Cara Menghitung Siklus Menstruasi Wanita

Menghitung siklus menstruasi yang datang tiap bulan bisa jadi sesuatu hal yang sangat penting. Sebab dengan begitu Anda dapat dengan mudah mengetahui sekaligus memperkirakan siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan.

Selain itu, mencatat siklus haid secara rutin juga akan membantu Anda untuk lebih tanggap jika terjadi perubahan yang mungkin saja merupakan gejala awal dari sebuah kondisi medis.

Menghitung siklus menstruasi pun juga akan memberikan Anda pengetahuan untuk dapat mengetahui kapan datangnya masa subur.

Sehingga Anda dapat mengontrol kehamilan maupun untuk meningkatkan peluang hamil dengan cara yang lebih alami tanpa perlu lagi menggunakan alat kontrasepsi.

Misalnya saat belum ingin hamil Anda dapat berhubungan intim di waktu tidak subur dan begitu pun sebaliknya.

Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung siklus menstruasi wanita secara lengkap. Tetapi sebelumnya, ada baiknya kita mencari tahu apakah siklus menstruasi yang dialami teratur atau tidak.

Variasi Siklus Menstruasi Wanita

Siklus menstruasi sebetulnya merupakan rentang waktu (hari) yang dihitung mulai dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi di bulan berikutnya.

Siklus menstruasi yang dialami setiap wanita sangat bervariasi dan selalu berbeda pada setiap individunya. Meskipun demikian siklus haid yang normal umumnya terjadi dalam 28 hari.

Beberapa wanita lain terkadang mengalami siklus haid kurang atau bahkan lebih dari 28 hari.

Tetapi hal tersebut masih disebut sebagai siklus haid yang normal selama tidak kurang dari 22 hari atau lebih dari 36 hari, dimana rentang waktu menstruasi rata-rata berkisar antara 4 hingga 7 hari.

Rentang waktu dan lama siklus menstruasi pada setiap wanita memang tak sama. Kondisi psikis dan penyakit tertentu lah yang biasanya menjadi alasan mengapa siklus menstruasi bisa tidak sama di setiap bulannya.

Hari pertama menstruasi terjadi ketika dinding rahim yang menebal untuk mempersiapkan diri dengan kehamilan mulai luruh dan berubah menjadi darah, kemudian keluar melalui vagina.

Saat masa menstruasi, sel telur yang nantinya akan dibuahi dan menjadi bayi mulai berkembang dan tumbuh di dalam ovarium.

Setelah sel telur tersebut siap dan matang, maka ovarium akan mulai melepaskannya menuju rahim. Nah, peristiwa tersebutlah yang disebut sebagai ovulasi.

Biasanya peristiwa ovulasi tersebut terjadi antara 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi di hari pertama terjadi. Hari pada saat ovulasi ini pun sangat bergantung pada siklus menstruasi yang dialami.

Semakin singkat siklus menstruasi maka semakin dekat pula waktu ovulasi. Setiap wanita bisa saja memiliki waktu ovulasi yang berbeda.

Karena itu, penting untuk tahu dengan pasti mengenai siklus menstruasi supaya waktu ovulasi dapat diperkirakan dengan tepat.

Cara Menghitung Siklus Menstruasi dan Masa Subur Wanita

Cara menghitung siklus menstruasi

Cara menghitung siklus menstruasi

Masa subur wanita berada di antara waktu sebelum terjadinya ovulasi yakni kurang lebih sekitar lima hari. Secara umum masa subur berada di hari ke 12 hingga ke 16 sebelum siklus menstruasi di bulan berikutnya.

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa rata-rata masa subur wanita berada di antara hari ke-10 sampai ke-17 setelah hari pertama menstruasi.

Seorang wanita yang memiliki siklus menstruasi normal 28 hari, di hari ke-14 sel telur yang telah matang sempurna akan dilepaskan.

Hari ke-14 tersebut dihitung dimulai dari hari pertama menstruasi terjadi. Dan bukan hari ke-14 setelah menstruasi berakhir.

Perhitungan tersebut hanya berlaku untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur yakni 28 hari.

Jika siklus Anda tidak teratur, misalnya saja 30 hari. Maka peristiwa ovulasi terjadi di hari ke-16, terhitung sejak hari pertama setelah menstruasi berakhir.

Satu hal yang jadi tantangan ialah, biasanya lama waktu menstruasi yang terjadi sering kali berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Dan biasanya rentang perubahan waktu tersebut berkisar dari 2 hingga 7 hari. Hal inilah yang membuat ovulasi terkadang datang lebih lambat atau bahkan lebih cepat dibanding periode sebelumnya.

