Seorang guru Kelas 1 SD melakukan tanya jawab pada murud muridnya.
Guru : “Coba sebutkan benda apa saja yang bisa dihisap/di mut, kamu Ita”
Ita : “Permen pak guru”
Guru : “Ya betul”
Guru : “Apalagi, kamu Toni”
Toni : “Vitamin C tablet Pak…”
Guru : “Yaah boleh lah”
Guru : “Apa lagi, coba kamu Sodron”
Sodron : “Lampu pak…”
Guru : “Lho koq lampu”
Sodron : “Iya pak, tadi malam ibuku bilang pada Bapak ku, sudah lampunya segera matikan, sini tak emutnya, gitu hee, betulkan pak guru?”
Guru : “Mangkanya kalau tidur telinganya disumpet…”
+++
Daftar Isi:
Humor Lukisan Raja Bermata Satu
Pada zaman dahulu ada seorang raja, raja itu cacat, dia hanya mempunyai mata satu.
Pada saat ulang tahunnya dia meminta pada pengawalnya untuk dicarikan para pelukis yang handal. Setelah didapatnya para pelukis itu, disuruhlah dia untuk melukis wajah sang raja.
Pelukis yang pertama, dia melukis raja apa adanya, dibuatnya pada kanvas seorang raja yang mempunyai mata satu, raja marah karena tidak terima, maka dibunuhlah pelukis itu.
Pelukis yang kedua, dia melukis raja itu dari samping, sehingga raja tidak kelihatan cacatnya, tapi raja tetap marah, lalu dibunuhnya lagi pelukis itu.
Pelukis yang ketiga, dia sudah sangat ketakutan, tetapi dia punya ide yang cemerlang, sedikit demi sedikit dia menyelesaikan lukisannya, raja sangat senang akan lukisannya, karena dia melukis raja dengan pose raja sedang menembak!
+++
Menemukan Kondom di Asrama Wanita
Suatu hari di asrama wanita, seorang Pendeta sedang memeriksa kondisi asrama. Di salah satu kamar ter dengar suara “Aaarggh, uumph, yees, oohhh” dan si Pendeta pun kaget waktu mendengar suara itu.
Keesokan harinya semua anak perempuan dikumpulkan di lapangan:
Pendeta: “Semalam saya mendengar suara desahan di salah satu kamar…”
Murid: “Hah?!!”
Shanti: “Kikikikikik”
Pendeta: “Lalu saya menemukan celana dalam pria”
Murid: “Hah?!!”
Shanti: “Kikikikikikik”
Pendeta: “Lalu didalam celana tersebut saya menemukan kondom”
Murid: “Hah?!!”
Shanti: “Kikikikikikik…”
Pendeta: “Dan ternyata kondom tersebut bolong!”
Murid: “Kikikikikikik…”
Shanti: “Hah?!!”
+++
Menjaga Keperawanan Dengan Jarum Pentul
Seorang ibu memberi pesan kepada anak perempuannya…
Ibu : Nak… Tolong dijaga baik-baik keperawanan kamu, jangan sampai jatuh sebelum kamu menikah!
Anak : Baik bu, akan aku jaga dengan baik.
Suatu hari sang anak lagi jalan-jalan, sepanjang jalan sang anak selalu nengok ke belakang dan jalan pelan-pelan. Ditengah perjalanan ia bertemu seorang pemuda kampungnya.
Pemuda : Kanapa jalanmu sambil nengok belakang, ada apa?
Anak : Anu mas, aku takut keperawananku jatuh.
Pemuda : Oohh… gitu toh! Gimana kalo kamu ikut aku biar kaperawananmu aku paku pakai jarum pentul biar gak jatuh!?
Anak : Beneran mas? Aku mau!
Sampe dirumah sang pemuda, mereka melakukan pemakuan pake jarum pentul asli punya sang pemuda.
Anak : Mas… Kog sakit sih???
Pemuda : Iya, karena jarum pentulnya besar, biar kuat dan enggak jatuh lagi kalau kamu jalan!
Seusai peristiwa tersebut, baliklah anak gadis itu kerumahnya. Sampainya dirumah, ia langsung menemui ibunya.
Anak : Bu… Sekarang aku enggak takut lagi keperawananku jatuh karena tadi udah di paku biar kuat dan enggak bisa jatuh!
Ibu : Di paku!!!!…
Anak : Iya… pakai jarum pentul punya anak kampung desa sebelah! Jarumnya kuat dan besar, kata anak kampung itu biar kuat dan enggak jatuh lagi.
Mendengar perkataan anaknya seketika ibunya pingsan.