Para wanita yang menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi memiliki kesempatan hidup lebih lama daripada mereka yang tidak pernah menggunakannya. Demikian laporan sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan di British Medical Journal baru-baru ini.
Pil KB adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang paling umum dan paling sering digunakan oleh pasangan suami istri. Karena berbentuk pil, metode ini dianggap sangat instan dan mudah digunakan.
Tentu saja laporan ini mengkonfirmasi salah satu kelebihan pil KB yang tidak banyak diketahui orang.
Dengan fakta ini ke depan penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi diharapkan semakin meningkat.
Penelitian tersebut dipimpin oleh Dr Philip Hannaford dari Skotlandia University of Aberdeen. Philip dan team mengambil data dari lebih 46.000 pasien wanita yang berasal dari 1.400 klinik di seluruh Inggris selama hampir 40 tahun terakhir ini.
Para ahli mencari pola hubungan antara penggunaan pil KB dan kematian yang disebabkan oleh penyakit atau cedera akibat kekerasan. Daftar penyakit terdiri atas segala jenis kanker (rahim, ovarium dan usus), penyakit jantung, stroke dan gangguan pencernaan.
Para ahli juga ikut mempertimbangkan faktor-faktor gaya hidup yang mempengaruhi, seperti merokok, alkohol, olahraga dan riwayat kesehatan dan kelas sosial dari para peserta survei..
Ketika mereka membandingkan jumlah kematian pada wanita yang memakai pil kontrasepsi dengan wanita yang tidak pernah memakainya, Dr Philip mengungkapkan bahwa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi memiliki penurunan risiko kematian dari setiap penyebab yang mungkin terjadi, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan pil kontrasepsi.
Panjang Umur Karena Pil KB
Secara khusus, perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral memiliki tingkat kematian yang lebih rendah akibat semua jenis kanker, dan secara signifikan memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah akibat penyakit jantung atau stroke.
Para ahli menemukan bahwa alat kontrasepsi ini mengurangi risiko meninggal akibat kanker usus sebesar 38 persen dan dari setiap penyakit lain sekitar 12 persen.
Yang lebih aneh, wanita yang menggunakan pil kontrasepsi justru memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat kekerasan dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah menggunakan pil KB.
Dalam studi tersebut, diketahui bahwa para perempuan-perempuan tersebut umumnya menggunakan pil kontrasepsi selama 44 bulan. Dan dalam analisis yang lebih rinci, para ilmuwan mampu melihat tingkat kematian yang lebih tinggi di antara pengguna pil kontrasepsi dalam subkelompok tertentu.
Misalnya, dari perempuan-perempuan yang menggunakan pil KB tersebut diketahui bahwa tingkat kematian perempuan di bawah usia 30 tahun lebih tinggi tapi kondisi ini terbalik pada wanita berusia 50 tahun ke atas.
Selain itu, para wanita berusia di bawah 45 tahun yang berhenti menggunakan pil KB sekitar 6 tahun sebelumnya memiliki peningkatan resiko kematian dari semua penyebab. Tapi risiko yang sama tidak terlihat pada wanita yang menggunakan pil yang sama jauh lebih lama.
Akhirnya, para peneliti menemukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kematian secara keseluruhan dan durasi penggunaan pil KB.
Dr Philip Hannaford sangat berhati-hati dalam menyusun laporannya, dia mengatakan bahwa studi berskala besar ini melibatkan wanita-wanita pengguna pertama pil kontrasepsi yang mungkin mengandung kadar estrogen yang lebih tinggi daripada pil yang ada di pasar saat ini.
Para peneliti mengatakan bahwa pil kontrasepsi generasi baru mungkin saja akan menghasilkan hasil yang sama, dan untuk itu perlu dilakukan studi dan penelitian yang lebih mendalam tentang pil-pil kontrasepsi generasi terbaru untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Dr Hannaford dan rekan-rekannya juga menambahkan bahwa risiko menggunakan pil KB dan manfaatnya dapat bervariasi di seluruh dunia, tergantung pada risiko kesehatan individu setiap wanita dan bagaimana pil-pil tersebut digunakan.
Selain memanjangkan usia, menggunakan pil KB juga melindungi wanita dari kanker ovarium selama 20 tahun. Demikian isi laporan penelitian lain yang juga dilakukan di Inggris.
Manfaat pil KB ternyata bukan hanya sebagai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan, secara tidak langsung menggunakan pil KB juga menghindarkan para wanita dari beberapa penyakit yang mungkin menyebabkan kematian seperti jantung dan kanker.