Perbedaan Kista dan Miom Serta Cara Mengobatinya

Perbedaan kista dan miom

Perbedaan kista dan miom

Organ reproduksi wanita merupakan organ yang sangat kompleks. Di dalam organ tersebut sering ditemui kelainan seperti adanya tumor, kista dan miom. Dua kelainan terakhir ini adalah jenis penyakit yang paling banyak ditemukan di dalam organ reproduksi wanita.

Kista dan miom adalah sama-sama tumor jinak, bedanya kista berisi cairan sementara miom adalah daging yang tumbuh. Meski tumor jinak, baik kista maupun miom seharusnya diangkat agar tidak mengganggu fungsi tubuh yang lain.

Para dokter belum mengetahui bagaimana kista bisa muncul meskipun diduga karena faktor adanya zat kimia yang mengendap di dalam tubuh, sementara miom terjadi karena faktor hormonal dan gaya hidup.

Banyak wanita kurang menyadari kelainan ini karena dalam kasus yang ringan penyakit kista dan miom tidak disertai dengan keluhan yang berarti.

Hal ini membuat penanganan yang dilakukan oleh dokter kadang sudah terlambat karena penyakit yang diderita sudah dalam kondisi lanjut.

Selain itu, banyak wanita yang tidak mengetahui dengan baik perbedaan kista dengan miom karena kedua gangguan tersebut memang menunjukkan gejala yang hampir sama. Diagnosa umumnya diketahui setelah melalui pemeriksaan USG.

Definisi Kista dan Miom

Saat ini teknologi kedokteran sudah sangat canggih yang membuat penyakit kista dan miom lebih mudah dideteksi. Salah satu yang umum digunakan untuk memeriksa Kista ataupun Miom adalah USG.

Pemeriksaan kondisi rahim dengan menggunakan USG akan menunjukkan keberadaan dan ukuran kista serta miom dengan hasil yang akurat. Kemajuan teknologi ini cukup membantu deteksi dini berbagai kelainan di organ reproduksi wanita.

Banyak orang yang menganggap sama kista dan miom, padahal keduanya sangat berbeda. Berikut ini dua perbedaan kista dan miom yang paling utama:

  • Kista merupakan jenis tumor jinak yang berisi cairan atau jaringan tubuh seperti tulang lemak, gigi dan rambut, yang terbungkus sebuah jaringan.
  • Miom sering disebut sebagai daging tumbuh yang sebetulnya adalah jaringan di otot rahim yang berkembang menjadi tumor jinak.

Besarnya kista dan miom bervariasi, mulai dari beberapa gram hingga mencapai 5 kg. Keduanya rentan menyerang wanita yang berusia di atas 30 tahun.

Keluhan Sama, Penyebab Beda

Penderita kista kadang tidak merasakan keluhan apapun. Namun apabila terjadi keluhan, keluhan yang dirasakan antara kista dan miom hampir sama, yaitu:

  • Rasa nyeri di perut bagian bawah,
  • Nyeri saat haid,
  • Nyeri saat berhubungan seksual,
  • Sering buang air,
  • Jika kista yang ada di rahim memiliki ukuran yang besar, penderita akan merasakan adanya benjolan di perut bagian bawah.

Penyakit miom biasanya dipicu oleh faktor hormonal, stres dan gaya hidup yang kurang sehat. Ukuran miom akan bertambah selama wanita masih dalam kondisi produktif. Miom ini akan semakin berkembang apabila terjadi kehamilan. Namun saat usia menopause, miom dapat mengecil seiring turunnya kadar hormon estrogen pada wanita.

Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kista. Namun banyak ahli kedokteran menduga, kista dipicu oleh faktor keturunan dan paparan zat yang bersifat karsinogenik.

Cara Mengobati Kista dan Miom

Kista biasanya tumbuh di saluran telur, tuba falopi, vagina hingga vulva dan tumbuh terpisah dari jaringan normal di dalam rahim. Hal inilah yang membuat kista relatif tidak membahayakan dan lebih mudah ditangani.

Ahli kedokteran membagi kista menjadi dua macam, yaitu non-neoplastik yang biasanya akan mengecil sendiri dalam waktu 2 hingga 3 bulan; dan neoplastik yang umumnya harus diangkat melalui operasi.

Miom yang tumbuh di dinding uterus tidak menimbulkan keluhan yang berarti dan tidak mengganggu kehamilan. Namun apabila miom tumbuh di leher uterus, akan mengganggu terjadinya pembuahan yang menyebabkan infertilitas (mandul).

Ada tiga cara pengobatan miom, yaitu:

  • Pengobatan dengan terapi hormon akan mencegah berkembangnya miom.
  • Metode pengobatan herbal, penyembuhan miom akan memerlukan waktu yang lebih lama. Obat herbal yang digunakan biasanya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sudah diteliti  khasiatnya.
  • Operasi pengangkatan miom (miomektomi). Pada beberapa kasus bahkan operasi miom disertai dengan pengangkatan rahim karena miom dianggap sudah mengancam nyawa penderita. Apabila pasca operasi ditemukan adanya kontra indikasi lain, maka diperlukan penyinaran dengan sinar X (radioterapi) untuk menghilangkan fungsi ovariom.

Kelainan pada organ reproduksi wanita dapat dideteksi secara dini. Penyakit organ wanita yang harus diwaspadai adalah kista dan miom. Sebaiknya para wanita tidak ragu untuk memeriksakan organ reproduksinya sedini mugnkin untuk mencegah kelainan organ reproduksi yang lebih lanjut.

Tags:

12 Comments

  1. atik widya 23 August 2016
  2. irma april 4 October 2016
  3. ida 17 November 2016
  4. ida 17 November 2016
    • Enggar 20 January 2017
    • erna 12 February 2017
    • Riswati 24 February 2017
    • Eliza 2 September 2017
  5. yulia 6 December 2016
    • suswati 4 March 2017
  6. suswati 4 March 2017
  7. Tina 30 April 2017

Leave a Reply