Menopause adalah salah satu tahapan hidup normal seorang wanita yang merupakan pertanda usia yang semakin tua. Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas cara mengatasi dan meredakan gejala menopause pada wanita.
Gejala menopause muncul berbarengan dengan berhentinya periode menstruasi akibat indung telur yang tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Hormon estrogen adalah hormon seks wanita yang mulai diproduksi ketika seorang wanita masih remaja sampai memasuki usia tua dan mengalami menopause. Hormon ini juga berkaitan dengan tingkat kesuburan wanita.
Menurut Mayoclinic, menopause adalah berhenti totalnya periode menstruasi dan kesuburan perempuan yang terjadi pada 12 bulan setelah haid terakhir.
Pada umumnya fenomena ini terjadi saat usia memasuki kepala lima, meski menopause dapat juga terjadi di usia 40 tahunan.
Normalnya, menopause terjadi akibat menurunnya produksi sejumlah hormon yang berkaitan dengan menstruasi dan kesuburan.
Saat seorang wanita memasuki usia 30 tahun, ovarium nya tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah yang biasa. Dampaknya adalah tingkat kesuburan wanita akan menurun di usia tersebut.
Saat usia bertambah menjadi 40 tahun, periode menstruasi menjadi tidak teratur, bisa menjadi lebih lama, lebih pendek, lebih berat atau lebih ringan dan lebih sering atau kurang sering.
Pendek kata menstruasi menjadi tidak seperti dulu lagi. Saat usia mencapai di atas 50 tahun, ovarium akan berhenti memproduksi sel telur dan tidak ada lagi yang namanya menstruasi.
Meski demikian, menopause pada wanita juga bisa dipicu oleh faktor eksternal seperti terapi kanker (kemoterapi dan radiasi).
Metode ini dapat menyebabkan menopause pada wanita dan menimbulkan rasa panas selama atau setelah pengobatan dilakukan. Meski demikian terapi ini tidak selalu menimbulkan dampak yang permanen.
Daftar Isi:
Gejala Menopause
Kadar hormon estrogen yang rendah di masa menopause menyebabkan munculnya perasaan tidak nyaman seperti rasa panas, badan berkeringat, muncul infeksi pada saluran urin, dan adanya peradangan pada vagina.
Gejala lain yang biasanya muncul adalah perubahan warna kulit, perubahan rambut dan gangguan pada pencernaan.
Terdapat dua gejala menopause yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Osteoporosis
Osteoporosis terjadi akibat hilangnya jaringan tulang sehingga melemahkan tulang. Jika terlalu banyak jaringan tulang yang hilang, maka tulang akan menjadi tipis dan mudah patah.
- Penyakit jantung
Gejala menopause lainnya adalah risiko penyakit jantung. Ketika muda, wanita dan pria dalam rentang usia yang sama memiliki resiko terkena penyakit jantung lebih rendah dibandingkan pria.
Namun ketika seorang wanita memasuki masa menopause, maka risiko penyakit jantung pun sama dengan pria.
Dalam bulan-bulan menjelang menopause para wanita biasanya mengalami tanda atau gejala menopause, yaitu:
- Menstruasi menjadi tidak teratur
- Vagina kering
- Hot flashes (sensasi panas)
- Keringat berlebih di malam hari
- Sulit tidur
- Mood tidak stabil dan sering berubah
- Tubuh jadi lebih gemuk
- Rambut menipis dan kulit jadi kering
- Payudara tidak penuh
Banyak wanita yang menganggap dirinya sedang hamil ketika menstruasinya terlambat datang padahal telat haid adalah salah satu gejala menopause yang paling umum terjadi.
Pada masa pra menopause terutama pada satu sampai dua tahun menjelang menopause haid kadang terjadi satu kali dalam dua atau empat bulan.
Penyebab Menopause Dini pada Wanita
Menopause biasanya terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun. Namun bukan berarti wanita yang berada dalam rentang usia yang lebih muda tidak memiliki kemungkinan terkena menopause.
