Bagi penderita impotensi, viagra adalah obat disfungsi ereksi yang mungkin menjadi rujukan pertama obat yang diminta saat ke dokter, meskipun terdapat beberapa jenis obat lain yang tidak kalah hebat seperti cialis dan levitra.
Saat ini ada banyak jenis obat kuat yang beredar di pasaran, yang paling terkenal adalah Viagra dan Cialis. Kedua obat ini memang paling sering diandalkan pria untuk dapat meningkatkan kemampuan penis mengalami ereksi.
Sebenarnya dari kedua obat ini sama-sama memiliki fungsi yang sama yaitu agar dapat meningkatkan stamina pria dan membantu mengatasi gangguan seksual seperti impotensi.
Bahkan jika dilihat dari cara kerjanya sekalipun, kedua obat ini memiliki persamaan. Di dalam Viagra dan Cialis, terdapat kandungan yang dinamakan PDE5 yang mana dapat memberikan efek rileks pada otot-otot tubuh serta meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh.
Ketika otot merasa rileks dan aliran tubuh menjadi meningkat, tentu saja akan semakin mudah aliran darah yang menuju bagian alat vital pria sehingga membuat penis dapat melakukan ereksi secara sempurna.
Daftar Isi:
Perbedaan Viagra dan Cialis
Cara kerja dari obat ini tentu saja dapat dijadikan sebagai solusi yang tepat bagi pria yang menderita disfungsi ereksi. Meskipun begitu, tetap saja terdapat perbedaan dari kedua jenis obat kuat ini.
Berikut ini beberapa perbedaan Viagra atau Cialis yang dapat anda ketahui.
- Nama Generik
Perbedaan yang cukup signifikan dari kedua obat ini terletak pada nama generic dari Viagra dan Cialis. Viagra memiliki nama generic Sildenafil Citrate atau di Indonesia terkenal sebagai “pil biru”. Sedangkan Cialis memiliki nama generic Tadalafil.
- Dosis Yang Dianjurkan
Untuk dosis yang direkomendasikan masing-masing obat berbeda satu sama lainnya.
Untuk Viagra, direkomendasikan pemakaian 50 mg namun jika dirasa masih kurang anda bisa meningkatkan pemakaian hingga 100 mg.
Akan tetapi jika dosisnya terlalu kuat, maka turunkan menjadi 25 mg. Berbeda dengan Cialis, yang memiliki dosis 5 mg, 10 mg, dan 20 mg.
- Waktu Pemakaian
Waktu mengonsumsi kedua obat ini juga memiliki perbedaan satu sama lainnya. Untuk Viagra, biasanya dikonsumsi setidaknya 1 jam sebelum melakukan hubungan intim.
Namun pada beberapa penelitian yang dilakukan, direkomendasikan untuk menggunakan obat 30 menit hingga 4 jam sebelum berhubungan intim.
Untuk Cialis, penggunaan dianjurkan 30 menit – 12 jam sebelum dilakukan hubungan seksual.
- Ketahanan Obat
Meskipun memiliki cara kerja yang sama, namun kedua obat ini memiliki ketahanan yang berbeda ketika dikonsumsi. Untuk penggunaan Viagra dapat bekerja dan bertahan hingga 4-5 jam setelah dikonsumsi.
Sedangkan untuk Cialis, pemakaiannya dapat bertahan hingga 36 jam setelah dikonsumsi. Jika dilihat dari sisi ketahannya, maka Cialis memiliki efek lebih lama dibandingkan Viagra.
- Efek Samping Pemakaian Obat
Baik Viagra maupun Cialis sama-sama memiliki kandungan zat kimia serta bahan yang hampir sama. Sehingga tentu saja akan memiliki efek samping yang mirip saat dikonsumsi.
Namun meskipun begitu, ada beberapa perbedaan dari efek samping yang dirasakan saat mengkonsumsi kedua obat ini.
Efek samping Viagra diantaranya dapat menimbulkan sakit kepala, wajah memerah, penglihatan kabur, pusing, sesak, dan efek samping lainnya. Sedangkan Cialis biasanya menimbulkan efek samping sakit punggung, sakit otot, maupun sakit perut.
- Harga Obat
Baik harga dari Viagra maupun Cialis sebenarnya tak jauh berbeda. Namun Cialis memiliki harga yang lebih mahal di pasaran.
Sehingga bagi anda yang berkeinginan menjadikan obat kuat ini sebagai pasokan bulanan, maka Viagra menjadi pilihan yang lebih tepat.
- Interaksi Bersama Makanan
Perbedaan lainnya yang dapat terlihat adalah dari interaksi obat kuat ini bersamaan dengan makanan.
Pada Viagra, penggunaan obat akan terganggu jika kondisi lambung penuh. Sehingga akan lebih baik dikonsumsi 2 jam setelah anda makan kemudian barulah diperbolekan mengkonsumsi Viagra. Cara pemakaian ini akan memberikan hasil yang maksimal.
Sedangkan untuk Cialis, memiliki kelebihan tersendiri. Hal ini karena keefektifannya tidak akan terpengaruh oleh makanan.
