Setelah berganti nama dari STPDN menjadi IPDN, kasus kekerasan rupanya tidak mau menjauh dari sekolah calon pamong praja tersebut. Korban meninggal atau cacat masih saja terus terjadi, bukan hanya itu, kasus seks bebas dan cabul juga terjadi di IPDN.
Sejak tahun 2000 sampai 2004 setidaknya terdapat 660 kasus seks bebas yang tercatat melibatkan praja IPDN. “Gilanya, karena dari semua kasus seks bebas tersebut, tidak ada satupun praja IPDN yang mendapat sanksi,” ujar Inu Kencan, salah seorang dosen di IPDN.
Data mengenai jumlah kasus seks bebas di IPDN diperoleh Inu dari riset disertasi Doktornya yang berjudul Pengawasan Kinerja STPDN Terhadap Sikap Masyarakat Kabupaten Sumedang. Selain kasus kekerasan dan seks bebas yang melibatkan praja IPDN, Inu juga mencatat telah terjadi 125 kasus narkoba.
“Pada rentang waktu tahun 2000 sampai 2004, terdapat 35 kasus penganiayaan berat dan 9.000 tingkat penganiayaan ringan. Dari semua pelanggaran tersebut, tak satu pun praja IPDN yang dikeluarkan. “Bayangkan penganiayaan tidak mendapat hukuman,” ujar Inu.
Kasus seks bebas yang melibatkan praja IPDN terdiri atas beberapa jenis kasus, seperti perzinahan antara praja dengan Ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar kampus STPDN. Laporan tersebut dibenarkan oleh Polsek Cikeruh yang mencatat adanya beberapa laporan yang masuk dari suami yang mengaku istrinya telah berzina dengan praja-praja STPDN. Kasus-kasus perselingkuhan tersebut semuanya berakhir damai karena para suami tersebut berhadapan dengan pejabat-pejabat STPDN.
Foto Mesum Mahasiswi Praja IPDN
Kasus seks bebas dan perzinahan diantara praja IPDN disanggah oleh Rektor IPDN, I Nyoman Sumaryadi. Sumaryadi mengatakan selama dia bertugas di kampus IPDN, tak sekalipun dia melihat telah terjadi perbuatan seks bebas diantara praja. Meski membantah, kasus seks bebas di IPDN terus beredar di masyarakat dan menambah cerita kebobrokan para praja IPDN.
Bahkan baru-baru ini, beredar sebuah foto mesum siswi praja IPDN yang menambah coreng wajah kampus ini. Foto-foto tersebut memperlihatkan foto seorang wanita mengenakan seragam praja IPDN dimana dalam beberapa fotonya yang lain, wanita tersebut tampak telanjang bulat. Foto mesum tersebut dengan segera beredar luas dan menyudutkan korps IPDN seluruh Indonesia.
Pakar telematika Abimanyu membenarkan keaslian foto tersebut dan menyebut bahwa foto tersebut diambil menggunakan kamera handphone merek Samsung. Sementara itu, I Nyoman Sumaryadi membantah foto mesum tersebut adalah foto praja IPDN meski dia membenarkan wanita yang memakai seragam tersebut mirip dengan seorang praja yang sekarang telah bertugas di Indonesia Timur.
Kekerasan senior terhadap junior yang akirnya menewaskan praja Cliff Muntu beberapa waktu lalu rupanya tidak membuat kampus IPDN ini berbenah menjadi lebih baik. Pihak kampus perlu melakukan lebih banyak pembinaan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan dan seks bebas di kampus STPDN/IPDN di masa yang akan datang.
Rektor IPDN Diduga Menelantarkan Anak Kandung Sendiri
Jumat, 14 Juni 2013, Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi akhir-akhir ini pusing tujuh keliling setelah seorang wanita bernama Susi Susilowati yang mengaku sebagai istri simpanan I Nyoman menuduh sang rektor telah menelantarkan anak kandung buah hubungan mereka berdua.
Menanggapi pernyataan Susi yang akan melaporkan dirinya ke polisi, I Nyoman mempersilahkan, “Itu hak pribadi seseorang,” ujar I Nyoman yang mengaku belum mengerti dengan akar permasalah kasus yang menimpanya. Kasus ini mencuat setelah Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi turut bicara dengan mempersilahkan dan tidak akan menghalangi jika Susi melaporkan Nyoman ke pihak berwajib.
Gamawan bahkan menganjurkan agar kedua pihak melakukan tes DNA. Untuk menyelesaikan kasus tersebut, Gamawan mengaku sudah menerjunkan tim untuk memeriksa Rektor IPDN I Nyoman.
aparat hukum serta lsm,seharus nya jangan hanya diam minta kepada pemerintah tindak oknum yang membiarkan serta pelaku agar ada ajas perubahan moral di negri yang kita cintai