal orangnya di usia 15 tau melakukan onani