VAGINISMUS: Gejala dan Cara Mengobatinya

Vaginismus adalah salah satu kondisi medis dimana vagina mengejang saat ada benda asing yang akan memasukinya seperti penis atau tampon. Meski tidak mengancam jiwa, vaginismus dapat mencegah penetrasi seksual.

Salah satu gejala vaginismus yang paling sering dirasakan wanita adalah rasa sakit saat penetrasi dilakukan, rasa sakit tersebut akan hilang setelah penarikan.

Beberapa wanita menggambarkan rasa sakit saat penis masuk ke dalam vagina seperti mengalami rasa sobek atau perasaan sedang menabrak tembok yang keras. Beberapa wanita yang lain mengaku mengalami rasa tidak nyaman saat bercinta.

Menurut catatan para ahli, hampir sebagian besar wanita pernah mengalami vaginismus. Gangguan ini dapat menyerang siapa saja dan usia berapa pun.

Vaginismus merupakan gejala psikologis yang berubah menjadi gangguan fisik pada wanita. Pada sebagian besar kasus, wanita penderitanya tidak memahami kondisinya karena kurangnya pengetahuan tentang penyakit ini.

Jenis-Jenis Vaginismus

Ada wanita yang mengalami vaginismus setiap berhubungan seks dan beberapa yang lain hanya dalam situasi tertentu saja.

Contohnya, otot vagina jadi kejang saat bercinta dengan pasangan resmi tapi mengalami kejang saat mencoba berhubungan dengan pria lain.

Berdasarkan jenisnya, gangguan vaginismus dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:

  1. Vaginismus Primer, jika aktifitas seksual penetratif tidak pernah berhasil dilakukan
  2. Vaginismus Sekunder, jika seks penetratif tidak mungkin lagi dilakukan. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti operasi ginekologi atau karena radiasi.

Umumnya wanita mengalami vaginismus saatmemasuki masa menopause, yaitu saat ketika tingkat hormon estrogen menurun drastis. Demikian rilis dari Women’s Therapy Center (WTC).

Hormon estrogen bertanggung jawab terhadap pelumasan alami vagina. Saat menopause tubuh wanita tidak lagi memproduksi estrogen yang cukup membuat vagina jadi tidak elastis sehingga hubungan seks akan terasa menyakitkan.

Gejala Vaginismus

Gejala dan penyebab vaginismus

Gejala dan penyebab vaginismus

Gangguan ini bisa terjadi tanpa penyebab khusus meski dalam beberapa kasus vaginismus terjadi akibat kondisi psikis atau trauma seksual di masa lalu.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter yang menangani biasanya akan menacari tahu riwayat medis penderita selain tentu saja melakukan pemeriksaan fisik. Tujuannya adalah untuk mencari tahu penyebab vagina mengalami kontraksi.

Sampai saat ini banyak dokter yang menghubungkan kondisi medis ini dengan masalah psikis seperti kecemasan dan ketakutan akan seks.

Penyakit ini mempunyai tingkat keparahan yang beragam, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Vaginismus dapat dideteksi atau diperkirakan dengan timbulnya beberapa gejala sebagai berikut:

  1. Penetrasi yang terasa sakit atau dispareunia yang ditandai dengan rasa sakit dan perih pada vagina.
  2. Rasa kesakitan saat ingin melakukan hubungan seksual dan terjadi dalam jangka panjang.
  3. Kesulitan untuk melakukan penetrasi atau memasukkan penis ke dalam vagina.
  4. Rasa sakit dan perih saat ingin memasang tampon.
  5. Rasa sakit dan perih saat pemeriksaan ginekologis.
  6. Berhenti bernapas atau kejang otot saat melakukan penetrasi akibat ketakutan.

Kondisi ini tidaklah bisa dianggap enteng karena menyangkut kehidupan seksual jangka panjang seorang wanita dan hubungannya dengan pasangan.

