Jatuh Cinta Akibat Efek Senyawa Pheromone

Pernahkah anda memikirkan dari mana datangnya perasaan cinta yang timbul dalam diri anda? atau bagaimana anda merasa tertarik setelah berkenalan atau bertatapan dengan seorang wanita. Mengapa rasa cinta atau gairah bisa mucul dan dari mana asalnya?

Jatuh cinta bisa dijelaskan secara sains. Senyawa-senyawa kimiawi dalam tubuh yang disebut hormon bertanggung jawab terhadap munculnya perasaan cinta. Dan salah satu jenis hormon yang bertanggung jawab terhadap perasaan cinta dan gairah seksual tersebut adalah Pheromone. Para pria yang menggunakan parfum pheromones bisa membangkitkan gairah seksual wanita yang menciumnya.

Jatuh cinta akibat efek pheromone

Jatuh cinta karena efek Pheromone

Senyawa Pheromone

Legenda Pheromone bukanlah hal yang baru. Dari sejak jaman Yunani orang sudah mengenal senyawa ini. Pheromone sendiri berasal dari kata Phero dan Mone.

Phero berarti membawa dan Mone adalah sensasi. Sehingga Pheromone bisa diartikan sebagai zat kimia dalam diri makhluk hidup yang membawa kelenjar endoktrin untuk mengenali lawan jenisnya. Zat pheromone ini memiliki peranan yang sangat besar dalam proses reproduksi makhluk hidup.

Pheromones adalah senyawa alami yang dihasilkan tubuh, senyawa ini bersifat kasat mata atau tidak dapat ditangkap dengan panca indera. Pada manusia, zat pheromone mulai diproduksi ketika usia sudah memasuki remaja dan dihasilkan oleh kelenjar endoktrin ketiak, paha, atau bahkan di kemaluan. Pada umumnya, manusia mengeluarkan pheromone ketika sedang berkeringat.

Cara Kerja Zat Pheromone

Layaknya sebuah sistem, zat pheromone akan diproduksi tubuh ketika terjadi kontak mata dengan lawan jenis. Dari mata sistem syaraf akan memerintahkan serangkaian perintah untuk memproduksi senyawa pheromone. Seseorang atau lawan jenis yang mencium pheromone yang anda keluarkan akan merasa tertarik ke anda karena adanya organ yang sangat sensitif di dalam hidup yang disebut Vomerosonal Organ (VMO) yang terhubung langsung ke otak.

Di dalam otak pheromone dari VMO akan diolah di hipotalamus (sebuah bagian otak yang mengatur emosi manusia). Dari hipotalamus tubuh akan bereaksi dan memberi respon balik sepertinya detak jantung yang bertambah, nafas menjadi tidak beraturan, suhu tubuh meningkat dan hal-hal lain yang umum dirasakan orang ketika bertemu dengan seseorang lawan jenis yang menarik sekali.

Munculnya rasa sayang terhadap kekasih atau pasangan juga dipengaruhi oleh senyawa lain dalam tubuh. Setelah menerima sinyal dari panca indera, hipotalamus akan membentuk senyawa phenyletilamine (PEA), dopamine, nenopinephrine, senyawa endropin, dan senyawa oksitosin.

Senyawa-senyawa tersebut memiliki karakterisitik dan sifat yang berbeda. Mengapa anda tersipu malu, mengapa muka anda memerah, mengapa anda merasa nyaman dan damai. Semuanya itu timbul karena adanya senyawa yang bekerja dalam tubuh anda sebagai respon terhadap kondisi yang sedang anda alami.

Pheromone secara alami dikeluarkan tubuh sebagai salah satu bagian dari sistem reproduksi, sayangnya zat ini sulit diproduksi akibat penggunaan zat-zat seperti sabun, parfum dan polusi udara yang membuat produksi pheromone menjadi terhambat.

Tapi jangan khawatir, para ilmuwan kita saat ini telah berhasil menciptakan zat pheromone sintetis atau buatan yang memiliki khasiat sama persis dengan pheromone tubuh. Dengan pheromone sintetis ini anda bisa menggaet siapa saja yang anda senangi.

Leave a Reply