Selain karena proses ovulasi, proses terjadinya kehamilan pun sangat bergantung dari bagaimana sperma dapat menjangkau keberadaan sel telur.

Karena itu, supaya kehamilan bisa terjadi maka sel telur yang sudah siap tersebut harus segera dibuahi dalam jangka waktu 12 sampai 24 jam. Sebab jika tidak maka dapat terjadi kematian sel atau disebut sebagai apoptosis.

Singkatnya waktu terbaik untuk melakukan pembuahan, adalah melakukan hubungan intim di masa subur.

Dan untuk mengetahui masa subur tersebut, biasanya dihitung berdasarkan analisis serta catatan tentang siklus menstruasi selama kurun waktu 8 bulan berturut-turut.

Untuk mengetahui masa subur wanita, ada beberapa cara untuk memperkirakannya. Berikut ini rumus yang dapat dipergunakan:

  • Dari catatan haid selama 8 bulan, cari tahu siklus tersingkat Anda. Misalnya saja 27 hari, lalu kurangi angka tersebut dengan angka 18 dan didapat hasil 9. Nah, ini menandakan bahwa hari ke- 9 inilah yang merupakan hari pertama di mana Anda berada dalam kondisi paling subur.
  • Selain dari hari tersingkat dalam siklus menstruasi, Anda pun juga harus mengetahui masa subur dari hari terpanjang di masa menstruasi. Misalnya saja hari terpanjang adalah 32 hari. Kemudian kurangilah angka tersebut dengan 11, dan didapat hasil 21. Nah, angka 21 inilah yang merupakan hari terakhir masa subur Anda

Dengan begitu didapatkan kesimpulan bahwa bila siklus menstruasi rata-rata yang Anda alami adalah 27 hingga 30 hari, maka hari paling subur Anda berada di antara hari ke 9 hingga ke 21.

Sel telur yang dilepaskan di lokasi pembuahan dapat bertahan hidup selama 24-48 jam. Jika selama rentang waktu itu tidak ada spermatozoa maka sel telur akan mengalami kematian.

Meski begitu, hormon progesteron dan estrogen tetap akan dihasilkan setidaknya setelah ovulasi terjadi hingga 14 hari lamanya.

Dan di akhir siklus menstruasi, hormon penyokong kehamilan dihentikan produksinya sebab tak terjadi konsepsi. Sebagai akibatnya perdarahan (menstruasi) pun akan terus terjadi setiap bulannya hingga sel telur berhasil dibuahi.

Lain halnya jika pembuahan berhasil terjadi maka sel telur yang telah berkembang menjadi embrio tersebut akan merangsang produksi hormon progesteron dan estrogen.

Selanjutnya kedua hormon tersebut yang akan menjaga kehamilan selama beberapa bulan berikutnya.

Berbeda dengan sel sperma yang akan selalu diproduksi setiap hari dalam jumlah yang besar, sel telur yang matang dan siap dibuahi hanya berada pada satu siklus saja.

Alasan sesungguhnya mengapa demikian secara medis pun masih menjadi misteri. Namun diketahui bahwa hingga sekarang, sel pembentuk ovum melalui proses oogenesis hanya dapat menghasilkan satu saja sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi selama masa ovulasi berlangsung.

Sedangkan 3 sel lainnya yang juga hasil dari proses oogenesis tidak mengalami proses yang sempurna sehingga tidak dapat dibuahi.

Demikian informasi mengenai bagaimana caranya menghitung siklus menstruasi untuk mengetahui masa subur wanita. Semoga bermanfaat.

Tags:

28 Comments

  1. ika 24 May 2011
    • aa 11 January 2012
  2. dide 9 August 2011
  3. julia amir 17 March 2014
  4. sofi 18 February 2016
  5. Fikha 8 March 2016
    • yasinta 20 April 2017
  6. SITI M 30 March 2016
  7. Shasa 22 April 2016
    • elisa 28 April 2016
  8. Aqilah 30 April 2016
  9. Uchiha Hinata 8 June 2016
  10. nurul apipah 30 June 2016
  11. Lilik 16 August 2016
  12. selli 12 September 2016
  13. selli 12 September 2016
  14. Kiky 29 September 2016
  15. Yuni 15 October 2016
  16. nurbayani suparman 29 October 2016
  17. asih 31 October 2016
  18. Rhina 27 November 2016
  19. Vera 2 December 2016
  20. tth 4 December 2016
  21. Natha 30 December 2016
  22. tini 24 January 2017
  23. Ira 30 January 2017
  24. fatma 1 May 2017
  25. Ayu 7 May 2018

Leave a Reply