Bahkan kemungkinan untuk terjadinya kecekcokan dengan pasangan akibat vaginismus bisa saja terjadi, apalagi jika tidak terjalin komunikasi yang baik dan terbuka pada pasangan.

Cara Mengobati Vaginismus

Terdapat 3 cara menyembuhkan vaginismus yang meliputi terapi seks, relaksasi dan melatih vagina. Masalah ini sebenarnya dapat diobati sendiri di rumah jika tingkat keparahannya belum terlalu  parah.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi vaginismus sendiri di rumah:

  1. Bicarakan pada pasangan

Metode pengobatan dalam penyakit apapun pastinya membutuhkan dukungan dari pasangan dan keluarga. Begitu pula dengan vaginismus.

Jangan pernah takut atau malu untuk mengatakan yang sebenarnya pada pasangan mengenai rasa sakit atau nyeri yang dirasakan saat akan melakukan penetrasi.

Katakan dengan jujur pada pasangan tentang posisi apa yang paling nyaman untuk Anda dan apa saja yang akan membuat Anda menikmati hubungan seksual tersebut.

Bagi penderita, posisi woman on top akan lebih aman dan nyaman karena wanita dapat mengatur penetrasi sesuai dengan keinginan dan kenyamanannya.

Begitu pula jika terdapat masalah pada pasangan, sebaiknya dibicarakan dan diselesaikan sebelum melakukan hubungan seksual. Ceritakan apa yang menjadi ganjalan dalam pikiran Anda sehingga hubungan seksual pun akan jauh lebih lancar.

  1. Lakukan pemanasan secara perlahan

Vaginismus biasanya akan menyebabkan vagina menjadi kering karena tidak adanya pelumas alami yang keluar. Sebaiknya Anda bersabar dalam melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual.

Dengan melakukan pemanasan atau foreplay yang lebih lama dan bergairah, vagina akan lebih licin dan cukup nyaman untuk dimasuki oleh penis sehingga rasa sakit dan nyeri akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

Jangan memaksakan diri untuk melakukan penetrasi sebelum Anda betul-betul bergairah hanya karena ingin menyenangkan pasangan, karena hal ini justru akan membuat vagina menjadi lecet bahkan berdarah jika dipaksa.

  1. Senam kegel

Vaginismus biasanya membuat kondisi vagina menjadi tidad dapat merasakan rangsangan dengan baik sehingga penetrasi sulit dilakukan.

Dengan melakukan senam kegel, Anda dapat mengatur otot-otot vagina agar dapat menerima rangsangan dengan baik.

Lakukan dengan seperti menahan kencing selama 10 detik, lalu lepaskan, dan tahan kembali  selama 10 detik, lalu lepaskan, ulangi terus berkali-kali hingga Anda bisa mengatur otot-otot pada vagina Anda.

Anda juga bisa melakukan penetrasi sendiri dengan jari Anda sebagai salah satu cara membuat vagina beradaptasi dengan rangsangan.

Sentuh vagina Anda secara perlahan hingga Anda bergairah dan panas, lalu lakukan penetrasi dengan jari Anda secara perlahan.

Rasakan hingga Anda merasa kenikmatan saat melakukan penetrasi sehingga vagina akan lebih mudah dirangsang nantinya.

Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati vaginismus sendiri di rumah. Namun jika gangguan ini semakin membuat aktivitas seksual menjadi tidak nyaman, ada baiknya jika Anda konsultasikan ke dokter atau ahli hipnoterapis.

  1. Vagina dilator
Dilators vagina sebagai terapi penyembuhan vaginismus

Dilators vagina sebagai terapi penyembuhan vaginismus

Dokter biasanya akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk mendapatkan penyebab pasti dari vaginismus.

Jika penyebab vaginismus adalah penyebab fisik, misalnya penyempitan pada rongga vagina, maka dokter akan menggunakan sebuah alat yang dapat memperbesar rongga vagina yang disebut dengan vaginal dilator set.

Vaginal dilator set akan merilekskan otot-otot pada vagina dan memperbesar rongga vagina hingga sesuai dengan ukuran penis.

Bentuk dan ukuran vaginal dilator set juga mirip dengan penis sehingga vagina lebih mudah beradaptasi ketika penetrasi sesungguhnya dilakukan.

Sedangkan hipnoterapi dilakukan dengan melakukan hipnotis pada pasien sehingga pasien akan melupakan traumanya dan mempunyai statement bahwa hubungan seksual dengan pasangan itu tidak menyakitkan bahkan justru menyenangkan.

Pengobatan vaginismus dilakukan melalui empat tahap, yakni:

  1. Mencari tahu penyebab dari vaginismus. Apakah berasal dari persepsi yang salah tentang kehidupan seksual, cara didik yang salah mengenai kehidupan seksual, kekerasan seksual di masa lalu, atau kepercayaan pada pasangan. Jika penyebabnya adalah trauma di masa lalu, maka ahli terapi akan menggunakan cara pengobatan dengan menggali ISE atau initial sensitizing event. Sedangkan jika penyebabnya adalah masalah pada pasangan, maka pasien akan dibawa ke alam bawah sadar untuk dituntun menyelesaikan masalahnya dengan pasangan.
  2. Ahli terapi akan menggunakan teknik layar mental atau hypno-EFT untuk menghilangkan kesan sakit ketika berhubungan seksual. Metode atau teknik ini dilakukan terus menerus secara bertahap hingga pasien tidak lagi mempunyai persepsi kesakitan terhadap hubungan seksual. Pada dasaarnya teknik ini membuat pasien terus mengahadapi trauma atau ketakutannya hingga ia sadar bahwa ketakutannya tersebut tidaklah mempengaruhi apapun dalam kehidupannya yang sebenarnya jauh lebih indah dibanding ketakutan yang tidak berarti tersebut.
  3. Membuat pasien lebih rileks baik pikiran maupun tubuhnya. Kebanyakan penderita vaginismus adalah wanita yang tidak bisa rileks dalam melakukan hubungan seksual sehingga menimbulkan rasa sakit. Biasanya ahli terapi akan melatih pernafasan dan pengamatan pikiran yterhadap pasien untuk membantu pasien lebih rileks dan lebih kuat menanamkan statement rileks pada pikirannya.
  4. Menanamkan imprint atau melakukan edukasi ulang dalam pikiran bawah sadarnya bahwa hubungan seksual adalah sesuatu yang normal, alamiah, nikmat, dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Imprint yang ditanam terus dilakukan secara bertahap hingga benar-benar membuat pasien tidak lagi mengalami masalah yang sama di kemudian hari.

Demkian beberapa tahapan dalam pengobatan vaginismus oleh ahli hipnoterapis. Hipnoterapi tidak bisa dilakukan sekali saja, tapi berkali-kali hingga pasien benar-benar dinyatakan sembuh. Lama dari pengobatan dengan hipnotis ini bergantung pada masing-masing individu.

Setiap pengobatan tentunya memerlukan dorongan dan niat yang kuat dari dalam diri pasien sendiri. untuk itulah, dukungan dari pasangan sangat dibutuhkan dalam tiap pengobatan vaginismus.

Rasa sakit saat sedang berhubungan seks disebut dengan istilah dispareunia yang kadang membuat penderita bingung jika membandingkannya dengan vaginismus. Dispareunia adalah istilah medis untuk menggambarkan hubungan seksual yang menyakitkan.

Dispareunia meliputi nyeri seksual yang disebabkan oleh kista, penyakit radang panggul, atau atrofi vagina. Meskipun vaginismus adalah salah satu kondisi yang dapat berkontribusi terhadap dispareunia, tetapi tidak semua dispareunia adalah vaginismus.

Leave a Reply