Obat Hipertensi Sebabkan Disfungsi Ereksi

Setiap pasien hipertensi wajib menjalani pengobatan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Sayangnya beberapa obat hipertensi memiliki efek samping menyebabkan disfungsi ereksi pada pasien.

Menderita hipertensi seperti buah simalakama, sebab hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan disfungsi ereksi, dan jika diobati maka beberapa jenis obat hipertensi tertentu pun dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah salah penyakit kardiovaskular yang umum terjadi dan diderita baik pria maupun wanita.

Gejala hipertensi biasanya tidak terdeteksi sampai penderita melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau ketika hipertensi telah sangat akut yakni ketika tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih.

Hipertensi menyebabkan timbulnya resiko kesehatan pada pembuluh darah dan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung, stroke dan impotensi.

Pengobatan terhadap gejala hipertensi pada pria dapat mengakibatkan efek samping pada fungsi tubuh yaitu munculnya masalah seksual seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Bagaimana Obat Hipertensi Menyebabkan Disfungsi Ereksi

Menurut Anthony Fauci dari Harrison’s Principles of Internal Medicine, beberapa obat tekanan darah atau hipertensi mempunyai hubungan dengan disfungsi ereksi.

Kenyataan yang pahit ini seperti lingkaran setan bagi penderita hipertensi. Di satu sisi, jika mereka tidak menggunakan obat hipertensi, maka penyakit hipertensi mereka akan bertambah parah.

Namun di sisi lain, jika mereka menggunakan obat hipertensi, maka disfungsi ereksi juga akan semakin menyiksa kehidupan seksual mereka.

Namun apapun efek samping dari pengobatan hipertensi yang dijalani, seorang pasien tidak boleh menghentikan pengobatan tersebut karena akan berdampak buruk pada penyakitnya.

Penyakit hipertensi yang tidak diobati akan ikut merusak organ lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan lain-lain. Kerusakan yang jauh lebih parah dibandingkan dengan impotensi haruslah lebih diprioritaskan untuk dihindari.

Disfungsi ereksi juga semakin diperparah dengan faktor usia yang lanjut, kesehatan tubuh yang semakin menurun, stres yang meningkat, serta pengaruh obat-obatan yang telah dikonsumsi sebelumnya.

Disfungsi Ereksi Karena Kondisi

Hipertensi dapat menyebabkan stres dan kerusakan pada pembuluh darah kecil pada penis. Setelah diobati pembuluh darah tersebut menjadi lebih tebal dan lebih lambat untuk melebar ketika menanggapi rangsangan seksual yang terjadi.

Hal ini pada akhirnya akan menghambat aliran darah ke penis, dan akibatnya pasien hipertensi akan sering mengalami kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksinya.

Beberapa pasien yang berhasil mendapatkan ereksi yang keras biasanya akan kesulitan mempertahankan kekerasan ereksinya sampai hubungan seksual selesai.

Penurunan Hasrat Seksual

Penderita hipertensi juga biasanya mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Hormon testosteron adalah hormon yang membantu untuk meningkatkan gairah seksual pada pria.

Dengan adanya penurunan kadar hormon testosteron maka libido atau gairah seks pun akan ikut turun, sedangkan ereksi baru akan terjadi jika gairah seksual meningkat.

Faktor Usia

Faktor usia, kebiasaan, kesehatan pribadi, dan pra kondisi adalah faktor-faktor yang berkontribusi sampai dimana efek pengobatan hipertensi dapat mempengaruhi fungsi seksual tubuh.

Jenis-Jenis Obat Hipertensi Penyebab Disfungsi Ereksi

Obat hipertensi menyebabkan disfungsi ereksi

Obat hipertensi menyebabkan disfungsi ereksi

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah salah satu penyakit lain yang mungkin muncul akibat dari penggunaan obat-obatan untuk menyembuhkan Hipertensi.

Obat hipertensi seperti Beta blockers dan Diuretik bekerja dengan cara mengurangi dan mempertahankan tekanan darah tetap rendah ketika darah mengalir ke penis.

