Jenis Disfungsi Ereksi : Berat

Penis yang tidak bisa ereksi dengan keras meskipun sudah diberi rangsangan disebut disfungsi ereksi. Jika kondisi tersebut terjadi terus menerus selama lebih dari tiga bulan maka penderita digolongkan mengidap disfungsi ereksi berat. Seperti telah dijelaskan di artikel sebelumnya, disfungsi ereksi terbagi atas beberapa jenis yaitu disfungsi ereksi ringan, sedang dan berat.

Ciri-ciri disfungsi ereksi berat

Ciri-ciri disfungsi ereksi berat. Foto: shutterstock

Berat ringannya disfungsi ereksi yang diderita tergantung dari penilaian dokter, karena itu dilakukan proses diagnosa disfungsi ereksi, tujuannya untuk mengukur tingkat disfungsi ereksi yang diderita, metode yang digunakan salah satunya adalah Indeks IIEF dan pemeriksaan di laboratorium.

Jadi pasien tidak boleh memvonis dirinya sendiri, meskipun pengukuran tingkat ereksi bisa dilakukan sendiri tetapi penilaian akhir hanya boleh dilakukan oleh dokter yang menangani. Sebab terkadang pasien merasa menderita disfungsi ereksi berat padahal menurut ilmu patologi masih tergolong ringan.

Contoh kasus yang sering terjadi adalah disfungsi ereksi yang diderita oleh pria pengantin baru. Saat akan melakulan hubungan seks untuk pertama kalinya, suami kesulitan menembus vagina istri karena tingkat ereksi tidak cukup keras.

Jika penetrasi selalu gagal maka suami merasa terpukul dan istri juga akan kecewa. Jika kondisi ini terus terjadi maka kecemasan akan semakin tinggi dan pikiran negatif selalu menghantui ketika aka berhubungan. Akibatnya ereksi menjadi semakin sulit tercapai dan suami akan menganggap dirinya telah mengidap jenis disfungsi ereksi yang berat.

Padahal jika gangguan ereksi tersebut hanya terjadi pada saat awal pernikahan dan sebelum menikah ereksi masih normal dan keras, maka disfungsi ereksi yang diderita masih tergolong ringan atau paling tinggi sedang. Fakta lain, disfungsi ereksi sangat jarang terjadi pada pria yang masih muda.

Ciri-Ciri Disfungsi Ereksi Berat

Disfungsi ereksi yang masuk kategori berat biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu, pengaruh obat dan goncangan hidup yang sangat besar. Semua jenis disfungsi ereksi yang telah terjadi lebih dari 6 bulan tergolong berat. Berikut ini beberapa ciri-ciri disfungsi ereksi berat:

  1. Saat bercumbu ereksi tidak terjadi akibatnya penetrasi gagal dilakukan. Beberapa pasangan memaksakan melakukan penetrasi dengan harapan penis bisa ereksi di dalam vagina, tapi tetap saja gagal. Jika kondisi ini selalu terjadi selama 6 bulan atau lebih maka disfungsi ereksi yang diderita tergolong berat.
  2. Ereksi malam dan pagi hari sudah tidak terjadi. Normalnya pria mengalami ereksi ereksi 3-5 kali saat tidur di malam hari. Begitu juga saat pagi, pria biasanya terbangun dalam kondisi ereksi keras karena ingin buang air kecil.
  3. Di samping itu ereksi pada waktu subuh atau pagi hari juga tidak ada lagi. Biasanya waktu pagi atau subuh pria terbangun karena ereksi yang keras atau karena keinginan untuk buang air kecil. Jika ereksi pagi dan malam sudah tidak terjadi selama 6 bulan atau lebih, maka penderita sudah tergolong mengidap disfungsi ereksi berat dan harus segera ke dokter.
  4. Saat masturbasi, penis juga gagal ereksi. Penis harusnya mengalami ereksi jika dirangsang dengan sentuhan, jika tidak ereksi dan terus terjadi selama 6 bulan maka penderita termasuk disfungsi ereksi berat.
  5. Penderita merasa ukuran penisnya semakin mengecil dan mengkerut yang membuat perasaannya semakin terbebani.

Seperti halnya semua jenis penyakit, semakin berat akan semakin sulit disembuhkan, demikian pula dengan disfungsi ereksi. Oleh karena itu semua penderita perlu memeriksakan diri ke dokter jika mencurigai diri mengalami disfungsi ereksi.

Banyak penderita yang karena malu bertemu dokter akhirnya menunda pengobatan selama bertahun-tahun. Padahal disfungsi ereksi yang tidak segera diobati akan semakin berat sebab penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang dapat menghancurkan perasaan penderita.

Disfungsi ereksi berat biasanya muncul bersamaan dengan penyakit lain yang berhubungan dengan peredaran darah , sistem syaraf dan hormon, contohnya diabetes, hipertensi dan gangguan tulang belakang. Kondisi yang dialami akan semakin parah jika ada konflik rumah tangga yang menyertai seperti istri yang selingkuh dengan pria lain. Hal-hal tersebut menyebabkan disfungsi ereksi semakin sulit disembuhkan.

7 Comments

  1. insan 5 April 2011
    • Admin 5 April 2011
  2. jamboe 15 April 2011
  3. Damned 26 June 2011
  4. Hisar Rumapea 9 February 2012
  5. pengin 1 April 2012
    • Ansh4ra5 2 November 2012

Leave a Reply