Sehatki.com – JAKARTA – Operasi katarak rutin berubah menjadi misteri ketika dokter menemukan 27 lensa kontak terperangkap di tempat bawah kelopak mata pribadi wanita. Kondisi ini dialami oleh pribadi wanita Inggris berusia 67 tahun.
Dilansir dari Times of India, Kamis (26/12/2024), wanita yang disebutkan dilaporkan telah terjadi memakai lensa sekali pakai bulanan selama 35 tahun tanpa pemeriksaan mata rutin. Ia mengalami ketidaknyamanan mata ringan tetapi tidaklah memiliki kesulitan besar dengan penglihatannya.
Kondisi ini sangat aneh oleh sebab itu gagal mengurangi lensa kontak dari mata dapat menyebabkan infeksi serius. Namun, pada persoalan hukum tersebut, pasien bukan melaporkan permasalahan besar apa pun dengan penglihatannya atau iritasi mata berlebihan.
Jika tidak akibat operasi katarak rutin pada mata kanannya, 27 lensa kontak itu akan tetap memperlihatkan tiada terdeteksi, yang tersebut berpotensi menyebabkan kesulitan pada mata pasien dalam beberapa titik waktu.
Selain penglihatan yang digunakan lebih lanjut buruk pada mata kanan dibandingkan dengan mata kiri, pasien yang dimaksud tidaklah miliki keluhan mata sebelumnya. Hanya saja, wanita yang dimaksud mengalami rasa tidak ada nyaman pada matanya sebelum prosedur, dan juga berasumsi bahwa hal itu disebabkan oleh mata kering kemudian usia tua.
Namun, tepat ketika dokter memberikan anestesi ke mata wanita tersebut, mereka meninjau massa besar berwarna kebiruan di dalam bawah kelopak mata atasnya, yang dimaksud setelahnya diperiksa ternyata merupakan gumpalan 17 lensa kontak sekali pakai yang diikat oleh lendir.
10 lensa lainnya ditemukan ketika mata yang dimaksud diperiksa dengan saksama pada bawah mikroskop. Setelah semua lensa kontak dilepas, operasi katarak ditunda selama dua minggu lantaran peluang penumpukan bakteri di area matanya yang digunakan dapat menyebabkan infeksi.
Meskipun tidaklah jelas bagaimana begitu banyak lensa kontak berakhir pada bawah kelopak mata pasien, wanita itu dilaporkan terkadang tiada dapat menemukan lensa di area mata kanannya ketika mencoba melepaskannya serta berasumsi bahwa telah dilakukan menjatuhkannya di dalam suatu tempat.
Sementara itu, lensa kontak yang dimaksud digunakan wanita ini dapat dipakai selama sekitar 30 hari, tetapi harus dilepaskan sebelum tidur setiap malam. Dokter wanita tersebut, yang dimaksud menerbitkan laporan perkara ini pada jurnal The BMJ, menduga bahwa mata cekungnya membuatnya tambahan rentan untuk menahan begitu banyak lensa.
Dokter juga menyoroti pentingnya memantau pengguna lensa kontak untuk menegaskan mereka menggunakan lensa dengan benar. Penulis menyarankan agar dokter dapat membalik kelopak mata pasien juga mengoleskan pewarna fluorescein, pewarna fluoresen yang mana berubah warna ketika dilihat di area bawah cahaya khusus untuk membantu mengungkap lensa kontak yang mana tersembunyi di dalam di kemudian pada sekitar mata.