Salah satu bahaya merokok pada wanita adalah meningkatnya risiko kanker payudara. Hal ini dikonfirmasi oleh para peneliti dari American Cancer Society yang menemukan bukti bahwa risiko tersebut akan semakin meningkat jika mereka mulai merokok di usia muda.
Selama bertahun-tahun, para ahli mempertanyakan apakah merokok berbahaya bagi kesehatan wanita dan terkait langsung dengan risiko kanker payudara atau apakah ada hubungan antara kebiasaan perempuan merokok dan minum alkohol dengan kanker payudara.
Para ahli dan dokter memang telah lama mencurigai merokok dan minum alkohol dapat menyebabkan kanker payudara pada wanita, beberapa penelitian terdahulu juga mengungkapkan hal yang sama.
Studi di American Cancer Society tersebut diterbitkan secara online pada 28 Februari 2013 dalam Journal of National Cancer Institute, para peneliti menganalisis data dari 73.388 wanita di American Cancer Society Cancer Prevention Study II (CPS-II).
Selama lebih dari 13 tahun, para peneliti menghitung 3.721 kasus kanker payudara invasif. Dimana tingkat kasus baru adalah 24% lebih tinggi pada wanita perokok daripada bukan perokok dan 13% lebih tinggi pada mantan perokok daripada yang bukan perokok.
Dan ketika para peneliti mengamati hubungan kanker payudara dengan alkohol, mereka menemukan fakta bahwa risiko wanita perokok mengidap kanker payudara hanya meningkat pada peminum dan mantan peminum alkohol, dan tidak terlihat peningkatan risiko pada mereka yang tidak pernah minum.
Baca juga:
Bahaya Merokok Meningkatkan Risiko Kanker Payudara pada Wanita Jika Mulai Merokok di Usia Muda
Risiko kanker payudara invasif tertinggi terjadi pada wanita yang mulai merokok pada usia dini atau saat mereka berusia masih sangat muda.
Bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok, mereka yang mulai merokok sebelum siklus menstruasi pertama mereka memiliki risiko 61% lebih tinggi mengidap kanker payudara.
Sementara mereka yang mulai merokok setelah siklus haid pertama mereka, tetapi melakukannya pada usia 11 tahun atau lebih sebelum mereka memiliki anak, memiliki risiko 45% lebih tinggi.
Para peneliti juga mengatakan bahwa bahaya merokok pada wanita yang mereka teliti tersebut didukung oleh temuan studi kohort sebelumnya.
Ketika menggabungkan hasil dari 9 studi (termasuk studi ini), mereka menemukan adanya peningkatan sebanyak 12% risiko kanker di kalangan wanita yang mulai merokok pada usia muda, dan peningkatan 21% risiko pada wanita yang mulai merokok sebelum melahirkan anak pertamanya.
Mia Gaudet, PhD, direktur American Cancer Society of Epidemiologi Genetik, mengatakan bahwa jaringan payudara wanita belum sepenuhnya berkembang sampai setelah dia melahirkan anak pertamanya, hal tersebut membuatnya lebih sensitif terhadap efek berbahaya dari tembakau.
“Studi ini harus menjadi perhatian semua wanita untuk tidak merokok,” ujar Gaudet. Seorang wanita yang mengawali kegiatan merokok sebelum melahirkan pertama akan berisiko 21 persen terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok.
Studi yang dipimpin oleh Gaudet ini mendapat pujian dari ahli kanker lainnya. “Studi ini merupakan langkah penting menuju kesimpulan bahwa salah satu bahaya merokok pada wanita dalah meningkatkan risiko kanker payudara,” ujar James Lacey.
James Lacey adalah seorang profesor etiologi kanker di City of Hope Comprehensive Cancer Center di Duarte, California. James Lacey tidak terlibat dalam studi gaudet tersebut.
Hasil penelitian ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak terutama orang tua akan bahaya merokok pada wanita. Para orang tua disarankan untuk mencegah anak gadis mereka merokok atau bahkan mengisap asap rokok secara pasif terutama saat usia mereka masih muda.
Sebab risiko kanker payudara semakin meningkat pada wanita yang mulai merokok sejak usia muda yakni sejak sebelum menstruasi pertama mereka atau sebelum mereka melahirkan anak pertama.
Merokok memang sangat berbahaya baik pada pria maupun wanita. Tapi bahaya merokok akan semakin meningkat terutama bagi ibu hamil dan janin serta mereka yang telah merokok di usia muda.