- Penggunaan Bersama Obat Lainnya
Sebelum menggunakan obat kuar, maka terlebih dahulu anda harus memeriksakan diri ke dokter. Dokter harus mengetahui riwayat kesehatan sebelum merekomendasikan obat kuat untuk anda.
Misalnya saja jika anda ingin mengonsumsi obat seperti cimetidine atau antijamur, maka sebisa mungkin hindari penggunaan Viagra. Sedangkan untuk Cialis, bisa bekerja baik asalkan anda tidak mengkonsumsi obat-obatan nitrat.
Pilih Mana, Viagra atau Cialis
Saat ke dokter, para penderita impotensi biasanya meminta obat untuk meningkatkan kualitas ereksinya. Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah obat apa yang paling kuat dan aman untuk menyembuhkan gejala disfungsi ereksi yang dirasakan.
Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut, karena setiap pasien memiliki kondisi dan sejarah medis yang berbeda-beda. Dokter tidak boleh meresepkan obat kuat tanpa melakukan pemeriksaan terhadap pasien terlebih dahulu.
Tapi kemungkinan besar, jika diberi pilihan para penderita biasanya akan memilih salah satu dari 3 jenis obat disfungsi ereksi yang paling umum yaitu viagra, cialis atau levitra.
Sebagian besar dokter mungkin akan meresepkan cialis karena memiliki efek yang lebih lama ketimbang viagra dan levitra yakni sekitar 36 jam.
Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh beberapa dokter asal Inggris, salah satunya adalah Dr. John Dean. Tim Dr John meneliti 367 pria paruh baya yang memiliki masalah disfungsi ereksi.
Setiap pria diresepkan viagra dan cialis masing-masing selama 3 bulan. Setiap pria mengonsumsi satu jenis obat selama 3 bulan lalu beralih ke jenis obat yang lain.
Di akhir periode, setiap pria diminta menyebutkan obat apa yang dirasakan sangat efektif dan diniatkan akan digunakan lagi.
Hasilnya cukup mengejutkan, cialis mengungguli viagra, yakni 70% responden memilih cialis, sisanya 30% memilih viagra.
Alasan yang dikemukakan responden cukup beragam tapi pada umumnya menyebut cialis memiliki efek yang lebih lama, efek samping yang lebih sedikit dan kualitas ereksi yang didapatkan lebih baik.
Lalu Siapa Saja Yang Diperbolehkan Mengonsumsi Obat Kuat?
Obat kuat seperti Viagra atau Cialis tentunya tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Jika memang anda sehat dan tidak memiliki gangguan seksual seperti disfungsi ereksi maka sebenarnya anda tak perlu membutuhkan obat kuat.
Namun jika anda memiliki permasalahan pada ereksi, maka mungkin penggunaan obat kuat ini direkomendasikan. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih mana yang tepat untuk kebutuhan anda.
- Untuk Cialis, merupakan obat kuat yang penggunaannya diizinkan untuk orang-orang yang memiliki kondisi pembesaran prostat. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi Cialis jika memiliki frekuensi hubungan intim yang terlalu sering bersama pasangan. Sehingga nantinya kondisi tubuh selalu siap saat menerima stimulasi seks.
- Sedangkan untuk Viagra, penggunaannya direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki frekuensi berhubungan intim yang jarang atau tidak teratur bersama pasangan. Sehingga Viagra dapat digunakan saat hanya ingin melakukan hubungan intim saja.
Bahan Alami Pengganti Obat Kuat
Namun meskipun cara kerja dari kedua obat tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, sebenarnya tak ada salahnya untuk mencoba bahan alami pengganti obat kuat yang juga sama membantu dalam mendapatkan ereksi penuh.
Nah berikut ini ada beberapa obat kuat tradisional berbahan alami yang dapat dijadikan sebagai pengganti obat kuat yang perlu anda ketahui.
- Semangka
Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan pada buah semangka, dimana hasilnya sepotong buah semangka merah memiliki kandungan citruline yang membantu melemaskan pembuluh darah.
Zat kimia tersebut bisa menghasilkan ariginin serta nitric oxide, yang mana nitric oxide dapat membuat ereksi menjadi lebih kuat. Buah semangka dapat dijadikan sebagai Viagra alami dan salah satu makanan yang dapat menyembuhkan disfungsi ereksi.
- Dark Chocolate
Siapa sangka jika dark chocolate bisa membantu meningkatkan sensualitas pria. Bahan alami ini dapat menjadi Viagra alami yang membantu mengurangi stress dan menaikkan suasana hati.
Kandungan phenethylamine dan serotonin di dalam coklat dapat meningkatkan libido.
- Strawberry
Buah yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi ini tak hanya dapat meningkatkan nafsu seksual, namun juga dapat memperbaiki kualitas sperma pada pria.
- Pisang
Kandungan potassium yang ada di dalam pisang dapat membantui meningkatkan aliran darah. Selain itu kandungan vitamin B di dalamnya dapat membuat stamina bertahan lama. Tak hanya itu, pisang membantu pul dalam meningkatkan hormone testosterone.
Demikian beberapa perbebedaan Viagra dan Cialis yang dapat anda ketahui. Setiap obat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk mendapatkan obat kuat yang sesuai dengan kebutuhan, maka terlebih dahulu konsultasikan permasalahan anda pada dokter. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.