Disfungsi ereksi atau impotensi adalah suatu kondisi di mana seorang pria tidak mampu mencapai ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual. Dalam beberapa kasus, beberapa pria mampu mencapai ereksi yang keras tetapi tidak dapat mempertahankannya cukup lama untuk menyelesaikan hubungan seks.
Kebanyakan pria akan mengalami kesulitan ereksi di beberapa titik dalam hidup mereka, tapi dalam sebagian besar kesempatan tetap berhasil, dalam kondisi tersebut mereka masih dalam kategori normal. Merujuk kepada definisi disfungsi ereksi dari WHO, disebutkan bahwa kegagalan ereksi selama tiga bulan berturut-turut atau sebanyak 25 persen dari kesempatan yang ada sudah dikategorikan sebagai disfungsi ereksi berat dan harus segera diobati.
Penyebab disfungsi ereksi bermacam-macam, misalnya karena ada penyakit yang sedang di derita seperti diabetes, hipertensi atau jantung atau bisa juga karena faktor psikologis dan situasional yang menyebabkan penis kesulitan ereksi. Salah satu penyebab disfungsi ereksi atau impotensi lain adalah mengkonsumsi minuman beralkohol, terutama pada penggunaan alkohol dalam jangka panjang.
Ereksi penis tidak terjadi otomatis melainkan melalui mekanisme tubuh yang cukup rumit dan melibatkan banyak sistem di dalam tubuh termasuk hormon dan sistem syaraf. Penis dipersyarafi oleh syaraf otonom (parasimpatis dan simpatis) dan syaraf somatis. Syaraf-syaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari otak (hipotalamus) menuju penis melalui sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Syaraf ini memasuki penis dan mempersyarafi coropora cavernosa terutama otot-otot polos di trabekel. Syaraf inilah yang memegang peran untuk relaksasi otot-otot polos sehingga terjadi pengisian darah ke corpora cavernosa untuk menimbulkan ereksi. Bila terjadi kerusakan di sistem syaraf ini, maka akan langsung mengalami disfungsi ereksi yang sulit disembuhkan.
Sementara itu, syaraf somatis bertugas membawa impuls atau rangsangan dari otak menuju penis. Bila tubuh menerima rangsangan seksual baik itu rabaan ataupun khayalan erotis maka sistem syaraf akan menerima impuls tersebut dan sebagai hasilnya penis akan ereksi. Adanya gangguan pada kinerja syaraf somatis akan menghambat respon organ seks terhadap rangsangan yang diterima menyebabkan ereksi penis sulit terjadi.
Alkohol: Efek Pada Tubuh
Alkohol adalah depresan sistem saraf dan benar-benar dapat memblokir impuls saraf dan menghambat komunikasi antara otak dengan tubuh. Itulah sebabnya mengapa orang yang mabuk karena alkohol sering bicara cadel, mengalami ledakan emosional dan kesulitan berjalan. Karena sistem syaraf tidak berfungsi normal maka organ tubuh kehilangan orientasi . Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak ataupun sedikit akan mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan refleks lambat dan pikiran kosong.
Menurut Mayoclinic, pemakaian alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan parut pada hati, tekanan darah tinggi dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa minum moderat, satu sampai dua gelas sehari dari setiap jenis alkohol, dapat meningkatkan kesehatan jantung, tapi itu pun masih dalam perdebatan banyak ahli kesehatan.
Alkohol: Efek Pada Kinerja Seksual
Alkohol sering disebut sebagai salah satu zat afrodisiak karena dapat meningkatkan birahi atau hasrat seksual bagi yang meminumnya. Masalah yang sering muncul pada orang yang meminum alkohol sebelum berhubungan seks adalah gagal dalam “eksekusi”.
Untuk mendapatkan ereksi yang keras, darah harus masuk dengan lancar ke dalam penis dan mengalir keluar dengan lambat. Ketika banyak darah mengisi ruangan dalam jaringan pembuluh darah penis, maka pembuluh darah balik yang memiliki tugas mengantar darah dari penis kembali menuju ke jantung akan tersumbat. Dan sebagai akibatnya, darah di dalam jaringan penis akan tertahan beberapa waktu menyebabkan penis ereksi dengan keras. Dengan mekanisme seperti itu, kondisi ereksi penis dapat terus dipertahankan.
Dalam jangka pendek, berlebihan konsumsi minuman beralkohol akan menyebabkan pembuluh darah di penis membesar dan memungkinkan aliran darah masuk lebih banyak. Tetapi zat dalam alkohol juga mencegah pembuluh darah balik menutup, akibatnya penis dapat menjadi tegak dan keras tetapi tidak dapat bertahan lama karena pembuluh darah balik yang bertugas mencegah darah keluar tidak bekerja dengan baik.
Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dan berlebihan akan merusak pembuluh darah dan berkontribusi terhadap munculnya penyakit hipertensi dan bahkan penyakit jantung, dimana kedua penyakit tersebut adalah jenis penyakit yang berkontribusi langsung terhadap munculnya disfungsi ereksi atau impotensi.
Minuman beralkohol memiliki dampak negatif bagi kesehatan seksual pria seperti disfungsi ereksi. Meskipun pada pria sehat, konsumsi alkohol moderat seharusnya tidak menyebabkan disfungsi ereksi, tapi cepat atau lambat, tubuh yang sehat akan menjadi lemah, alkohol menjadi salah satu zat yang mempercepat melemahnya kondisi tubuh. Oleh karena itu, salah satu cara mencegah terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria adalah dengan menghindari konsumsi alkohol.
Selain alkohol, obesitas jg sering dikaitkan dengan disfungsi seksual. Baca: http://infokesmas4us.blogspot.com/2012/09/semakin-besar-lingkar-pinggang-semakin.html
jangan sampai terlalu sering minum alkohol…
selain bahaya juga haram…