Posisi seks atau gaya yang digunakan pada saat bercinta memiliki kaitan yang sangat erat terhadap kepuasan dan kenikmatan yang didapatkan oleh suami dan istri, salah satunya adalah posisi atau gaya Woman On Top atau biasa disingkat menjadi WOT.
Seperti yang kita ketahui, untuk mendapatkan kenikmatan dalam bercinta maka diperlukan gaya bercinta yang paling tepat dan nyaman untuk kita.
Namun walaupun demikian, faktor keamanan dalam bercinta juga perlu diperhatikan dengan baik, sebagai upaya pencegahan cedera yang mungkin saja terjadi akibat melakukan posisi seks yang berbahaya.
Sejatinya gaya bercinta yang paling aman adalah posisi seks missionaris atau pria berada di atas dan wanita berada di bawah.
Namun menggunakan gaya ini secara terus menerus tentunya akan membuat rasa jenuh dalam berhubungan seksual. Maka dari itu, suami istri perlu untuk memikirkan berbagai macam gaya yang sekiranya menyenangkan dan tentunya aman untuk dilakukan.
Salah satu gaya alternatif yang biasa dilakukan oleh beberapa pasangan adalah posisi woman on top atau gaya seks dimana wanita berada di atas dan pria di bawah.
Gaya bercinta ini sangat disukai kaum wanita karena beberapa faktor, salah satunya adalah karena ketika bercinta menggunakan gaya ini, wanita menjadi pihak yang aktif mengatur kondisi permainan.
Melakukan gaya ini, memungkinkan wanita untuk mengatur sendiri sudut penetrasi yang paling disukainya, dan juga mengatur sendiri tingkat kedalaman penetrasi untuk membuatnya orgasme.
Namun menurut penelitian, gaya woman on top termasuk dalam salah satu gaya bercinta yang cukup berbahaya baik pada pria maupun wanita.
Disebutkan ada risiko sekitar 29%, penis dapat mengalami cedera jika pria bercinta menggunakan posisi WOT, dimana prosentase tersebut turun menjadi 21% jika gaya diubah menjadi pria di atas (MOT).
Gaya woman on top apabila dilakukan dengan tidak hati-hati dapat menyebabkan risiko penis cedera. Penelitian ini menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus banyak pria yang mengalami penis patah atau fraktur yang disebabkan karena menggunakan gaya woman on top secara salah.
Penis fraktur adalah kondisi trauma atau cedera yang dialami penis. Penis yang patah menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan menimbulkan memar, penis mati rasa, bengkak, atau pada kondisi yang paling parah adalah penis tidak dapat mengalami ereksi atau disebut impotensi permanen.
Bagaimana penis fraktur dapat terjadi? Penis yang mengalami patah atau fraktur terjadi karena penis yang bengkok secara tiba-tiba akibat membentur sesuatu bidang yang keras.
Dalam kasus bercinta dengan gaya woman on top, penis dapat membentur area luar vagina yang keras. Ini bisa terjadi akibat kurangnya pengalaman melakukan gaya seks woman on top.
Pria yang berada di bawah saat sedang melakukan WOT, bersifat pasif, artinya dia tidak bisa mengontrol permainan, termasuk mengontrol keluar masuknya penis ke dalam vagina.
Resiko penis fraktur akan semakin besar ketika sang wanita yang melakukan penetrasi dari atas bergerak naik turun dengan terlalu bersemangat.
Para seksolog mengemukakan bahwa untuk pasangan yang baru saja menikah lebih baik menggunakan gaya Man On Top atau kadang disebut gaya Missionaris.
Posisi seks ini dirasa lebih aman karena risiko penis fraktur akan semakin kecil. Dengan menggunakan gaya tersebut, pria juga lebih bisa mengatur penetrasi yang dilakukan apakah sudah pas masuk ke liang vagina atau tidak.
Namun hal ini juga perlu dilakukan dengan hati-hati. Percuma saja apabila ketika pertama kali bercinta menggunakan gaya MOT tetapi sang pria terlalu bersemangat dan tidak memperhatikan apakah penetrasinya benar-benar tepat atau tidak.
Karena jika tidak tepat selain akan membuat penis menjadi cedera, sodokan yang keras dan membentur bagian tubuh lainnya juga akan terasa tidak nyaman bagi istri.
Sebagai informasi tambahan, masih menurut hasil penelitian yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Brazil terhadap 44 pasien penis fraktur.
Ketika pasien ditanyakan posisi seks apa yang digunakan pada waktu bercinta sehingga menyebabkan penis fraktur. Sebagian besar menjawab bahwa hal tersebut terjadi ketika mereka sedang bercinta dengan posisi WOT atau Woman On Top.
Penis fraktur atau penis patah ini akan menyebabkan rasa nyeri yang sangat dan juga menyebabkan pembengkakan. Hal ini juga dapat mengakibatkan impotensi yang bersifat sementara maupun yang bersifat permanen.
Baca juga: 7 Kecelakan Seks Paling Berbahaya Yang Pernah Terjadi
Tempat Bercinta Juga Berbahaya
Selain pilihan gaya bercinta yang salah yang dapat menjadikan timbulnya cedera saat bercinta, pemilihan tempat bercinta yang kurang tepat juga bisa menjadi sangat berbahaya.
Lalu dimana tempat bercinta yang paling aman? Sejatinya hubungan seksual haruslah dilakukan di tempat yang bersih dan nyaman.
Ranjang adalah satu tempat yang paling cocok untuk Anda dan pasangan berhubungan seksual. Bercinta di atas ranjang dapat menambah sensasi dan juga akan terhindar dari beberapa cedera yang bisa saja terjadi.
Sebisa mungkin hindari hubungan seksual di lantai kamar Anda. Hal ini selain akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman, juga dapat menyebabkan cedera pada beberapa bagian tubuh.
Contoh cedera yang mungkin terjadi saat bercinta di lantai adalah cedera pada lutut dan tangan. Bagaimana bisa? karena ketika bercinta di atas lantai kamar Anda, mau tidak mau tubuh Anda ataupun istri akan ditopang oleh lutut dan juga siku.
Hal ini jika dilakukan dengan terus menerus akan menyebabkan lecet dan juga dapat mengganggu kesehatan Anda.
Selain bercinta di lantai, bercinta di atas meja juga cukup berbahaya dan berisiko terjadi penis fraktur.
Saat istri duduk di tepi meja dan suami melakukan penetrasi sambil berdiri, terkadang penis meleset dan keluar dari vagina lalu membentur tepian meja. Inipun dapat menyebabkan penis fraktur, atau paling ringan menyebabkan pembengkakan pada penis.
Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, kebanyakan pria atau suami tidak mau berkomunikasi kepada istrinya ketika sedang mengalami cedera saat bercinta.
Mereka cenderung untuk tetap melakukan hubungan seksual demi memuaskan pasangannya tersebut. Tentu hal ini sangatlah berbahaya jika terus dilanjutkan.
Menurut para dokter, ketika pria mengalami penis fraktur maka harus segera ditangani dengan tepat. Jika hal ini tidak segera diberikan penanganan maka akan muncul berbagai masalah seksual dan juga menimbulkan masalah saat buang air kecil.
Demikian informasi singkat bahaya melakukan posisi seks woman on top atau wanita di atas. Anda tetap boleh melakukan gaya tersebut tapi harus dilakukan dengan hati-hati.