Pada artikel sebelumnya, kita sudah mengulas penyebab kanker prostat yang banyak dipengaruhi oleh faktor usia, gaya hidup, keturunan, dan kontaminasi zat kimia. Nah, di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas bagaimana mendiagnosa dan bagaimana cara mengobati kanker prostat.
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat dan merupakan jenis kanker yang paling umum dialami kaum pria berusia lanjut.
Langkah untuk mengobati kanker prostat selalu terlambat karena pertumbuhan sel kanker sangat lambat dan awalnya terbatas hanya pada prostat saja.
Di saat itu, mungkin tidak ada bahaya serius yang perlu dikhawatirkan sampai ketika sel kanker menjadi agresif dan menyebar ke organ tubuh yang lain
Diagnosa Kanker Prostat
Sebelum seseorang dinyatakan kanker prostat, dokter akan melakukan beberapa tes terlebih dahulu seperti pemeriksaan rektum, tes PSA, uji TRUS, dan Biopsi.
Tes ini digunakan untuk melihat apakah ada kelainan pada prostat atau tidak. Jika ditemukan kelainan, dokter akan melihat sudah sejauh mana kelainan itu.
Berikut ini beberapa jenis diagnosa kanker prostat yang umum dilakukan oleh dokter:
- Pemeriksaan Colok Rektum
Pada tes ini dokter akan memeriksa kondisi prostat Anda dengan cara memasukkan jari ke dalam rektum/dubur. Agar pasien tidak merasakan sakit, dokter akan memberikan pelumas agar licin.
Jika setelah pemeriksaan ini ditemukan kelainan pada kelenjar prostat Anda, entah itu berupa kelainan tekstur, bentuk, atau ukuran, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk dilakukan tes lanjutan.
Terdapat diagnosa lain kanker prostat menggunakan jari telunjuk, yaitu dengan membandingkan panjang jari telunjuk dengan panjang jari tengah.
Jika jari telunjuk lebih panjang dari jari manis, itu pertanda risiko kanker prostat yang lebih kecil. Sebaliknya, jika jari manis lebih panjang dari jari telunjuk, berarti risiko kanker juga besar.
Hasil pemeriksaan bisa dijadikan rujukan saat mengobati kanker prostat, apakah dengan cara operasi atau metode lainnya.
- Tes Darah PSA (Prostate Specific Antigen) atau Antigen Khusus Prostat
Tes ini tidak mutlak dikhususkan untuk pasien kanker prostat saja, karena kadar PSA dalam darah tidak melulu menunjukkan indikator kanker prostat.
Meski demikian, kandungan PSA yang tinggi menunjukkan bahwa ada gangguan pada prostat, yang mana bisa dikarenakan adanya sel kanker, atau bisa juga dikarenakan terjadi peradangan pada prostat.
Apa pun itu tidak ada salahnya jika Anda melakukan tes darah PSA untuk melihat kondisi kelenjar prostat Anda.
Untuk Anda ketahui, PSA merupakan protein yang terkandung dalam kelenjar prostat. Kandungan PSA dalam darah tidak akan tinggi. Namun, akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia.
Kandungan PSA yang tinggi dalam darah menunjukkan kondisi yang tidak wajar pada kelenjar prostat. Sekitar 45% pasien kanker prostat terbukti memiliki kandungan PSA yang tinggi dalam darahnya.
- Uji Ultrasound Transrektal (TRUS)
Hampir serupa dengan teknik diagnosa yang pertama, teknik ini juga menggunakan rektum untuk melihat kondisi prostat.
Ya, wajar saja, karena posisi prostat yang berada di bawah kandung kemih dan berada tepat di depan rektum. Jadi, rektum (dubur) menjadi salah satu tempat untuk memeriksa prostat.
Pada uji ini, sebuah alat kecil akan dimasukkan ke dalam rektum (dubur). Alat ini sudah diberi pelumas terlebih dahulu agar tidak membuat pasien sakit.
Setelah masuk ke dalam tubuh pasien, alat ini akan memancarkan suatu gelombang. Gema dari gelombang tersebut akan diproses untuk melihat citra/kondisi prostat pasien.
Hasil citra prostat, oleh dokter akan dijadikan petunjuk primer saat melakukan pemilihan metode untuk mengobati kanker prostat nantinya.
- Biopsi
Prosedur ini lebih bisa diandalkan untuk melihat apakah ada sel kanker pada prostat ataukah tidak. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan pada prostat pasien, kemudian dianalisis untuk melihat adakah sel yang berpotensi sebagai kanker.
Dari hasil analisa dapat diketahui, apakah sel tersebut termasuk jenis jinak atau ganas. Hasil biopsi biasanya dijadikan rujukan oleh dokter saat melakukan pengobatan kanker prostat.
- Uji Pencitraan
Uji pencitraan juga kerap dilakukan untuk melihat apakah ada sel kanker atau tidak, dan sekalipun ada sudah sampai mana pertumbuhan sel kanker tersebut.
