Oral seks adalah salah satu jenis aktifitas seksual non penetrasi yang digemari banyak orang karena menganggapnya aman dilakukan. Padahal faktanya, oral seks menyebabkan kanker serviks dan kanker mulut dan menjadi medium penularan beberapa jenis virus seperti virus HPV dan HIV yang berbahaya.
Ada 130 jenis virus HPV (Human Papilloma Virus) yang sebagian besar tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Tetapi berdasarkan penelitian terakhir, diketahui bahwa HPV-16 dan 18 dapat menyebabkan kanker serviks. Penelitian terbaru bahkan menyebutkan bahwa HPV-16 dapat ditularkan melalui seks oral dan dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.
Jadi HPV-16 adalah monster yang lebih buruk dari 18, meskipun demikian ada 128 jenis HPV yang tidak menyebabkan kanker serviks atau lisan.
Beberapa survei pernah menyebutkan bahwa sebanyak 81 persen orang yang melakukan oral seks ternyata tidak menggunakan kondom. Hal ini menyebabkan pola penyebaran kanker serviks semakin tinggi.
Di sisi lain, pejabat pemerintahan terutama yang mengurusi masalah kesehatan tidak secara gamblang menjelaskan resiko penularan penyakit kelamin melalui oral seks.
Faktanya adalah 64% kanker Orofaring (bagian tengah tenggorokan) di Amerika Serikat disebabkan oleh satu strain HPV (HPV-16), bukan oleh semua HPV. Risiko kanker oropharnyx di masyarakat meningkat karena besarnya jumlah orang yang melakukan oral seks tanpa kondom.
Dan patut diketahui bahwa HPV-16 tidak hanya menyebabkan kanker serviks tapi juga kanker mulut. Para peneliti mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah vaksin HPV saat ini dapat mencegah atau melawan kanker mulut, tetapi karena penargetan strain HPV yang sama banyak yang percaya vaksin tersebut dapat membantu mencegah penyebaran kanker tersebut.
HPV tidak langsung menyebabkan kanker tetapi menimbulkan perubahan pada sel-sel yang telah terinfeksi (misalnya, di tenggorokan atau leher rahim), dan sel-sel tersebut kemudian berkembang menjadi kanker. Sangat sedikit orang yang terinfeksi HPV akan mengidap kanker, bahkan 90% kasus infeksi dapat hilang dengan sendirinya di dalam tubuh dalam waktu 2 tahun.
Berita ini tidak boleh digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak. Melainkan harus berfungsi sebagai pengingat bahwa vaksin HPV adalah penting, dan bahwa sementara kanker mulut belum merajalela. Bahaya melakukan oral seks bisa dihindari dengan menggunakan kondom dan melakukan vaksin HPV.