Orang-orang China terkenal dengan kegesitan mereka saat bekerja, sehingga tidak heran jika banyak dari mereka yang hidup sukses dan kaya raya. Sayangnya kehidupan seksual mereka berbanding terbalik dengan kesuksesan yang mereka raih. Sebuah survei menyebutkan 70% warga negara China merasa tidak puas dengan kehidupan seks mereka.

Sebagian besar warga China tidak puas dengan urusan seks
Survei kepuasan seks di China dilakukan beberapa kali oleh lembaga yang berbeda, dan hasil survei menunjukkan hal yang sama. Salah satu survei tersebut menyebutkan lebih dari 40% wanita China mengaku tidak puas dengan kehidupan seks yang dijalani dan 60% dari mereka merasa khawatir mengenai kehamilan yang tidak direncanakan.
Survei tersebut dilakukan oleh China Population Communication Center (CPCC) yang berada di bawah Komisi Keluarga Berencana dan Populasi Nasional.
Di survei tersebut juga terungkap bahwa wanita China percaya bahwa hubungan seks yang baik dapat meningkatkan hubungan mereka dengan pasangan. Menurut survei tersebut, sebanyak 57,5% responden tidak bersedia mengungkapkan atau mendiskusikan perasaan seksual yang mereka rasakan kepada pasangan dan hampir 70% wanita China mengaku pasif ketika berhubungan.
Survei lain yang meneliti kehidupan orang-orang China mengungkapkan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kualitas hidup mayoritas masyarakat perkotaan di China yaitu stres, sulit tidur dan kepuasan seks. Survei dilakukan oleh Asosiasi Dokter China bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit China.
70% Responden Mengaku Frustasi Dengan Kehidupan Seksual Mereka
Survei dilakukan terhadap 260.000 warga China yang bekerja di perkotaan, dengan usia antara 25-45 tahun dan tinggal di kota Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen. Survei menunjukkan bahwa masyarakat di perkotaan China memiliki dua masalah utama yaitu stres dan sulit tidur dan berimbas kepada kepuasan seksual.
Sebanyak 70% responden menjawab ‘tidak’ ketika ditanyakan apakah mereka puas dengan kehidupan seks mereka. Dalam pertanyaan lanjutan ‘Mengapa tidak?’, lebih dari 20% mengaku sedang stres karena pekerjaan.
Tekanan pekerjaan yang dihadapi masyarakat perkotaan berbanding lurus dengan tingkat stres yang terjadi. Menurut survei, ketika ditanya seberapa stres mereka menghadapi tekanan pekerjaan sehari-hari, sebanyak 11,9% responden merasa “sangat stres”, 35,8% merasa “stres” dan hanya 17,2% responden merasa “sedikit stres” atau “tidak stres”. Adapun sumber utama stres mereka berasal dari tiga hal yaitu pekerjaan, keluarga dan rumah baru (masing-masing 32,3%, 20,8% dan 12,2%).
Saat pulang kerja, tubuh sudah lelah dan butuh istirahat, sayangnya karena sedang stres pikiran jadi tertekan sehingga sulit tidur. Padahal tidur adalah proses dimana otak dan tubuh beristirahat untuk memulihkan tenaga. Kurang tidur akan mengganggu sistem dan metabolisme tubuh.
Normalnya orang tidur sebanyak sepertiga dari usia mereka. Di China, meskipun hampir 70% responden mengaku dapat tidur sebanyak 6-8 jam setiap malam, hanya 23% dari mereka yang mengaku bisa tidur nyenyak, 23% mengatakan bisa tidur lama tapi merasa lelah dihari berikutnya, 23% mengatakan mereka bangun di pagi hari dengan kepala pusing, 23% mengaku menderita insomnia dan selalu terjaga sepanjang malam. Sebanyak 8% sisanya mengaku tidak bisa tidur tanpa minum obat-obatan.
Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan merupakan konsekuensi yang timbul dari dua faktor tadi yaitu stres dan kurang tidur. Untuk pria, obesitas mengarah pada tingkat produksi androgen yang rendah, peningkatan kadar estrogen, dan penurunan fungsi seksual. Sementara pada wanita, kegemukan mempengaruhi produksi hormon gonad (kelenjar seks) sehingga mengurangi gairah seks.
50% Jombol di China Melakukan Mastubasi
Survei oleh Asosiasi Dokter di China tersebut juga meneliti para pria dan wanita China yang masih single atau tidak memiliki pasangan seks. Lebih dari 50% responden mengaku melakukan onani, 23% memilih menahan gairah seks mereka, dan 15% responden menggunakan alat bantu seks. Mengenai jumlah pasangan seks, sebanyak 69,2% dari responden memiliki hanya satu pasangan seksual, 15,4% memiliki dua dan 15,4% menyatakan tidak ada.
Dan akhirnya ketika ditanyakan frekuensi mereka berhubungan seks, 30,8% dari responden menjawab sekali sebulan, 23,1% menjawab 1-2 kali per bulan dan 23,1 % menjawab lebih dari lima kali perbulan. Hasil survei menunjukkan bahwa stres ditambah sulit tidur akan meningkatkan tekanan psikologis akhirnya kualitas seks mereka sangat rendah.
Salah satu solusi mendapatkan seks bergairah adalah memperbaiki kualitas tidur. Para dokter dan terapis seks selalu menyarankan semua orang untuk menjalani hidup seimbang dan menghindari stres. Karena dampaknya akan mengganggu kesehatan dan kualitas seks.
Referensi:
- 40 percent of Chinese women not satisfied with their sex lives – survey
- Survey: Stress and Insomnia Hurt Sex Lives of 70% of Chinese
Kalo di Indonesia gimana???