Apakah Senggama Terputus Dapat Mencegah Kehamilan?

Coitus Interuptus atau yang dikenal dengan istilah senggama terputus seringkali dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah kehamilan.

Teknik ini sering juga disebut sebagai KB alami yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pembuahan di dalam rahim. Banyak istilah di dalam masyarakat yang mewakili penyebutan coitus interuptus seperti keluar di luar atau tembak di luar.

Cara melakukan senggama terputus gampang-gampang sulit. Gampang karena pria cukup menarik penisnya keluar dari liang vagina sebelum ejakulasi terjadi, lalu melakukan ejakulasi dan orgasme di luar vagina.

Coitus Interuptus juga terasa sulit karena terkadang pria tidak dapat mengendalikan dirinya agar secepatnya mencabut penis dari vagina.

Dalam banyak kasus, kegagalan metode ini terjadi karena pria telah mengalami sebagian ejakulasi sebelum menarik penisnya secara penuh dari vagina.

Sebuah survey yang dilakukan Demographi dan Kesehatan Indonesia di tahun 2002-2003 menyebutkan bahwa ada banyak sekali pasangan suami istri yang menggunakan senggama terputus untuk mencegah kehamilan.

Persentasenya mencapai 1,5% yang mana ini termasuk angka yang cukup meningkat dibandingkan survey yang dilakukan pada tahun 1997 yang mencapai 1,1 persen saja.

Dapat dikatakan bahwa metode Coitus Interuptus adalah metode KB tradisional atau KB alami, yang mana tujuannya untuk mencegah agar sperma tidak masuk ke dalam vagina.

Namun apakah metode ini sebenarnya efektif untuk mencegah kehamilan? Apakah sperma benar-benar tidak dapat masuk ke dalam vagina ketika metode senggama terputus ini dilakukan?

Untuk itu melalui artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas beberapa hal menyangkut senggama terputus (coitus interuptus).

Cara Kerja Metode Senggama Terputus

Kebanyakan pria lebih menyukai “tembak di dalam” ketimbang keluar di luar. Apalagi jika usia masih muda dan masih sulit mengendalikan diri ketika akan berejakulasi.

Oleh karena itu, pasangan suami istri yang ingin menggunakan metode seperti ini haruslah telah bersepakat dari awal untuk mengeluarkan air mani di luar vagina.

Ketika pria akan mencapai orgasme dan berada di ambang ejakulasinya, maka alat kelamin (penis) harus segera dicabut dan dikeluarkan dari dalam vagina. Lalu suami akan orgasme dan berejakulasi di luar vagina.

Dengan melakukan cara ini maka sel sperma tidak akan bisa masuk ke dalam vagina untuk membuahi sel telur. Cara ini tentu akan menghambat pembuahan terjadi dan secara otomastis akan mencegah kehamilan.

Sebagian besar teknik senggama terputus dilakukan oleh pasangan yang belum menikah untuk menghindari terjadinya kehamilan.

Tapi apakah cara ini betul-betul dapat menghindari wanita dari kehamilan, tentu saja tidak. Cara kerja metode senggama terputus sangat konvensional dan hanya mengurangi sedikit risiko kehamilan.

Meski demikian teknik coitus interuptus sangat baik dan memiliki banyak manfaat untuk mencegah kehamilan terjadi.

Manfaat Dari Senggama Terputus

Cegah kehamilan dengan senggama terputus

Cegah kehamilan dengan senggama terputus. Foto: fem.com

Meskipun tidak selamanya metode ini selalu berhasil untuk mencegah kehamilan, namun teknik senggama terputus akan sangat bermanfaat dan sangat efektif jika dilakukan dengan benar.

Nah berikut ini beberapa manfaat melakukan metode senggama terputus yang perlu anda ketahui:

  • Tidak akan menganggu produksi ASI seperti metode kontrasepsi lainnya
  • Tidak memiliki efek samping
  • Bisa digunakan untuk mendukung metode KB yang sedang digunakan
  • Dapat dilakukan setiap saat
  • Tidak membutuhkan biaya
  • Membuat hubungan pasangan menjadi lebih dekat dan mengerti satu sama lainnya
  • Melibatkan pria ke dalam program KB

Kekurangan Dari Senggama Terputus

Meskipun memiliki banyak manfaat, namun tetap saja metode coitus interuptus memiliki kekurangannya sendiri.

Keefektifan dari metode ini untuk mencegah kehamilan akan sangat bergantung dari kesediaan pasangan untuk melakukannya saat berhubungan intim.

Angka kegagalan dari metode ini bisa mencapai 4-18 kehamilan untuk setiap 100 perempuan dalam satu tahun. Dan keefektifannya bisa menurun jika sperma masih menempel di alat kelamin (penis) dalam jangka waktu 24 jam setelah ejakulasi.

Pihak medis sendiri belum menganggap metode senggama terputus sebagai metode yang efektif untuk mencegah kehamilan, apalagi jika hubungan intim dilakukan saat masa subur wanita.