Obat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang paling mungkin menyebabkan disfungsi ereksi adalah ACE inhibitor, alpha blockers, calcium channel blockers dan Agiotensin receptor blockers.

Beberapa pasien hipertensi mungkin akan merasakan kesulitan memperoleh ereksi dari tingkat rendah yakni masih mampu mengalami ereksi tapi tidak keras atau terlambat ereksi, sampai tingkat paling parah yaitu sama sekali tidak mampu mencapai ereksi.

Adapun beberapa obat hipertensi yang menyebabkan disfungsi ereksi antara lain:

  1. Obat hipertensi amlodipine

Amlodipine merupakan salah satu obat untuk mengatasi hipertensi dan juga terkadang digunakan untuk mengatasi angin duduk.

Cara kerja amlodipine adalah dengan melemaskan dinding dan melebarkan diameter pembuluh darah dan melambatkan tekanan darah sehingga akan melambatkan aliran darah pada tubuh, termasuk aliran darah menuju penis.

  1. Obat hipertensi diuretik

Obat hipertensi yang satu ini disebut juga obat air dikarenakan sifatnya yang memperbanyak intensitas buang air kecil. Obat hipertensi diuretik dapat menganggu intensitas aliran darah yang mengalir menuju penis sehingga penis sulit mencapai ereksi.

Obat jenis ini juga dikenal dengan zat yang mengandung seng yang lebih rendah sehingga mengganggu produksi hormon testosteron.

  1. Obat hipertensi beta blockers

Obat hipertensi yang satu ini biasanya diresepkan saat pertama kali Anda melakukan konsultasi tentang hipertensi Anda.

Obat ini juga dapat mempengaruhi bagian pembuluh darah di sekitar arteri yang berfungsi mengencangan dan mengendurkan penis sehingga penis tidak dapat melakukan ereksi. Aliran sperma yang harusnya lancar pun iikut terhambat.

Adapun obat hipertensi lain yang dapat menyebabkan disfungsi adalah hydrochlorothiazide, chlorthalodine, triamterene, furosemide, bumetanide, guanfacine, methyldopa, clonidine, verapamil, nifedipine, hydralazine, captopril, enalapril, metoprolol, propranorol, labetalol, atenolol, phenoxybenzamine, dan spironolactone.

Beberapa faktor lain turut mempengaruhi masalah ereksi yang muncul diantaranya faktor usia, kesehatan tubuh secara umum, kondisi sakit yang sudah ada dan kemungkinan adanya pengaruh dari obat-obatan jenis lain yang pernah di konsumsi. Kesemua faktor tersebut mempengaruhi tingkat disfungsi ereksi yang diderita pasien.

Bagaimana Mengatasi Disfungsi Ereksi Akibat Hipertensi

Selain dengan mengonsumsi obat-obatan di atas, penderita hipertensi juga dapat melakukan beberapa terapi pengobatan dengan mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup sehat sehingga dapat mengurangi bahkan menghentikan penggunaan obat-obatan.

Beberapa cara mengatasi hipertensi lainnya diantara lain:

  1. Menjalankan pola diet DASH

Pola diet DASH adalah pola diet dietary approaches to stop hypertension dimana lebih banyak mengkonsumsi sayuran, kacang-kacangan, buah, susu rendah lemak dan mengurangi mengkonsumsi daging merah dan makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.

  1. Mengurangi konsumsi garam

Salah satu penyebab hipertensi adalah terlalu banyak memakan makanan dengan garam tinggi, maka dari itu sebaiknya kurangi garam hingga kurang dari satu sendok teh per harinya.

  1. Perbanyak gerak dan olahraga
  2. Berhenti merokok
  3. Menghentikan minum minuman alkohol
  4. Mengendalikan stress
  5. Menurunkan berat badan

Itulah beberapa cara mengatasi hipertensi tanpa meminum obat-obatan. Demikianlah artikel sehatki.com tentang pengaruh obat hipertensi yang menyebabkan disfungsi ereksi.

Tetaplah menjaga gaya hidup sehat dan perbanyak olahraga agar kita semua terhindar dari berbagai macam penyakit. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.

Leave a Reply