Adegan Porno Anak di Bawah Umur Akibat Kecerobohan Orang Tua

Adegan porno adalah kegiatan seksual yang memiliki erat dengan industri televisi atau perfilman. Pada umumnya adegan tersebut direkam secara sengaja demi kepentingan “hiburan” tapi meski demikian beberapa adegan porno yang beredar di masyarakat luas telah menyalahi prinsip edar karena menjadi tontonan anak-anak.

Adegan porno yang biasanya muncul melalui tayangan film dan musik di televisi membawa pengaruh buruk bagi penonton terutama anak-anak di bawah umur yang belum memiliki filter terhadap tayangan-tayangan tersebut. Ini mungkin yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan perilaku sex dibawah umur yang diperankan oleh anak-anak.

Adegan porno sex anak kecil

Adegan porno pada anak kecil karena kecerobohan orang tua

Ada banyak sekali pornoaksi yang melibatkan anak kecil di bawah umur akibat dari perilaku tidak sehat dalam menonton tayangan di televisi dan internet.

FSalah satu fktor penyebab maraknya adegan video porno yang dilakukan anak-anak tersebut adalah kecerobohan orang tua dalam membina anak. Memberikan gadget dan kemudahan mengakses dunia luar tanpa sensor membuat anak mengetahui banyak hal yang melampaui usianya, termasuk urusan sex.

Peningkatan perilaku sex anak di bawah umur yang memperagakan adegan porno terjadi secara merata di kota-kota besar Indonesia dan secara pasti terus merambat ke daerah-daerah lain di sekitarnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua LSM Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Ibu Sri Sanituti Hariadi, SH, MS.

Ibu Sri memberi pesan kepada orang tua agar hati-hati menyimpan barang-barang dewasa seperti video porno ataupun gambar porno di rumah, sebab bisa dilihat oleh anak-anak. Anak yang belum tau apa yang boleh dan tidak boleh akan berusaha mencontoh apa saja yang dilihatnya.

Lebih lanjut Ibu Sri Sanituti memaparkan sebuah kasus adegan porno anak  di Desa Cempaka lima, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Tmur. Menurut Ibu Sri, di desa tersebut ada dua siswa TK berlainan jenis (Jaka dan Sari, samaran) yang melakukan adegan seks setelah menonton video porno orang tuanya.

Kedua anak tersebut menemukan video mesum kepunyaan bapaknya dan menontonnya, lantas kemudian berusaha melakukan adegan-adegan seksual yang dilihatnya di layar tv. Hal-hal seperti ini akan menjadi racun bagi pikiran dan bisa memicu gangguan psikis saat mereka dewasa kelak.

Seorang peneliti dari Universitas Airlangga berpendapat bahwa anak kecil cenderung meniru hal-hal yang dilihatnya, termasuk mempraktekkan adegan porno di film-film. Saat usia masih kecil, manusia memang cenderung hanya mengikuti instingnya saja karena otak di dalam kepala belum berkembang dengan sempurna.

Saat usia seperti itu otak belum mampu memfilter dengan baik, belum mampu mengolah informasi dan belum maksimal digunakan sehingga apa-apa yang mereka lihat selalu betul dan boleh dilakukan dalam pandangan mereka.

Dengan alasan yang sama, orang tua perlu memberi teladan yang baik ketika anak-anaknya masih kecil, hal-hal baik tersebut akan terus diingat dan dicontoh oleh anak-anak sampai mereka dewasa.

Adegan seks anak dibawah umur akan menjadi masalah saat pelaku tumbuh besar dan menjadi dewasa. Banyak psikolog yang berpendapat pengalaman seks tidak menyenangkan yang terjadi di masa kecil akan menjadi trauma dan akan terus dibawa sampai tua.

Anak-anak tersebut harus ditangani secara cepat oleh psikolog agar jiwa mereka normal kembali. Si laki-laki harus di ajarkan bahwa adegan porn tersebut tidak sopan dan memberitahu ke si wanita agar jangan mau di perlakukan dengan kasar.

Langkah-langkah tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan anak-anak itu membenci seks saat dewasa kelak. Cara terbaik yang bisa dilakukan kepada mereka adalah menggunakan metode pendampingan yang melibatkan psikolog, keluarga, guru dan orang tua.

Film porno dan video bokep anak di bawah umur yang beredar di masyarakat harus di perhatikan dengan seksama. Ibu Sri Sanituti juga mengharapkan bantuan aparat kepolisian agar betul-betul mengawasi peredaran film porno yang banyak dijual bebas di jalanan. Jangan sampai anak kita yang menjadi korban.

Ada banyak kasus adegan porno anak di bawah umur yang tidak diketahui, biasanya anak-anak yang menjadi korban akan terus diam dan membawa pengalaman itu dalam otak mereka sampai dewasa. Semoga peredaran film porno di tanah air semakin berkurang.

17 Comments

  1. viavalen 5 September 2011
    • santungputra 10 December 2011
  2. ari thi-lay 2 November 2011
    • shewek 4 December 2011
  3. mustafa 6 November 2011
    • santungputra 10 December 2011
    • ASRUL 13 January 2012
  4. deni 10 December 2011
  5. Hanindya Ramadhani 19 December 2011
  6. ASRUL 13 January 2012
    • Susanto 3 February 2013
  7. windi 27 January 2012
  8. Asep bgt 9 February 2012
  9. Rizal 20 February 2012
  10. Rizal 20 February 2012
  11. Asep Supendi,MM 14 August 2012
  12. mohamad rano santoso 28 February 2013

Leave a Reply