Meskipun pria melakukan ejakulasi di luar vagina, namun penis bisa saja mengeluarkan pelumas yang memiliki kandungan sperma ketika berhubungan intim, meskipun jumlahnya sedikit.

Jika sel sperma tersebut kemudian berhasil masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur, tentu saja potensi kehamilan akan semakin besar.

Selain itu metode senggama terputus juga belum melindungi pasutri dari penyakit menular seksual. Adanya luka pada alat kelamin dapat menyebarkan infeksi dari satu orang ke lainnya.

Sehingga metode coitus interuptus tidak memiliki perlindungan terhadap penyebaran PMS (Penyakit Menular Seksual). Sehingga jika anda bertujuan untuk itu, akan lebih baik untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.

Metode Senggama Terputus Cocok Untuk Siapa?

Metode senggama terputus ini akan sangat cocok untuk orang-orang di bawah ini:

  • Pria yang ingin ikut berpartisipasi aktif dalam program keluarga berencana
  • Pasangan yang tidak membutuhkan kontrasepsi dengan segera
  • Pasangan yang hanya membutuhkan metode sementara, ataupun sedang menunggu metode lainnya
  • Pasangan yang hanya membutuhkan metode untuk mendukung program keluarga berencana
  • Pasangan  yang tidak ingin menggunakan metode KB lainnya
  • Pasangan yang memiliki aktivitas hubungan seksual yang kurang teratur

Metode Senggama Terputus Tidak Cocok Untuk Siapa?

Tidak selamanya metode senggama terputus akan cocok dan efektif dilakukan, mungkin beberapa orang di bawah ini tidak direkomendasikan menggunakan metode senggama terputus ini.

  • Pria yang memiliki riwayat ejakulasi dini
  • Pria yang kesulitan melakukan metode senggama terputus
  • Wanita yang memiliki pasangan yang sulit untuk diajak bekerja sama
  • Pasangan yang kurang mengerti dan sulit berkomunikasi baik
  • Pria yang memiliki kelainan fisik ataupun psikologis
  • Pasangan yang tidak berkeinginan untuk melakukan metode senggama terputus

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Senggama Terputus

Jika anda memang ingin menggunakan cara ini untuk dapat mencegah kehamilan, maka tentu saja anda harus memperhatikan beberapa hal yang mungkin akan membuat metode ini akan semakin efektif digunakan.

Terkadang ejakulasi di dalam vagina menjadi hal yang sangat menyenangkan untuk pasangan suami istri yang sedang melakukan hubungan intim.

Sehingga jika anda dan pasangan bersepakat untuk melakukan coitus interuptus, maka tentu saja dibutuhkan diskusi terlebih dahulu, sehingga nantinya baik anda dan pasangan sama-sama tidak mempermasalahkan metode senggama terputus ini.

Sebelum akan melakukan hubungan intim, akan lebih baik jika pria mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. Dan jangan lupa untuk membersihkan ujung penis sehingga sisa-sisa sperma yang mungkin masih menempel dari ejakulasi sebelumnya dapat dibersihkan.

Ketika sedang melakukan hubungan intim dan merasa akan segera berejakulasi, maka secepatnya pria mengeluarkan penis dari liang vagina wanita dan mengeluarkan air mani di luar vagina.

Sehingga sperma tidak sampai masuk ke dalam vagina dan menembus hingga ke rahim. Pastikan agar pria jangan sampai terlambat untuk melakukannya.

Metode senggama terputus dapat dikatakan belum sepenuhnya efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sehingga bagi anda yang memang ingin mencegah kehamilan dengan pasti, maka cobalah cara lainnya yang lebih aman tanpa adanya resiko untuk terjadi pembuahan.

Namun bukan berarti jika metode ini sepenuhnya tidak berhasil, apalagi jika dilakukan dengan cara yang tepat. Untuk itu lah pentingnya berbicara dengan pasangan sebelum menggunakan melakukan senggama terputus ini.

Dan bagi pria yang memang ingin menggunakan cara ini, maka perlu memahami benar tentang respons seksual dirinya sendiri, kapan dirinya merasa orgasme, klimaks, hingga berejakulasi. Pria harus memahami bagaimana kondisi dan kapan tubuhnya mencapai kondisi ejakulasi tersebut.

Demikian penjelasan mengenai apakah melakukan senggama terputus dapat mencegah terjadinya kehamilan atau tidak. Dan tentu saja ini tergantung dari bagaimana cara pasangan suami istri saat melakukannya. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Tags:

18 Comments

  1. Indra 7 April 2011
  2. Nano 22 April 2011
  3. ijem 28 April 2011
  4. frente 29 April 2011
  5. citra 1 May 2011
  6. AMBRUL 23 July 2011
  7. rina 16 October 2011
  8. Yuliza 9 January 2012
    • sudirman 2 September 2012
  9. Hadi 29 January 2012
  10. Hadi 29 January 2012
  11. rini 17 February 2012
  12. tanpa nama 27 April 2012
  13. Rendy 24 May 2012
  14. no name 31 March 2014
  15. anak baru 6 May 2015
  16. tututu 20 April 2016
    • mati aja lu 4 January 2017

Leave a Reply