Menopause dini juga dapat menghinggapi wanita yang lebih muda. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya menopause dini diantaranya adalah:
- Keturunan
Faktor genetik yang memiliki riwayat keturunan wanita yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun biasanya akan menurun juga pada anak atau cucunya.
- Radiasi
Wanita yang terlalu sering terpapar radiasi akan lebih cepat mengalami menopause dibandingkan dengan wanita yang jarang terkena radiasi.
- Gagal ovarium
Gagal ovarium adalah kondisi dimana ovarium akan berhenti melaksanakan fungsinya sehingga sulit menghasilkan sel telur. Namun biasanya wanita yang mengalami gagal ovarium tetap memiliki siklus haid, hanya saja sulit hamil.
- Kemoterapi
Kemoterapi sebagai pengobatan kanker akan memiliki dampak pada perubahan hormon di tubuh wanita sehingga akan mengalami menopause yang lebih cepat dari biasanya.
- Rokok
Wanita yang memiliki kebiasaan merokok akan mempercepat menopause. Tidak hanya itu, kandungan berbagai macam racun di dalamnya juga akan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya lainnya seperti kanker.
- Obat-obatan
Beberapa obat-obatan yang digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan produksi hormon kesuburan berkurang sehingga mempercepat menopause.
- Kista
Jika seorang wanita mempunyai kista yang cukup besar dan parah hingga harus melakukan pengangkatan rahim, maka otomatis ia akan mengalami menopause dini.
- Kegemukan
Kegemukan atau obesitas akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh wanita sehingga menyebabkan menopasue dini.
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya menopause dini sebelum waktunya. Menopause pada wanita memang tidak dapat dihindari karena merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan seorang wanita layaknya pubertas.
Namun beberapa gejala menopause dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sakit pada beberapa bagian sendi akibat osteoporosis. Meskipun begitu, gejala menopause ini dapat diatasi dengan berbagai cara.
Cara Mengatasi Gejala Menopause yang Mengganggu
Pada dasarnya menopause tidak membutuhkan perawatan medis. Kalaupun ada tindakan medis yang dilakukan maka tujuannya adalah untuk meringankan gejala-gejala menopause yang cukup mengganggu, dan juga mencegah semaksimal mungkin kondisi kronis yang mungkin saja terjadi akibat faktor penuaan.
Beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala menopause adalah sebagai berikut:
- Terapi hormon
Dengan memberikan resep obat yang berisi hormon estrogen dosis rendah untuk mengurangi gejala hot flashes yang kadang membuat wanita menopause sangat menderita. Pemberian obat estrogen ini juga disebut dapat membantu mencegah terjadinya keropos tulang. - Vaginal estrogen
Obat dalam bentuk krim atau tablet diberikan langsung ke vagina yang bertujuan untuk mengurangi gejala kekeringan pada vagina dan masalah saat buang air kecil. - Obat anti depresan dosis rendah
Obat depresi dari golongan SSRI dapat meringankan gejala hot flashes pada wanita menopause. Obat ini sangat baik untuk memperbaiki mood dan emosi yang tidak stabil dan cocok bagi wanita yang tidak bisa menggunakan terapi hormon. - Gabapentin (Neurontin)
Obat ini pada dasarnya untuk mengobati kejang-kejang tapi bisa juga digunakan untuk mengurangi hot flashes dan cocok untuk wanita menopause yang tidak bisa melakukan terapi hormon atau menderita sakit migrain. - Obat osteoporosis
Salah satu gejala menopause yang cukup sering dialami kaum wanita adalah keropos tulang. Dokter biasanya meresepkan obat osteoporosis untuk mengurangi risiko terjadinya patah tulang.
Sebelum memutuskan langkah apa yang perlu diambil untuk meringankan gejala menopause yang mengganggu sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui efek samping dari metode-metode tersebut di atas dan apakah cocok untuk tubuh anda.
