Jangan Tunda! Deteksi Dini Autis Bisa Ubah Hidup Anak!

Sehatki.com – JAKARTA – Jumlah tindakan hukum autism spectrum disorder (ASD) pada Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan. Bahkan diperkirakan terdapat tambahan sekitar 500 persoalan hukum baru setiap tahunnya. Informasi Kementerian Bidang Kesehatan tahun 2020-2021 mencatatkan sebanyak 5.530 anak mengalami berbagai gangguan perkembangan, termasuk ASD.

Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) menekankan pentingnya deteksi dini juga intervensi yang tersebut tepat untuk anak-anak dengan ASD. Ia juga meminta warga untuk lebih tinggi memahami juga menerima perbedaan individu dengan ASD, dan juga memberikan dukungan yang tersebut merekan butuhkan.

Ia menegaskan deteksi dini, teristimewa diagnosis ASD, merupakan langkah krusial pada penanganan medis melalui intervensi sedini mungkin. Intervensi dini ini memberikan kesempatan bagi individu dengan ASD untuk mengembangkan kemampuan mereka secara optimal, yang mana pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dia secara signifikan.

Sebaliknya, keterlambatan di diagnosis dan juga intervensi dapat memunculkan kesulitan yang dimaksud lebih tinggi besar bagi individu dengan ASD. Mereka akan menghadapi tantangan pada mengembangkan kemampuan komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, dan juga kesulitan pada berinteraksi sosial dengan orang lain.

“Kalau terlambat bisa saja lebih besar berat keterlambatannya, “ungkap Prof Hariono di peluncuran Teknik diagnosis online sekaligus peluncuran Anakku CMC Fatmawati, Hari Sabtu (15/2/2025) dalam Jakarta.

Namun sayangnya pada waktu ini diagnosis sangat menjadi kendala bagi anak yang digunakan sulit mencapai pusat-pusat penatalaksanaan ASD.

Menyadari pentingnya diagnosis dan juga intervensi dini, Anakku CMC mengambil inisiatif mengembangkan teknik diagnosis online, sebuah perubahan yang digunakan dirancang untuk membantu orang tua pada penegakkan diagnosis ASD sehingga memungkinkan penanganan yang tambahan cepat kemudian tepat. Teknik diagnosis online menggunakan instrumen diagnosis yang mana disebut sebagai Anakku Speech Delay Questionnaire (ASDQ).

ASDQ dikembangkan olehDr. Ivan Widjaja, Sp.A(K), Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Anita Chandra, MPsi, Psikolog Anak. Menurut penelitian yang tersebut telah lama dilakukan, tingkat akurasi ASDQ mencapai 80% lebih. Instrumen diagnosis ini berbentuk kuesioner yang sangat mudah diisi, dirancang khusus untuk membantu tenaga medis di menegakkan diagnosis ASD dan juga berbagai gangguan bahasa lainnya. Sampai pada waktu ini instrumen ASDQ sudah digunakan oleh lebih banyak dari 5.000 anak.

Peluncuran layanan ini secara luas dipaparkan di presentasi bertema”Cara Mendiagnosis Anak ASD Secara Daring”, yang digunakan disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi sekaligus ketua eksekutif Anakku Group.

Dalam paparan tersebut, selain Prof. Hardiono, beberapa ahli dari Anakku CMC juga turut berbagi ilmu Savitri W. Salmun, A.Md.OT., terapis Okupasi senior Klinik Anakku CMC.

Leave a Reply