Kopi adalah salah satu jenis minuman rekreasional yang memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah meningkatkan kadar hormon testosteron dalam darah. Menurut para ahli penyebabnya adalah kafein, semakin banyak kafein semakin tinggi kadar testosteron dalam tubuh.
Manfaat kopi sudah banyak dibicarakan oleh orang sejak dulu kala, selain dapat meningkatkan produktifitas kerja, minum secangkir kopi setiap hari disebut dapat meningkatkan gairah seksual dengan cara meningkatkan produksi testosteron dalam darah.
Hormon testosteron adalah hormon seks utama pria yang diproduksi oleh testis dan menimbulkan karakteristik maskulin pada pria. Testosteron membantu meningkatkan kepadatan tulang, meningkatkan massa otot dan kekuatan, membantu dalam produksi sel darah merah dan berperan dalam produksi sperma dan dorongan seks.
Penurunan kadar hormon testosteron pada pria biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia dan disebut dengan istilah andropause. Salah satu gejala testosteron rendah adalah hasrat seksual atau libido rendah, beberapa lainnya akan mengalami disfungsi ereksi.
Dalam upaya untuk menghindari zat-zat yang dapat menurunkan testosteron, beberapa atlet dan binaragawan menghindari kafein karena takut dengan efek sampingnya. Padahal beberapa penelitian menyebut manfaat kopi terutama kafein dapat meningkatkan kadar hormon testosteron dalam darah.
Hormon Testosteron dalam Secangkir Kopi
Kafein yang digunakan selama berolahraga memiliki efek yang mengejutkan. Dalam sebuah penelitian, seorang atlet rugby diberi suplemen kafein dalam dosis terkontrol yakni mulai dari 200 sampai 800 mg, satu jam sebelum mengangkat beban.
Hasilnya, sebagaimana diterbitkan dalam International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism pada bulan April 2008, menyebutkan bahwa kekuatan olahraga tanpa kafein menyebabkan kenaikan konsentrasi testosteron sebesar 15 persen, sementara dengan dosis 800 mg kafein akan meningkatkan kadar testosteron sampai 21 persen.
Dalam studi tersebut, subyek dipisahkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok berkafein dan tanpa kafein. Peserta diberi kopi berkafein dan tanpa kafein yang dicampur dengan sekitar enam ons air mendidih dan dikonsumsi setiap makan serta pertengahan pagi dan sore hari.
Setelah empat minggu didapatkan fakta bahwa hanya kelompok yang mengkonsumsi kopi berkafein saja yang mengalami peningkatan kadar testosteron dalam darah.
Dari penelitian tersebut, para ahli menyimpulkan adanya manfaat kopi yang besar dalam peningkatan kadar hormon testosteron dalam darah. Lebih banyak kafein yang masuk ke tubuh maka lebih tinggi pula testosteronnya.
Kafein juga dapat dihubungkan dengan kualitas dan volume sperma. Sebuah studi dilaporkan oleh Human Reproduction pada edisi 2008 yang mengamati perkembangan anak-anak sampai dewasa dari para ibu yang telah berpartisipasi dalam studi jangka panjang dan mengkonsumsi kafein selama masa kehamilan mereka.
Ibu yang minum 4-7 cangkir setiap hari menghasilkan anak-anak yang memiliki tingkat sedikit sampai sedang mengalami penurunan volume air mani dan kadar testosteron.
Begitu juga dengan anak-anak dewasa yang minum kafein memiliki tingkat testosteron 14 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan kafein rendah, meskipun tidak ada perbedaan berarti dalam kualitas air mani ataupun volumenya.
Jumlah moderat kafein yang disarankan adalah tiga kali 8-ons cangkir kopi per hari, yang jumlahnya ekuivalen dengan 250 mg kafein. Mengkonsumsi sepuluh cangkir 8 ons atau lebih setiap hari sudah termasuk berlebihan.
Kafein dalam kadar tinggi dapat menyebabkan insomnia, detak jantung semakin cepat, tremor dan kecemasan dan dapat berkontribusi terhadap penyakit payudara fibrokistik dan gangguan menstruasi pada wanita. Jika Anda sedang hamil atau memiliki penyakit jantung atau sakit maag, Anda harus mengurangi atau menghindari mengkonsumsi kafein.
Demikian manfaat kopi dalam meningkatkan kadar testosteron dalam darah, yang perlu diketahui adalah kafein dalam kopi juga memiliki efek samping terutama bagi penderita jantung dan magh. Konsumsilah kopi dalam kadar yang normal.