Cara Bersetubuh dan Teknik Bercinta yang Benar Dalam Islam

Cara bersetubuh dalam Islam

Cara bersetubuh dalam Islam

Cara bersetubuh yang menyenangkan tidak selalu benar secara etika maupun estetika dalam Islam karena tidak semua teknik dan gaya bercinta yang banyak dipraktekkan orang saat ini sesuai dengan syariat yang diajarkan Nabi.

Bercinta adalah salah satu aktifitas suami istri yang tentu saja seperti semua sendi-sendi kehidupan juga diatur oleh syariat Agama dan tentu saja harus dipatuhi.

Islam hadir membawa syariat untuk mengatur kehidupan manusia agar lebih teratur dan beradab, termasuk dalam urusan percintaan agar anak-anak yang dilahirkan menjadi anak yang sholeh.

Saat ini ada banyak sekali buku teknik bercinta yang beredar bebas di masyarakat. Buku-buku tersebut sebagian besar memberi informasi tentang cara bersetubuh yang menyenangkan saja, sehingga sebagai muslim, keberadaan informasi seksual seperti itu perlu difilter.

Dalam Islam, seks tidak hanya urusan puas atau tidak puas belaka, dalam beberapa ayat dan hadis, telah dijelaskan bahwa hubungan seksual antara suami istri dalam Islam adalah ibadah. Sehingga hubungan seksual dalam Islam bukan hanya soal cara bersetubuh antara suami dan istri tetapi juga memiliki dimensi spiritual.

1. Posisi Seks Dalam Islam

Sepeti diketahui, ada ratusan posisi seks kamasutra yang bisa dengan mudah orang pelajari saat ini. Mulai dari posisi pria di atas, wanita di atas, posisi doggy style, dan lain sebagainya. Kesemua posisi seks tersebut berfungsi variasi agar aktifitas seksual tidak membosankan.

Dalam Islam, tujuan hubungan seks tidak sekedar bersenang-senang belaka atau sekedar melepaskan hasrat seks tapi juga sebagai alat untuk menjalankan fungsi reproduksi. Sehingga posisi seks yang benar dalam Islam adalah posisi yang dapat mempermudah jalannya aktifitas reproduksi tersebut.

Sebagai contoh, dalam Islam lebih diutamakan melakukan posisi seks laki-laki di atas ketimbang wanita di atas sebab posisi pria di atas akan lebih memudahkan sperma membuahi sel telur sehingga terjadi kehamilan.

2. Oral Seks Dalam Islam

Oral seks adalah aktifitas seks non penetratif yang melibatkan lidah dan mulut untuk merangsang organ vital lawan jenis. Pada sebagian orang, oral seks termasuk aktifitas seks yang menjijikkan dan menyerupai binatang, tapi bagi beberapa yang lain oral seks adalah sebuah aktifitas seks alternatif yang menyenangkan. Bagaimana Islam memandang oral seks?

Sampai saat ini tidak ada larangan dan anjuran dalam Islam mengenai boleh tidaknya melakukan oral seks kepada pasangan. Ketiadaan nash atau dalil yang mengatur soal oral seks membuat banyak ulama Islam yang berbeda pendapat, ada yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan.

Ulama yang membolehkan oral seks dalam Islam mendasarkan pendapatnya pada Al Auran Surat Al Baqarah ayat 223, yang menyatakan bahwa wanita (istri) adalah ladang bagi suami yang boleh didatangi dari mana saja.

Ulama lain memberi label makruh dan haram oral seks dengan alasan menjijikkan dan melakukannya tidak termasuk dalam ciri orang beriman yakni menjaga kemaluannya, termasuk jika dalam melakukan seks orang terdapat madzi atau air mani yang tertelan.

3. Adab Cara Bersetubuh Dalam Islam

Islam adalah Agama yang memberi tuntunan agar semua muslim bisa merasakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bersetubuh dalam Islam memiliki aspek etika dan estetika yang bertujuan untuk memberi kepuasan raga dan kenikmatan jiwa.

Berikut ini beberapa adab cara bersetubuh yang benar dalam Islam:

A. Foreplay

Seorang suami harusnya memulai seks dengan bersenda gurau, merangkul, memeluk dan mencium mata istrinya. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa ada pahala yang besar bagi suami yang menggauli istrinya dengan baik.

“ Barangsiapa memegang tangan istri sambil merayunya , maka Alloh Swt , akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta mengangkat 1 derajat , Apabila merangkul , maka Alloh Swt , akan menulis baginya 10 kebaikan melebur 10 kejelekan dan mengangkat 10 derajat , Apabila menciumnya , maka Alloh Swt , akan menulis baginya 20 kebaikan , melebur 20 kejelekan dan mengangkat 20 drajat , Apabila senggama dengannya , maka lebih baik daripada dunia dan isi-isinya “

Foreplay atau pemanasan sebelum melakukan penetrasi seksual bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang positif antara suami dan istri. Dengan foreplay yang benar dan cukup maka aktifitas seks akan lebih menyenangkan dan memuaskan kedua pihak.

B. Berhias Diri

Baik suami maupun istri memiliki kewajiban untuk berhias diri atau memperbaiki penampilan sebelum bertemu pasangannya. Dalam Islam, para suami diharapkan membersihkan dan membuat harum mulutnya agar istri semakin cinta. Begitu pula sebaliknya, para istri diwajibkan berhias, memakai parfum dan mempercantik diri ketika akan bertemu suaminya.

Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda:

“ Sebaik-baiknya wanita adalah wanita yg harum baunya dan sedap masakannya “

Para wanita muslim juga disunnahkan menggunakan celak pada kedua matanya dan mempercantik tangannya dengan daun pacar.

C. Tidak Telanjang Bulat

Cara bersetubuh dalam Islam mengajarkan estetika yang sangat dalam. Berbeda dengan kitab-kitab seksual di agama lain, dalam Islam dilarang bersetubuh sambil telanjang bulat. Rosulalloh,Saw Bersabda:

“ Apabila kalian melakukan senggama dengan istrinya , maka jangan telanjang seperti telanjangnya himar “

D. Sholat Sunnah 2 Rakaat Sebelum Bersetubuh

Islam menganjurkan suami dan istri yang akan melakukan hubungan seks untuk sholat sunnah dua rakaat agar aktifitas seks yang dilakukan berada dalam rahmat Allah dan dijauhi oleh syetan. Dalam sebuah hadis, Nabi bahkan memerintahkan suami untuk menyuruh istrnya sholat dibelakang mereka sebelum bersetubuh.

E. Tidak Berhubungan Seks Saat Istri Haid

Meskipun beberapa dokter menyebut seks ketika menstruasi tidak berisiko tapi dalam Islam, Nabi jelas-jelas menyebutnya sebagai kotoran dan harus dihindari. Oleh karena itu para suami hendaknya tidak bersetubuh atau mendekati istrinya saat sedang haid sampai sang istri suci kembali.

Cara bersetubuh yang benar dalam Islam mengutamakan aspek etika dan estetika dengan tidak melupakan aspek indrawi seperti posisi bercinta dan teknik lainnya. Seks yang benar adalah ibadah dan akan mendapat pahala dari Allah, sementara seks yang tidak benar akan mendapat dosa dan kemalangan di hari akhir nanti.

Demikian beberapa informasi mengenai cara bersetubuh dan teknik bercinta yang benar dalam Islam. Semoga bermanfaat.

2 Comments

  1. andi pembaca 19 November 2016
  2. sugi murdiono 22 March 2017

Leave a Reply