Metode Alternatif Mengatasi Tanda-Tanda dan Gejala Menopause
Perlu diketahui bahwa banyak tanda-tanda menopause yang dialami biasanya bersifat sementara saja, sehingga tindakan medis pada dasarnya tidak dibutuhkan, kecuali jika gejala yang dialami sudah sangat mengganggu.
Selain tindakan medis seperti disebutkan di atas, masih ada pilihan lain yang masih bisa dilakukan oleh perempuan menopause untuk meringankan gejala yang dialami.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, berikut ini tujuh tips meredakan gejala menopause:
- Perbanyak sayur dan buah
Pastikan hanya memasukkan makanan yang sehat saja ke dalam tubuh. Lakukan diet seimbang yang terdiri atas aneka macam sayuran berwarna hijau, buah-buahan segar, biji-bijian dan batasi asupan lemak jenuh, minyak dan gula.
Tidak ada pengobatan dan pencegahan yang lebih baik dari mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin. Dengan memperbanyak serat, maka tubuh akan mengalami metabolisme yang lancar sehingga semua sel-sel tubuh menjadi lebih aktif.
Untuk mengonsumsi sayuran, sebaiknya masak hingga setengah matang saja atau tidak terlalu matang karena semakin lama sayur dimasak maka semain hilang nutrisinya.
Sedangkan untuk buah, sebaiknya dikonsumsi segar tanpa mengolahnya menjadi bentuk lain seperti jus atau salad karena penambahan zat lain seperti gula justru akan menambah kadar gula dalam darah.
- Kurangi makanan berminyak
Makanan beminyak akan menambah kolesterol dalam tubuh Anda sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. Jika ingin menggunakan minyak dalam olahan masakan, sebaiknya gunakan minyak zaitun yang lebih ramah pada tubuh.
- Olahraga rutin
Salah satu hal yang penting namun sering ditinggalkan oleh wanita adalah olahraga. Olahraga sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengaktifkan sel-sel tubuh untuk bekerja dengan baik.
Olahraga juga membantu sendi-sendi tulang menjadi lebih lentur dan tidak kaku. Olahraga yang bagus untuk mengatasi gejala menopause adalah aerobik, jogging dan berenang. Lakukan jenis olahraga ini setidaknya tiga kali seminggu.
Sebuah studi di Amerika Seikat menyebutkan bahwa ketiga jenis olahraga ini dapat membantu meredakan gejala menopause.
- Vaginal estrogen
Vaginal estrogen merupakan obat berbentuk krim yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mengatasi kekeringan pada vagina.
Menopause biasanya menyebabkan vagina menjadi kering akibat kurangnya pelumas alami pada vagina. Vagina yang kering bukan hanya menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual tapi juga masalah pada saat buang air kecil.
- Konsumsi kedelai
Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman yang memiliki estrogen alami yang sangat baik untuk wanita yang telah mengalami menopause.
Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon seks wanita yang akan mulai berhenti di produksi setelah usia mencapai 40 tahunan.
Kedelai mengandung estrogen alami yang dibutuhkan tubuh, sehingga dengan secara teratur mengkonsumsi kedelai akan membantu tubuh mengatasi masalah menopause.
Produk-produk kedelai seperti kacang dan susu kedelai sangat baik dan sangat dianjurkan bagi wanita menjelang menopause.
- Perbanyak zat besi
Wanita yang mengalami menopause juga biasanya mengalami anemia sehingga sangat memerlukan zat besi dalam jumlah banyak.
Zat besi lamai bisa didapatkan dari sayur-sayuran hijau seperti bayam, namun bisa juga dengan meminum suplemen zat penambah darah.
- Perbanyak kalsium
Menopause menyebabkan osteoporosis pada wanita. Dengan mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup, maka jaringan tulang yang mudah rapuh dapat diatasi.
