Mekanisme Terjadinya Ereksi pada Penis Pria

Mekanisme terjadinya ereksi melibatkan banyak organ, sistem syaraf dan hormon di dalam tubuh. Agar penis bisa ereksi dengan keras organ dan kesemua sistem tersebut haruslah berfungsi dengan normal.

Ereksi adalah kondisi dimana penis membesar dan memanjang akibat adanya aliran darah yang mengalir cepat ke dalam penis.

Karena lebih banyak darah yang masuk daripada yang keluar membuat banyak darah yang mengisi ruang-ruang kosong di dalam penis menyebabkan penis membesar, memanjang dan kaku.

Mekanisme ereksi penis pada pria melibatkan kerjasama banyak sistem di dalam tubuh dan mensyaratkan kondisi tubuh yang sehat untuk mendapatkan ereksi yang kuat.

Ereksi adalah respon seksual yang normal terjadi pada pria terutama ketika ada stimulasi seks. Semua pria dari segala usia bisa mengalami ereksi, dari sejak dia masih bayi sampai tua.

Pada bayi, ereksi terjadi karena respon terhadap sentuhan fisik. Sementara ereksi akibat adanya respon seksual biasanya dimulai saat pria beranjak remaja.

Meskipun penis yang mengalami ereksi terlihat terjadi secara otomatis dan cepat, sesungguhnya hal tersebut adalah sebuah proses kompleks yang membutuhkan kerjasama organ, sistem dan hormon di dalam tubuh.

Apa Penyebab Ereksi

Mekanisme terjadinya ereksi penis

Mekanisme terjadinya ereksi penis

Penyebab utama ereksi adalah gairah seksual. Pria adalah makhluk visual yang menggunakan panca indera untuk bereaksi terhadap segala sesuatu.

Ketika mata melihat wanita seksi, hidung menghirup aroma parfum wanita, atau kulit bergesekan dengan lawan jenis, akan menyebabkan munculnya reaksi kimia di otak, yang akan menyebabkan penis ereksi.  Kondisi ini disebut stimulasi fisik.

Selain sebagai mahluk visual, pria juga adalah mahluk simbolik yang mampu mengubah benda fisik menjadi abstrak di dalam kepalanya.

Dengan daya nalarnya, pria mampu berimajinasi dan membuat segala sesuatu menjadi objek seksualitas. Khayalan erotis dan imajinasi seks dapat membuat penis ereksi dengan keras. Kondisi ini disebut stimulasi mental.

Tetapi penis bisa ereksi meski tanpa adanya gairah seks, dan hal tersebut selalu terjadi disepanjang hidup seorang pria.

Penis kadang ereksi di saat-saat yang tidak tepat seperti saat makan, saat di atas kendaraan, atau saat tidur, meskipun tanpa stimulasi seks. Ahli medis menyebut penyebabnya adalah hormon testosteron yang di dalam tubuh pria.

Ereksi pria bisa terjadi kapan saja, siang atau malam. Ereksi dapat dipicu dengan menggosok penis secara lembut, terutama dengan sesuatu yang halus.

Air hangat saat mandi juga dapat memicu penis ereksi. Remaja pria memiliki ereksi yang lebih spontan dan keras ketimbang pria dewasa karena adanya perbedaan kadar hormon testosterom, kondisi sistem syaraf dan faktor kesehatan.

Anatomi Penis

Secara umum anatomi penis terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

  1. Corpora cavernosa: dua jaringan silinder yang membentang disepanjang sisi penis. Jaringan tersebut seperti spons yang mampu mengisap darah.
  2. Tunica: selubung luar yang keras yang mengelilingi corpora.
  3. Corpus spongeosum: silinder ketiga yang berada diantara dua corpora. Di spongeosum terdapat uretra yaitu saluran tempat mengalirnya urine dan air mani keluar dari tubuh.

Anatomi penis berbentuk sedemikian rupa untuk menjalankan fungsi reproduksinya. Seluruh bagian-bagian dalam penis bekerja bersama-sama dengan sistem tubuh yang lain dari sejak syaraf memerintahkan penis ereksi sampai ejakulasi terjadi dan penis kembali lembek.

Bagaimana Ereksi Terjadi

Proses ereksi dimulai dari otak. Stimulasi fisik dan / atau mental akan menyebabkan saraf mengirim pesan kimia ke sistem syaraf di penis, isi pesannya meminta pembuluh darah penis menjadi rileks sehingga darah dapat mengalir bebas ke penis.

Darah yang masuk membuat penis semakin membesar, semakin banyak darah yang mengalir maka semakin besar dan kaku penis.

Pembuluh darah balik akan tertekan menyebabkan darah terperangkap di dalam penis dan tidak bisa keluar. Hal ini menyebabkan proses ereksi tetap bisa bertahan lama. Mekanisme dari sejak proses stimulasi sampai ereksi terjadi disebut tumescensi.

Anatomi mekanisme ereksi penis

Anatomi mekanisme ereksi penisMekanisme terjadinya ereksi penis pada pria dimulai dari respon terhadap rangsangan seksual sampai puncak ereksi, kemudian orgasme dan penis menjadi lembek kembali mengikuti proses berikut ini:

  1. Ada stimulasi seks berupa fisik seperi sentuhan, suara, rabaan atau stimulasi mental berupa kenangan erotis, fantasi, dan lain-lain yang menyebabkan gairah seksual bangkit.
  2. Bagian otak yang disebut  nukleus para-ventrikel akan bereaksi terhadap rangsangan tersebut dengan mengirim impul seksual tersebut.
  3. Impul seksual kemudian menuju sistem syaraf pada penis melalui saraf otonom khusus di sumsum tulang belakang, saraf panggul dan saraf luas yang berjalan di sepanjang kelenjar prostat untuk mencapai corpora cavernosa dan arteri yang nantinya akan terisi darah.
  4. Sebagai tanggapan terhadap sinyal-sinyal tersebut, serat otot di corpora cavernosa menjadi rileks, sehingga darah dapat mengisi ruang di dalamnya.
  5. Serat otot di arteri yang memasok penis juga menjadi rileks, dan terjadi peningkatan volume aliran darah menuju penis sebanyak delapan kali lipat. Peningkatan aliran darah ini akan memperluas ruang sinusoidal dalam corpora, kemudian merenggangkan selubung sekitarnya (tunika).
  6. Tunika yang merenggang akan menghambat pembuluh darah vena membawa darah keluar dari corpora cavernosa. Darah terperangkap di dalam penis, tekanan menjadi sangat tinggi dan penis akhirnya ereksi dengan keras.
  7. Saat terjadi orgasme, sinyal dari otak berubah secara dramatis. terjadi peningkatan mendadak produksi noradrenalin di alat kelamin. Hormon tersebut memicu orgasme dan kontraksi serat otot di corpora cavernosa. Sebagai akibatnya aliran darah menuju penis berkurang.
  8. Tekanan pada corpora menurun, yang juga melemaskan tunika sehingga memungkinkan darah mengalir keluar dari penis. Akibatnya penis menjadi lembek (detumescensi).

Mekanisme terjadinya ereksi pada penis pria melalui setidak-tidaknya delapan proses di atas. Dan dapat disimpulkan bahwa proses ereksi penis sampai ejakulasi terjadi membutuhkan kerjasama banyak sistem dan organ tubuh. Adanya gangguan pada salah satu sistem tersebut akan menghambat penis mengalami ereksi.

Leave a Reply