Makanan dan minuman tidak sehat berkontribusi terhadap timbulnya masalah disfungsi ereksi pada pria. Apakah minum kopi termasuk dalam pola hidup yang dapat sebabkan disfungsi ereksi? Kalau iya, bagaimana kopi menyebabkan impotensi?
Di artikel sehatki.com kali ini kita akan mengulas tuntas hubungan kebiasaan minum kopi dengan masalah disfungsi ereksi pada pria.
Disfungsi ereksi adalah kondisi dimana seorang pria kesulitan mendapatkan ereksi yang keras dan atau mempertahankannya tetap keras untuk menyelesaikan hubungan seksual yang sedang dilakukan.
Dahulu orang beranggapan disfungsi ereksi adalah salah satu gangguan psikis tapi sekarang para dokter menemukan bahwa sekitar 80% kasus impotensi disebabkan oleh kondisi fisik atau adanya penyakit dalam tubuh.
Banyak dokter yang beranggapan bahwa disfungsi ereksi adalah tanda awal penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes.
Penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan kerusakan pada pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah ke organ tubuh termasuk ke penis, padahal agar bisa ereksi dengan keras, penis membutuhkan aliran darah yang cukup.
Kebiasaan minum kopi dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu sudah sangat lama dapat mengganggu aliran darah dalam tubuh termasuk penis. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kondisi tubuh dan kualitas ereksi.
Daftar Isi:
Bagaimana Kafein Mempengaruhi Kondisi Tubuh
Kafein menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, sifatnya sementara tapi tajam. Pada orang sehat, tekanan darah akan kembali normal setelah selesai minum kopi.
Dan bagi orang yang terbiasa minum kopi, maka kemungkinan tubuhnya telah mengembangkan toleransi pertahanan sehingga tidak mengalami peningkatan tekanan darah yang drastis.
Kafein juga merangsang sistem syaraf pusat menyebabkan tubuh jadi lebih waspada dan berenergi.
Menurut National Institutes of Health, jumlah kafein dari empat cangkir kopi masih bisa ditoleransi tubuh dan tidak berbahaya.
Lebih dari itu akan menyebabkan irama jantung tidak normal dan kemungkinan terjadi gangguan pada sistem pencernaan, gangguan tidur, sakit kepala dan kecemasan.
Dokter biasanya menyarankan asupan kafein maksimal 200 mg per hari yang menurut Mayo Clinic setara dengan dua gelas cangkir kopi.
Beberapa Studi Hubungan Kopi dengan Disfungsi Ereksi
Sebuah studi laporan di Amerika Serikat yang dicantumkan dalam jurnal ilmiah yang lain, menunjukkan bahwa lebih dari 85% seluruh orang dewasa disana rutin mengonsumsi kopi.
Kopi merupakan minuman energi yang tidak dapat dilepas dalam keseharian. Serupa juga dengan minuman lain, seperti teh, soda, atau minuman berenergi lainnya.
Hubungan mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya dengan kejadian disfungsi ereksi, masihlah simpang siur.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Sihri dalam tulisan disertasi miliknya. Shiri menyebutkan bahwa ada dua penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi justru menurunkan risiko disfungsi ereksi.
Sementara, Shiri juga menyebutkan bahwa pada penelitian lain, kopi memang menjadi risiko seorang pria sebagai subjek penelitian tersebut, mengalami disfungsi ereksi.
Sebuah penelitian yang menunjukkan kopi justru menurunkan risiko disfungsi ereksi adalah penelitian yang menggunakan intervensi atau uji coba dengan kopi sebanyak 170 – 375 mg per hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi setiap hari.
Secara ilmiah, kopi diduga dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi oleh karena efek kafein yang terkandung di dalam kopi menyebabkan pelebaran pembuluh darah di penis diikuti relaksasi otot-otot kavernosa penis, sehingga aliran darah ke penis senantiasa baik.
Akhirnya penis pun senantiasa menjalankan fungsi seksual seorang pria dengan baik sebagaimana mestinya.
Bahkan, manfaat kopi dinilai tidak sampai disitu saja. Berdasarkan penelitian lain, kopi maupun minuman berkafein lainnya mampu memberi manfaat pada kesehatan kardiovaskular alias menjaga kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kafein mampu melakukan semua kebaikan tersebut, yaitu dengan cara meningkatkan kadar cyclic guanosine monophosphate (cGMP)dan cyclic adenosine monophosphate (cAMP).
Kedua zat tersebut hanya perantara pada proses awal yang nantinya berujung pada kadar hormon testosteron maupun androgen dapat dipertahankan dalam jumlah normal.
Jika dua hormon tersebut senantiasa tercukupi, maka disfungsi ereksi cenderung dapat dicegah. Zat cGMP juga dinilai mampu mempertahankan aliran darah ke penis dengan baik tatkala penis akan melakukan ereksi.
Tentunya kondisi tersebut juga atas bantuan senyawa nitrit oksida (NO) sebagai peneran utama dalam pelebaran pembuluh darah.
Hipotesis atau penjelasan secara ilmiah yang diduga sebagai alasan kopi alias minuman berkafein apapun menyebabkan disfungsi ereksi adalah anti-oksidan maupun zat-zat peradangan dalam minuman tersebut dapat menjadi pemicu seseorang mengalami disfungsi ereksi.
