Berdasarkan tingkat keganasannya, terdapat beberapa jenis kanker ovarium yang umum diderita kaum wanita. Tidak banyak yang mengetahuinya karena gejala kanker ovarium yang tidak khas terutama pada stadium awal.
Kanker ovarium atau kanker indung telur merupakan salah satu jenis silent killer karena penderita dapat membawa penyakit ini selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.
Jumlah penderita kanker ovarium kian lama semakin bertambah. Apalagi kanker yang satu ini semakin populer tak hanya karena jumlahnya semakin meningkat, namun juga sudah banyak figur publik yang menderita kanker ovarium.
Sebut saja Ibu Hainun Habibie, Istri dari Presiden Republik Indonesia ke-3, Bapak BJ Habibie dan artis terkenal Angellina Jolie.
Berdasarkan sebuah referensi ilmiah, diiperkirakan angka kejadian kanker ovarium sekitar 4% dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker.
Kanker ovarium umumnya dijumpai pada wanita usia yang lebih tua atau usia pasca-menopause. Itulah mengapa kanker ini banyak sekali dijumpai pada wanita yang berusia lebih dari 40 tahun.
Angka kejadian kanker ovarium memang meningkat dengan makin tuanya usia, sebagaimana berdasarkan data dalam sebuah jurnal ilmiah berikut ini :
- Ada 15-16 wanita per 100.000 jiwa yang menserita kanker ovarium pada usia 40-44 tahun,
- Kemudian, jumlah penderita kanker ovarium paling banyak adalah pada mereka berusia 70-74 tahun yang mana dijumpai penderitanya berjumlah 57 dari 100.000 wanita.
Dari sekian banyak penderita kanker ovarium, apakah mereka semua menderita jenis kanker yang sama? Tentu saja jawabannya tidak. Terdapat beberapa jenis kanker ovarium, dan melalui artikel sehatki.com kali ini kita akan membahasnya secara mendetail.
Daftar Isi:
Jenis Kanker Ovarium (Indung Telur)
Kanker ovarium serupa dengan berbagai kasus keganasan lainnya, kanker ini pun terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan tingkat keganasannya, jenis-jenis kanker ovarium secara umum dibagi ke dalam kedua kelompok besar, yaitu :
1. Kanker Ovarium Jenis Epitelial
Sesuai dengan namanya, jenis kanker ovarium yang satu ini berasal dari sel-sel epitel yang seharusnya memang melapisi permukaan luar ovarium. Secara umum, pada awalnya tumor yang terbentuk dari sel epitel ovarium bersifat jinak. Berbagai jenis tumor ovarium yang jinak, antara lain :
- Adenoma serosa,
- Adenoma musinosa, dan
- Tumor Brenner.
Namun, akibat dari berbagai faktor, akhirnya lambat laun terbentuklah tumor yang menjadi ganas hingga disebut juga sebagai kanker ovarium.
Karsinoma ovarium epitelial menempati urutan pertama untuk jenis kanker ovarium yang paling berbahaya. Persentase bahaya tersebut bahkan mencapai 85-90% dari seluruh keganasan di ovarium.
Kemudian, hal yang membuat lebih miris lagi adalah 70% dari seluruh wanita yang menderita kanker ovarium terlambat terdiagnosis hingga akhirnya baru diketahui ketika sudah stadium akhir atau terminal.
2. Kanker Ovarium Non-epitelial
Kelompok jenis kanker ovarium non-epitelial kemudian dibagi lagi atas dua kelompok, yaitu :
- Tumor Sel Germ
Tumor ini berasal dari sel telur atau ovum yang berada di organ ovarium. Pada awalnya, kebanyakan tumor sel germ ini mirip dengan tunor ovarium epitelian yang mana bermula sebagai tumor jinak.
Namun, sayangnya pada kondisi tertentu, tumor ini berkembang menjadi malignan alias ganas.
Jenis kanker ovarium yang termasuk kelompok tumor sel germ antara lain :
- Teratoma yang telah matur,
- Dysgerminoma, dan
- Tumor endodermal sinus.
Sayangnya, jenis kanker ovarium ini banyak ditemukan justru pada wanita muda, yakni remaja belia maupun dewasa muda berusia 20an.
- Tumor Stromal
Jenis tumor yang satu ini terbilang paling jarang di antara semua jenis kanker ovarium. Terbentuknya tumor ini berasal dari swl-sel jaringan ikat yang normalnya memang berperan untuk menyokong atau menyangga ovarium.
Sel tersebut juga memang seharusnya menghasilkan hormon esterogen dan progesteron.
Meskipun kasus tumor stromal terbilang jarang, namun tumor ini biasanya lebih mudah terdiagnosis dini (±90% dapat didiagnosis pada stadium awal) dibandingkan jenis lainnya yang lebih sering terdiagnosis pada stadium lanjut.
Jika sejak awal seseorang didiagnosis kanker ovarium seperti jni, maka seharusnya pengobatan yang diberikan lun dapat optimal hingga angka kemungkinan untuk sembuh pun juga semakin besar.
Contoh tumor yang masuk ke dalam kelompok ini adalah :
- Tumor Granulosa-theca , dan
- Sertoli-Leydig cell tumors.
Bagaimana Mendiagnosa Jenis Kanker Ovarium yang Diderita
Segala jenis kanker ovarium di atas, tentunya dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan histopatologi dengan teknik biopsi.
Pemeriksaan biopsi ini adalah pemeriksaan definitif atau paling utama untuk menegakkan berbagai macam kasus keganasan, termasuk kanker ovarium.
Dalam dunia kedokteran, pemeriksaan biopsi adalah gold standard untuk menegakkan apakah suatu tumor jinak atau ganas, sekaligis juga memastikan diagnosis apakah memang kanker maupun bukan.
Selepas dilakukan pemeriksaan biopsi dan diketahui jenis kanker ovarium secara pasti, barulah penderitanya mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi tubuhnya.
Apakah perlu menjalani operasi lebih dahulu maupun menjalani kemoterapi atau radio terapi. Tentunya dokter ahli knkologi di bidang ginekologi atau kandungan yang menetukan langkah selanjutnya ketika seseorang berobat atas kecurigaan menderita kanker ovarium.
Sang dokter akan menerangkan sejelas-jelasnya segala hal yang berkaitan dengan kanker ovarium. Mengenai apa dan bagaimana terjadinya kanker ovarium, lalu langkah pemeriksaan dan juga pengobatan apa yang akan ditempuh oleh seseorang yang terdiagnosis menderita kanker ovarium.
Kemudian, dokter juga akan memberi edukasi mengenai segala kemungkinan, termasuk hal baik maupun kemungkinan terburuk, yang bisa terjadi setelah terdiagnosis dan menjalani pengobatan.
Segala informasi ini bukanlah bertujuan untuk menakut-nakut pasiennya, melainkan supaya penderita kanker ovarium paham akan penyakit yang dideritanya adalah hal yang berbahaya dan butuh penanganan serius.
Kalau Anda maupun orang terdekat Anda selama ini mengalami keluhan terkait organ kandungan Anda, baiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter, seperti yang dilakukan oleh Angelina Jolie.
Semakin awal Anda dlterdeteksi, maka pengobatan yang diberikan bisa memberi manfaat yang optimal. Alhasil, Anda pun dapat tetap bertahan hidup lama dan juga masih bisa produktif layaknya kebanyakan orang sehat lainnya.