Uji pencitraan biasanya berupa uji pencitraan tulang, CT scan, dan MRI. Jika ditemukan adanya indikasi ASAP atau PIA di dalam sel prostat, bisa jadi pasien sudah terkena kanker prostat.
Untuk Anda ketahui, ASAP atau Atypical Small Acinar Proliferation merupakan indikator bahwa sel prostat memiliki kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang menjadi sel kanker.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Sementara PIA (Proliferative Inflammatory Atrophy) merupakan kondisi yang menunjukkan ukuran sel prostat yang tidak normal (lebih kecil daripada ukuran normal).
Bahkan pada beberapa kasus, sel prostat juga menunjukkan tanda-tanda peradangan. Dari hasil uji tersebut, dokter akan mengetahui apakah prostat dalam kondisi normal atau tidak.
Baca juga: 4 Tips Hindari Kanker Prostat
Stadium Kanker Prostat
Sebelum mengobati kanker prostat, dokter akan menentukan stadium kanker berdasarkan tingkat keganasannya.
Dari diagnosa, dokter yang menangani dapat mengetahui sudah sejauh mana sel kanker itu berkembang. Adapun tahap perkembangan kanker prostat adalah sebagai berikut:
- Stadium I
Pada stadium ini sel kanker masih sangat kecil dan belum menyebar keluar kelenjar prostat.
- Stadium II
Pada tahap ini ukuran sel kanker sudah mulai besar tetapi masih di dalam kelenjar prostat.
- Stadium III
Pada stadium ini, kanker sudah keluar dari kelenjar prostat tetapi masih menyebar di area sekitarnya, misalnya saja uretra.
- Stadium IV
Pada stadium ini, sel kanker sudah cukup jauh melebar jauh dari prostat, misalnya melebar hingga ke kantong kemih, penis, rektum, atau tulang.
Kondisi stadium kanker yang berbeda akan berpengaruh pada pemilihan metode pengobatan kanker prostat yang akan diberikan kepada pasien.
Cara Mengobati Kanker Prostat
Ada beberapa cara mengobati kanker prostat seperti operasi, radioterapi, kemoterapi, dan kryoterapi. Berikut ini penjelasannya.
- Operasi
Operasi merupakan salah satu cara mengobati kanker prostat yang sudah umum dilakukan.
Caranya yaitu dengan mengangkat sebagian atau seluruh sel kanker prostat sehingga mencegah penyebaran lebih lanjut. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk kanker stadium awal.
- Radioterapi
Radioterapi ada tiga macam yaitu radioterapi internal, eksternal, atau gabungan dari keduanya. Radioterapi memang cukup efektif untuk membunuh sel kanker. Akan tetapi, memiliki efek samping yang tidak ringan.
Tidak hanya sel kanker saja yang dihancurkan, sel-sel normal yang ada di sekitarnya pun juga ikut mengalami kerusakan. Tentu ini bisa membuat kondisi pasien yang sudah lemah menjadi semakin menderita.
Pada saat dilakukan radioterapi biasanya dibarengi dengan terapi hormon, tujuannya untuk meningkatkan potensi keberhasilan pengobatan dan mencegah agar sel kanker tidak kembali lagi.
- Kemoterapi
Prosedur ini cukup efektif dalam mengobati kanker prostat, terutama untuk mengontrol pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Namun, efek sampingnya juga tidak bisa dibilang ringan. Kesehatan tubuh baik fisik maupun mental pasien banyak yang ‘ngedrop’ saat menjalani kemoterapi.
Beberapa kondisi yang mungkin dialami oleh pasien seperti: rambut rontok, sariawan, mual, muntah, diare, kelelahan, mudah memar/berdarah, dan meningkatnya risiko infeksi akibat berkurangnya sel darah putih.
- Kryoterapi
Kryoterapi dilakukan dengan menggunakan embusan suhu yang sangat dingin untuk membekukan dan membunuh sel kanker. Prosedur ini memang tidak setenar tiga prosedur sebelumnya, efek sampingnya pun cukup membuat pasien tidak nyaman.
Demikian beberapa jenis cara mengobati kanker prostat yang umum dilakukan kepada pasien. Selain empat metode di atas, terdapat juga metode lain yang dikenal sebagai vaksin provenge untuk mengobati kanker prostat.
Pilihan metode pengobatan tergantung dari kesimpulan dokter terhadap stadium kanker dan kondisi pasien.
Pada umumnya, kelangsungan hidup pasien kanker prostat mencapai 99% jika penyakit ini ditemukan sejak dini, ketika sel kanker belum menyebar ke organ tubuh yang lain (metastase).
Sebaliknya, ketika sel kanker telah bermetastase atau penderita berada di stadium 4, maka angka harapan hidup turun menjadi 29% dalam 5 tahun.
Melakukan skrining secara teratur akan membantu deteksi dini kanker prostat saat masih dapat diobati. Hidup sehat sejak usia muda juga sangat membantu dalam mencegah kanker prostat saat usia sudah tua kelak.
Demikian informasi singkat tentang teknik diagnosis dan cara mengobati kanker prostat, semoga bermanfaat, salam sehat.