Hipotesis yang satu ini disimpulkan setelah dilakukannya sebuah penelitian dengan intervensi menggunakan kopi yang berjumlah lebih dari 3 gelas.
Kopi sebagai penyebab maupun faktor risiko terjadinya disfungsi ereksi masih belum dapat dipastikan secara ilmiah. Hal itu sesuai dengan penelitian menggunakan intervensi atau uji coba secara klinis dengan variabel kopi yang berbeda-beda.
Dua penelitan uji coba dengan variabel kopi yang sama pun, dapat menunjukkan hasil yang berbeda. Apalagi membandingan uji coba dengan sampel kopi yang berbeda-beda.
Tentulah hasilnya pun bisa tida serupa antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.
Apakah Kafein Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?
Sampai dengan akhir tahun 2009 belum ada bukti yang menunjukkan pengaruh kafein dalam kopi terhadap disfungsi ereksi. Dan bahkan sebaliknya, sebuah studi pernah dilakukan dan menunjukkan kafein dalam takaran tertentu justru dapat menjadi obat gangguan ereksi.
Pada tahun 2008, dr. Yutian Dai dari Universitas Golu di Nanjing melakukan eksperimen terhadap tikus yang menderita diabetes dan menemukan bahwa kafein memberi efek yang positif terhadap disfungsi ereksi.
Para ilmuwan tersebut belum melakukan eksperimen terhadap manusia dan juga tidak jelas apakah kafein akan memiliki efek yang sama pada penderita non diabetes.
Tetapi karena diabetes adalah salah satu penyebab disfungsi ereksi maka temuan dr. Dai ini adalah harapan baik bagi semua pria penderita diabetes.
Oleh karena itu, saat ini tak ada salahnya Anda mengonsumsi kopi karrna memang berbagai literatur ilmiah justru menemukan hasil penelitian bahwa kopi memberi manfaat, khususnya dalam mencegah disfungsi ereksi.
Anda sebaiknya mengonsumsi kopi dalam jumlah terbatas. Sebagaimana penelitian yang telah disebutkan jumlah kopi yang dinilai aman seraya memberi manfaat, yaitu 2-3 cangkir kopi dalam sehari.
Tentunya jika Anda terlalu gemar minum kopi hingga melebihi 3 cangkir setiap harinya, justru Anda mendapatkan efek samping atau dampak buruk dari kafein itu sendiri.
Sekedar tambahan, kafein juga dapat merangsang saraf simpatis–sebuah sistem persarafan otonom alias saraf yang tidak dapat kita kontrol secara manual.
Efek perangsangan araf simpatis antara lain timbul pada pembuluh darah, yaitu diameternya akan menyempit. Pembuluh darah ibarat sebuah gorong-gorong atau pipa yang elastis sehingga mudah berubah-ubah sesuai dengan kondisi tubuh secara sistemik alias keadaan secara menyeluruh.
Tatkala terdapat gangguan pada tubuh seperti perangsangan saraf simpatis, maka pembuluh darah akan ikut mendapatkan dampaknya. Jika pembuluh darah berdiameter kecil, tentunya aliran darah ke penis semakin sedikit.
Sementara, supaya penis mampu ereksi butuh banyak suplai darah sehingga akiran darah penis yang tak mencukupi kebutuhan, akan menyebabkan seseorang menderita disfungsi ereksi.
Efek kopi atau minuman berkafein lain dalam merangang saraf simpatis memang terbilang minimal, asalkan dengan jumlah kafein yang juga minimal.
Anda tentu dapat membayangkan jika mengonsumsi kopi berlebihan, apalagi kelak aliran darah dapat terganggu dan malah dapat menyebabkan Anda mengalami disfungsi ereksi.
Anda juga disarankan mengonsumsi tanpa tambahan gula, krimer, atau susu kental. Kalau pun sangat terpaksa menambahkan pemanis, tambahkanlah secukupnya dengan jumlah seminimal atau se-sedikit mungkin.
Bisa berjumlah sekitar 1-2 sendok teh saja. Mengapa begitu? Karena makanan maupun minuman terlalu manis yang sering dikonsumsi justru menjadi risiko terjadi disfungsi ereksi.
Sangat disayangkan bukan jika harusnya Anda meminun kipi sebanyak kurang dari 3 gelas dalam sehari tapi malah manfaatnya hilang dan terganti oleh dampak buruk dari minuman manis yang berlebihan?
Jangan lupa juga seimbangkan kesehatan Anda dengan olahraga, makanan bergizi dan seimbang, dan istirahat yang cukup. Semoga artikel ini bermanfaat.
Meskipun sampai sekarang belum ditemukan adanya bukti bahwa kafein dapat menyebabkan disfungsi ereksi tetapi yang pasti kafein dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Oleh karena itu para pria penderita hipertensi atau penyakit jantung dan juga menderita disfungsi ereksi akan lebih bijak jika mengurangi konsumsi kopi.
Referensi:
wowowow info yang manfaat setelah mencari kesana kemari
terima kasih, bisa menjadi pengetahuan baru
Makasih atas informasi nya, saya jadi tau sekarang sebab saya suka minum kopi, bnyak yg bilang minum kopi berlebihan bisa menyebabkan penyakit impoten… Ya tapi saya belum percaya sih. Karena penyelidikannya belum terbukti….