Bahaya Beli Obat Kuat di Internet

World Wide Web alias dunia internet memudahkan manusia saat ini untuk membentuk jejaring sosial. Tujuan utamanya tentu untuk memudahkan berkomunikasi dengan sanak saudara, kerabat, atau bahkan orang lain yang kelak menjadi rekan.

Di samping itu, komunikasi di dunia internet dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Misalnya, akses berjual beli secara online.

Jual beli online ini pun memilili lingkup yang luas, termasuk juga transaksi jual beli obat kuat. Salah satu obat kuat yang banyak orang jual dan beli di internet adalah viagra.

Transaksi obat kuat begitu menjamur sehingga menciptakan peluang bagi banyak orang menjadi farmasi virtual.

Mereka seakan menjadi ahli seketika yang mengetahui serta mampu meracik berbagai bahan komposisi untuk memproduksi obat kuat. Padahal, mereka belum tentu memahami betul mengenai dunia obat-obatan.

Obat kuat banyak diminati oleh para pria untuk membuat mereka lebih bertenaga saat bercinta. Obat kuat juga dikonsumsi untuk mengatasi disfungsi ereksi dan salah satu obat disfungsi ereksi yang umum dikonsumsi orang adalah viagra.

Bahaya obat kuat palsu

Bahaya obat kuat palsu

Obat ini sebenarnya bukanlah obat perangsang dan sama sekali tidak dapat meningkatkan gairah seksual, tetapi hanya bekerja bila ada stimulasi seksual atau rangsangan erotik.

Para pria enggan berobat atau sekedar berkonsultasi dengan dokter. Alasan utamanya adalah disfungsi ereksi masih dianggap sebagai hal tabu untuk dibicarakan.

Mereka juga mungkin enggan berobat karena tak ingin atau tidak mampu mengeluarkan banyak uang untuk biaya pengobatan. Hal inilah yang menyebabkan transaksi obat kuat di internet semakin menjamur.

Kebanyakan orang di Indonesia tidak mengetahui betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang berguna untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Disfungsi ereksi pada pria merupakan sebuah indikator kesehatan secara keseluruhan. Seorang yang menderita disfungsi ereksi pada umumnya juga mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti jantung, diabetes mellitus, ataupun hipertensi.

Berikut ini berbagai data mengenai jumlah penderita disfungsi ereksi:

  1. Di seluruh dunia, terdapat sekitar 22-38% penderita disfungsi ereksi.
  2. Menurut Carson dan Gunn yang disebutkan dalam sebuah jurnal ilmiah lainnya, terdapat sekitar 25%-40% dari keseluruhan pria di dunia menderita disfungsi ereksi.
  3. Beberapa sumber lain bahkan menyebutkan bahwa ada 30-75% dari semua pria di dunia merupakan penderita disfungsi ereksi.
  4. Jurnal ilmiah lain juga mengemukakan hasil dari sebuah survey di Indonesia, yang mana :
  • Pada pria usia 40-80 tahun, 52% menganggap kehidupan seks penting
  • Sedangkan, pria yang mengalami disfungsi ereksi pada usia 40-60 tahun 25%, dan usia > 60 tahun 75% mengalami disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi merupakan bentuk gangguan fungsi seksual pria yang paling sering dijumpai. Disfungsi ereksi diderita oleh:

  1. Sekitar 14-30% pria berusia lebih dari 18 tahun,
  2. 30%-40% pria yang aktif secara seksual, dan
  3. 75% pria di saat tertentu di dalam kehidupannya.

Karena begitu banyaknya pria yang mengalami disfungsi ereksi itulah, jumlah konsumen obat kuat juga meningkat. Akses internet yang mendukung kehidupan manusia milenial pun turut mendukung transaksi jual beli obat kuat.

Hal tersebut tak hanya di Indonesia, tetapi hampir di seluruh dunia. Termasuk di negara maju, seperti Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, perusahaan farmasi besar telah mengurangi jumlah karyawannya maupun agen-agen distributor dengan cara mengadakan transaksi jual beli obat kuat melalui internet.

Mereka menyediakan situs resmi untuk mempersilahkan para pria membeli obat yang dibutuhkannya. Cara itu dianggap mampu mencegah transaksi online terhadap obat kuat yang fiktif atau ilegal.

Masih di Amerika Serikat, terdapat beberapa perusahaan farmasi di sana yang memiliki situs website resmi. Namun sayangnya, disana juga masih dijumpai para penjual obat kuat fiktif yang beroperasi di internet.

Penjual online obat kuat palsu mampu bertahan dalam persaingan yang kompetitif dengan cara menyuguhkan penawaran harga yang serendah mungkin.

Masyarakat Amerika Serikat sekalipun tak mampu membedakan penjual online obat kuat yang asli dengan yang palsu karena mereka sama-sama memiliki tampilan situs website yang meyakinkan.

Di Amerika Serikat yang merupakan negara maju yang memiliki sistem peraturan yang lebih ketat dan mengikat, masih dijumpai para penjual online obat kuat yang palsu. Lantas, bagaimana dengan kondisi di Indonesia ?

Tak dapat disangkal bahwa kejadian serupa pun juga terjadi di Indonesia. Pada rubrik kesehatan dalam salah satu koran harian ternama di Indonesia pernah menyebutkan bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 25 obat kuat tidak terdaftar dengan izin resmi alias illegal.

Penemuan tersebut berdasarkan  pengawasan yang dilakukan pada November 2014 sampai dengan Agustus  2015 yang silam.

Secara umum, semua obat tentunya dapat menimbulkan banyak efek samping. Efek-efek samping yang dapat ditimbulkan obat kuat antara lain meliputi :

  1. Sakit kepala
  2. Wajah memerah dan terasa panas
  3. Gangguan pencernaan
  4. Hidung tersumbat, dan
  5. Gangguan penglihatan.

Sidenafil alias obat kuat memiliki kerja utama berupa pelebaran pembuluh darah di seluruh bagian tubuh, khususnya penis.

Maka, penggunaan berlebihan obat yang satu ini dapat menurunkan tekanan darah hingga orang tersebut sinkop atau pingsan.

Para pasien hipertensi yang rutin mengonsumsi obat anti-hipertensi, harus lebih berhati-hati jika akan mengonsumsi obat kuat, karena berisiko mengalami tekanan darah yang turun drastis hingga syok atau bahkan menyebabkan kematian.

Obat kuat sebagai suplemen stamina pria memang sangat membantu, khususnya jika dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Tetapi, penggunaannya harus dengan resep dokter. Apalagi jika mengonsumsi obat kuat yang dibeli begitu saja dari agen-agen penjual online. Ingat, di Amerika Serikat sekalipun, pengedar obat kuat yang fiktif dapat berkembang secara bebas.

Perlu diingat juga bahwa pembelian melalui jalur illegal sangat rawan terhadap pemalsuan obat. Obat kuat palsu tentunya dapat memiliki risiko efek samping atau bahaya terhadap kesehatan yang lebih tinggi.

Sayang sekali jika menghabiskan uang untuk membeli obat kuat yang palsu, apalagi jika perlu menghabiskan banyak uang tatkala muncul bahaya dari obat tersebut.

Anda sebaiknya perlu mengamati lebih teliti penjual obat kuat di dunia internet supaya bisa memilih merk dan industri farmasi yang lebih tertib dalam produksi obatnya serta dari agen distributor dengan izin resmi.

Selain itu, Anda lebih penting lagi selalu menjaga kesehatan secara umun, yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang serta rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply