Dalam Islam, tidak semua gaya bercinta diperbolehkan, terdapat adab-adab yang tidak boleh dilanggar. Apalagi hubungan intim antara suami dan istri pasca menikah adalah ibadah.
Dengan melakukan hubungan intim, mereka bisa menghasilkan keturunan yang saleh dan salihah serta mempererat hubungan suami istri baik secara fisik maupun batin.
Jadi, hubungan intim adalah sesuatu yang penting asal dilakukan dengan cara yang benar. Maksud dari melakukan dengan cara yang benar adalah suami dan istri tidak melakukan hubungan badan yang melanggar syariat agama.
Jadi terdapat beberapa gaya bercinta yang dibenarkan dan tidak dibenarkan dalam Islam, contoh yang tidak dibenarkan adalah bercinta ketika istri sedang menstruasi. Islam sangat melarang hubungan badan dilakukan saat organ kelamin wanita mengeluarkan darah pasca masa subur berakhir.
Selain itu, hubungan intim dalam Islam juga mengatur tempat melakukannya, kita dilarang bercinta di tempat yang tidak benar. Hubungan seks menurut Islam haruslah mempertemukan organ kelamin pria dan organ kelamin wanita.
Pria tidak bisa menggauli istrinya melalui dubur (anal sex) karena bukan tempat yang tepat dan kotor karena menjadi tempat keluarnya feses atau kotoran.
Baca Juga: Cara Bersetubuh dan Teknik Bercinta yang Benar Dalam Islam
Tata Cara Hubungan Intim Menurut Islam
Sebagai sebuah ajaran yang lengkap, Islam telah mengatur banyak hal dalam hidup setiap muslim, termasuk tata cara bercinta yang benar. Mulai dari doa sebelum dan sesudah bercinta sampai dengan gaya bercinta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, semuanya diatur dalam Islam.
Untuk mengenal lebih jauh tentang gaya bercinta dalam Islam, simak penjelasannya di bawah ini.
- Foreplay yang Benar
Ibarat makanan, foreplay atau pemanasan adalah makanan pembuka yang akan meningkatkan selera. Kalau tahap pemanasan ini dilakukan dengan benar, hubungan badan bisa berjalan dengan lancar dan membuat dua belah pihak merasa senang.
Menurut Wasa’il ul-Shi’a, vol. 14, p. 40, berhubungan intim dengan istri tidak boleh tergesa-gesa karena mereka (istri) juga butuh sesuatu yang diinginkan.
Berhubungan intim dengan istri dengan tergesa-gesa sama halnya melakukan hal yang kejam. Pertama, istri belum siap menerima penetrasi dari suami. Saat istri belum siap, kelenjar yang menjadi pelumas di dalam vagina tidak terbentuk. Dampaknya, istri akan kesakitan selama berhubungan badan.
Agar hal-hal seperti itu tidak terjadi, suami dan istri disarankan untuk melakukan pemanasan dengan benar. Pemanasan ini bisa dilakukan dengan saling bercengkerama, mencium istri, merangkul, atau hal-hal lain yang membuat kedua belah pihak jadi relaks.
Setelah proses ini berjalan dengan lancar, tahap selanjutnya bisa dilakukan yaitu penetrasi. Sebaiknya suami melakukan penetrasi hanya setelah istri memintanya. Jadi hubungan badan bukan masalah fisik saja tapi juga mental.
- Oral Seks atau Posisi 69
Oral seks dalam Islam masih menjadi perdebatan banyak ulama di seluruh dunia. Beberapa ulama memperbolehkan posisi ini karena memang bertujuan untuk memberi kenikmatan. Namun, tidak sedikit ulama yang memasukkan aktivitas ini ke dalam tindakan makruh yang lebih baik jika tidak dilakukan.
Oral seks adalah salah satu jenis hubungan seks non penetrasi yang melibatkan lidah dan mulut dalam memberi rangsangan pada alat kelamin pasangan.
Hubungan seks yang dilakukan mencium kelamin pasangan atau melakukan stimulus di sana tidak dilarang. Suami bisa melakukan ini kepada istri begitu pun sebaliknya.
Oral seks dari suami kepada istri disebut cunnilingus dan sementara dari istri kepada suami disebut fellatio. Baik cunnilingus maupun fellatio sah-sah saja dilakukan asalkan menghindari beberapa hal yang bisa membahayakan pasangan.
Gaya bercinta dalam Islam ini bisa dilakukan asal alat kelamin suami dan istri bersih dan sehat. Kalau alat kelaminnya berpenyakit justru bisa membahayakan karena penyakit bisa menyebar melalui mulut.
Selanjutnya, hubungan ini harus dilakukan atas dasar sama-sama suka. Suami atau istri tidak boleh saling memaksakan.
Inti dari hubungan seks adalah kenikmatan. Kalau suami atau istri merasa tidak nyaman atau malah sakit saat posisi ini dilakukan, lebih baik segera dihentikan dan berpindah ke cara yang lain.
- Missionary Standard
Salah satu tips bercinta dalam Islam yang paling umum ditanyakan orang adalah pemilihan gaya bercinta yang sesuai dengan syariah. Artinya tidak semua gaya bercinta dalam kitab Kamasutra boleh dilakukan dengan bebas.
Ada batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan, misalnya tidak boleh melakukan seks dengan penyiksaan atau sadomasokis, atau melakukan hubungan intim di depan umum dan gaya-gaya bercinta yang menyerupai hewan.
Posisi yang paling banyak dilakukan oleh suami istri adalah posisi missionaris yang standard. Posisi ini dilakukan karena paling mudah diaplikasikan dan memberikan kepuasan yang besar. Selain itu, suami istri yang baru menikah dan masih belum bisa melakukan eksplorasi gaya, missionary standard bisa dijadikan posisi “belajar” yang terbaik.
Selain masalah kemudahan dalam melakukannya, penetrasi posisi ini dilakukan agar suami berada di atas istri. Beberapa ulama memandang kalau suami yang berada di atas istri saat berhubungan badan, dia akan terlihat seperti kodratnya. Pria adalah pemimpin dan imam bagi istrinya, jadi posisi ini mengesankan pria sedang membimbing istrinya ke jalan yang benar.
Setelah suami dan istri mampu melakukan gaya bercinta ini dengan benar. Mereka bisa beralih ke gaya lain yang lebih mudah. Selama suami dan istri bisa menjalaninya dengan baik dan tidak merasa tersiksa, seks bisa dilakukan dengan gaya apa saja.
- Modifikasi Missionary
Setelah posisi missionary standard bisa dilakukan dengan benar, suami istri bisa melakukan eksplorasi dengan gaya bercinta dalam Islam yang lain. Gaya termudah yang bisa dilakukan adalah memodifikasi posisi missionary dengan suami tetap berada di atas istri.
Berikut ini beberapa modifikasi dari gaya bercinta missionaris:
- Pertama adalah gaya Legs on Shoulders. Suami agak mengangkat panggul dari istri saat melakukan penetrasi. Agar istri tidak capai karena kakinya berada di atas, suami bisa meletakkannya di bahu. Pada posisi ini, suami bisa memegang panggul istri agar penetrasi bisa berjalan dengan lancar atau memainkan tubuh istri yang lain.
- Kedua posisi pancake. Istri bisa mengangkat kakinya ke atas sehingga area selangkangan terbuka dengan sempurna. Suami bisa melakukan penetrasi dengan mudah dengan kaki bertumpu pada lutut. Pada posisi ini wajah suami dan istri saling berhadapan sehingga bisa saling berciuman atau suami mencumbu payudara istri.
- Terakhir adalah Swivel And Grind. Posisi ini mirip dengan posisi pancake. Yang membedakan adalah kaki dari suami. Suami mengambil posisi seperti push-up sehingga ujung jari kaki adalah tumpuannya. Posisi ini cukup susah dilakukan karena suami haru punya otot yang kuat agar penetrasi berjalan dengan lancar.
- Berbagai Gaya Bercinta Lainnya
Pada Alquran Surat Al-Baqarah Ayat 233, Allah SWT berfirman: “Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki”
Semua gaya bisa dilakukan meski itu yang akrobatik. Namun, yang paling penting dari hubungan seks adalah kenyamanan dan kenikmatan. Percuma mencoba berbagai gaya kalau hanya menyiksa diri.
Demikianlah beberapa ulasan tentang hubungan intim dan gaya bercinta dalam Islam. Semoga bisa menambah manfaat untuk kita semua.