Sehatki.com – JAKARTA – Stunting bisa jadi menjadi gejala gagal ginjal pada anak yang mana harus diwaspadai. Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menekankan pentingnya deteksi dini untuk menghindari komplikasi serius.
Stunting, dikatakan dr Piprim bahwa yang tersebut biasanya diidentifikasi melalui pertumbuhan fisik yang tersebut terhambat, bisa jadi mengindikasikan adanya hambatan kemampuan fisik yang tersebut lebih tinggi mendalam. Termasuk gangguan pada fungsi ginjal.
Karena itu, ia mengingatkan para orang tua kemudian tenaga medis untuk lebih lanjut waspada kemudian melakukan pemeriksaan secara rutin. Hal ini guna menegaskan kondisi tubuh ginjal anak juga menjaga dari perkembangan penyakit lebih banyak lanjut seperti cuci darah yang mana sedang marak.
“Ya jadi kan salah satu definisi stunting kan perawakan pendek akibat nutrisi atau penyakit kronik kan. Kalau beliau misalnya di dalam bawah lima tahun, anaknya udah lebih besar pendek dari umur seharusnya,” kata dr Piprim pada waktu wawancara eksklusif dengan kegiatan One on One SINDOnews TV pada Kantor IDAI, Salemba, DKI Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Namun, dr Piprim menyebut, pada tindakan hukum ini, kondisi stunting pada anak tiada semata-mata akibat kompleks perbelanjaan nutrisi, namun oleh sebab itu didukung gejala penyakit ginjal yang digunakan telah lama dialami anak tersebut. Mulai dari mengalami anemia hingga pucat, lesu, hingga urine bermasalah.
“Tapi nggak semata-mata pendek, anak gagal ginjal tahap akhir itu juga disertai gejala wajah yang pucat, anemia, kemudian lesu, urinenya juga bermasalah. Nah itu stunting dikarenakan penyakit kroniknya. Bukan semata-mata oleh sebab itu pusat perdagangan nutrisi,” sambungnya.
Kasus gagal ginjal pada anak, dijelaskan dr Piprim didominasi penyakit kronis alias telah parah. Karena itu, ia menilai, melakukan deteksi dini pada anak tak kalah penting.
Salah satu yang dimaksud mudah dipantau adalah dari meningkat kembang anak. Bahkan, dr Piprim mengimbau para orang tua untuk memiliki buku Aspek Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) agar sanggup memantau secara detail terkait perkembangan anak.
“Jadi kita bisa jadi lihat kurva pertumbuhannya. Seperti kenaikan berat badannya, panjang badannya, itu adalah parameter awal untuk orang tua mampu menilai anak saya nih tumbuhnya masih bagus nggak, on the track nggak,” tuturnya.
“Kalau beliau ada penyimpangan di area situ, nah ini wajib dicari tahu, konsultasi ke dokter anak terdekat. Mungkin perlu diadakan general check up buat anak, sebagai kecurigaan awal anak yang digunakan terkena gagal ginjal,” pungkasnya.