Kalsium alami bisa didapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan dan susu. Namun bisa juga dengan mengkonsumsi suplemen kalsium yang banyak di pasaran.
- Konsumsi biji-bijian
Menopause akan menyebabkan seorang wanita lebih mudah terserang penyakit jantung. Dengan mengkonsumsi biji-bijian maka resiko penyakit jantung pun dapat dikurangi. Kandungan dalam beras merah dan gandum sangat baik untuk kesehatan jantung.
- Minum ramuan temugiring
Salah satu ramuan tradisional yang mampu mengurangi gejala menopause adalah ramuan temugiring.
Ramuan temugiring dapat dibuat dengan cara merebus temugiring dengan menambahkan kayu manis lalu saring dan minum air rebusan yang telah disaring satu kali setiap harinya.
- Bedah menopause
Bedah menopause hanya dilakukan pada wanita yang mengalami gejala menopause yang terlalu parah, seperti pendarahan vagina yang tidak normal, fibroid uterus, endometriosis, kanker rahim, dan proplaps uterus.
- Terapi hormon
Beberapa wanita bisa mendapatkan terapi hormon estrogen berdosis rendah pada dokter spesialis untuk mengurangi gejala menopause dan mencegah pengeroposan tulang. Namun terapi ini memiliki efek samping seperti peningkatan resiko kanker.
- Konsumsi vitamin
Tubuh yang mengalami menopause semakin sulit untuk mengolah berbagai zat di dalam tubuh, untuk itulah diperlukan penunjang agar fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik.
Vitamin merupakan penunjang penting dalam metabolisme. Anda bisa mendapatkan berbagai kandungan vitamin dari makanan atau bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin yang aman.
- Hindari rokok dan alkohol
Sebaiknya hindari rokok dan alkohol untuk mengatasi gejala menopause. Kandungan dlaam rokok dan alkohol sangat tidak baik untuk tubuh bahkan menimbulkan berbagai penyakit lain.
Jika Anda bukan seorang perokok, maka tetap berhati-hatilah pada paparan asap rokok karena memiliki resiko yang sama dengan perokok aktif.
- Gunakan pakaian berbahan dingin
Gunakan pakaian yang dingin atau minum air dingin atau pergi ke tempat yang dingin untuk mengurangi efek kepanasan (hot flash). Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu hot flash seperti kopi, alkohol, makanan pedas dan cuaca yang panas.
- Tidur yang cukup
Hindari minum kopi atau alkohol yang memicu mata terus ‘melek’ di malam hari. Pada umumnya wanita menopause akan merasa kepanasan saat tidur, lakukanlah usaha untuk mengatasi masalah tersebut dan pastikan anda mendapatkan jumlah tidur yang cukup.
- Relaksasi
Relaksasi membantu sel-sel dalam tubuh ber-regenerasi dan dapat meredakan rasa tidak nyaman yang muncul pada masa menopause.
Pejamkan mata dan tarik nafas perlahan dan dalam melalui hidung, kemudian tahan dan lepaskan perlahan. Jadikan relaksasi ini sebagai kegiatan harian anda.
- Yoga
Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan yoga secara teratur dapat meringankan gejala menopause yang mengganggu aktifitas. Anda bisa mempelajari gerakan yoga untuk wanita usia lanjut melalui tempat-tempat latihan yoga atau melalui buku-buku yang banyak dijual dipasaran.
Jika anda memutuskan mengkonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat herbal maka sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui kemungkinan adanya kontra indikasi dari obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
Menopause adalah sebuah tahapan hidup yang normal dan merupakan tanda bahwa seorang wanita tidak muda lagi. Saat menopause terjadi beberapa hormon berhenti diproduksi yang menyebabkan munculnya tanda-tanda dan gejala tidak nyaman di badan. Lakukan tips-tips di atas untuk meredakan gejala menopause yang mungkin dirasakan.