Waspada, Penis Sulit Ereksi Pertanda Ada Penyakit Serius

Meskipun gangguan penis sulit ereksi bukanlah topik pembicaraan yang sering didiskusikan diantara para pria, penyakit ini diam-diam ternyata mempengaruhi dua per tiga pria berusia 45 tahun ke atas di negara Australia. Sebuah penelitian membuktikan bahwa 61% pria di sana menderita disfungsi ereksi dalam berbagai tingkatan.

Disfungsi ereksi adalah gangguan seksual dimana penis tidak bisa ereksi dengan keras saat berhubungan intim meskipun saat itu penderita sedang terangsang karena mendapat stimulasi seksual dari pasangan. Jika kondisi tersebut terjadi hanya sesekali saja maka dokter biasanya menyebutnya normal atau paling tidak berada di level yang ringan.

Penis sulit ereksi

Penis sulit ereksi pertanda ada penyakit serius

Disfungsi ereksi baru dianggap berat jika terjadi terus menerus pada hampir semua kesempatan berhubungan seks. Jika itu yang terjadi, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Tapi pada umumnya, penyebabnya berkaitan dengan kesehatan fisik.

Ya, disfungsi ereksi bukan hanya masalah seks di ranjang saja. Banyak bukti menyebutkan bahwa penis sulit ereksi adalah semacam peringatan dini bahwa anda kemungkinan sedang mengalami penyakit serius seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes atau arteri yang rusak yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke.

Doug Lording, anggota kehormatan Asosiasi Professor di Fakultas Kedokteran Universitas Monash dan seorang androlog di Rumah Sakit Cabrini Melbourne. Doug telah meneliti gangguan ereksi ini selama 30 tahun karirnya. Berikut ini hasil wawancara wartawan ABC dengan Doug yang dirangkum oleh majalah sehatki.com.

Apakah penis sulit ereksi disebabkan oleh adanya masalah psikis atau faktor kesehatan fisik?

Dulu kita menganggap disfungsi ereksi disebabkan oleh 80% masalah psikologis atau kejiwaan dan 20% masalah kesehatan. Tapi sekarang kita semua tahu bahwa masalah psikologis memang bisa menyebabkan seorang pria impoten tapi persentasenya sangat kecil.

Untuk mengetahui apakah masalah disfungsi ereksi yang diderita disebabkan faktor psikis, perhatikan ereksi di pagi hari atau noctural erection. Jika masih ada dan keras berarti penyebabnya adalah masalah psikis.

Faktor situasional juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Gejalanya terlihat jika ereksi sulit terjadi saat bercinta dengan pasangan tapi ketika masturbasi sendiri, penis bisa mengeras dengan sempurna.

Jika penyebabnya adalah faktor fisik, maka kondisi tersebut akan terjadi sepanjang waktu, artinya penis tetap sulit ereksi saat mencoba bercinta atau masturbasi. Semua pria yang mengalami disfungsi ereksi berat hampir pasti disebabkan oleh masalah kesehatan fisik.

Semua pria perlu memahami bahwa disfungsi ereksi adalah sebuah gejala lain dari penyakit tertentu seperti nyeri dada atau sakit kepala yang perlu dikaji lebih dalam untuk mengetahui pencetusnya.

Apakah ada hubungan antara usia dengan disfungsi ereksi?

Disfungsi ereksi bisa terjadi pada semua usia, dan biasanya penyebabnya berbeda-beda. Misalnya pengaruh obat, penyalahgunaan alkohol, kanker prostat, atau kekurangan hormon testosteron. Hal-hal tersebut bisa terjadi pada semua pria tanpa melihat usianya.

Pada pria berusia 80 tahun ke atas pada umumnya akan mengalami impotensi. Saat itu, fungsi tubuh sudah banyak yang menurun termasuk fungsi ereksi. Seiring dengan bertambahnya usia, semua pria akan mengalami peningkatan prevelansi menderita disfungsi ereksi, dan sebagian besar penyebabnya adalah gangguan pada sistem vaskular (pembuluh darah).

Ini bukan berarti mereka mengidap penyakit jantung pada saat itu, tetapi faktor-faktor yang mengarah pada terjadinya serangan jantung pertama-tama akan muncul di penis. Jadi, kualitas ereksi penis bisa menjadi barometer untuk mengetahui adanya gangguan jantung atau tidak.

Untuk mendapatkan ereksi atau mempertahankannya, penis perlu meningkatkan aliran darah sebanyak 10 atau 15 jali lipat, dan tidak ada organ tubuh lain yang seperti itu. Artinya, jika ada hal sekecil apapun yang mengganggu sistem vaskular maka akan terlihat dari kualitas ereksi penis.

Ada bukti kuat dikalangan peneliti, jika anda mengalami masalah ereksi saat berusia 30, 40 atau 50-an tahun, itu berarti anda berisiko memiliki masalah jantung pada lima tahun ke depan. Bahkan jika anda mengalami disfungsi ereksi ringan, itu sudah menjadi indikator adanya risiko penyakit jantung di masa depan.

Mengapa semua pria perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gangguan ereksi?

Banyak pria yang salah mengambil tindakan ketika mengalami gangguan ereksi. Sebagian pria membeli obat kuat di internet dan mengkonsumsinya tanpa resep dokter yang justru menimbulkan ketergantungan dan membahayakan jiwa mereka. Beberapa pria yang lain mencoba berkonsultasi tetapi melakukannya via telepon atau konsultasi dengan identitas yang anonim yang menyulitkan dokter memeriksa mereka secara menyeluruh.

Semua penderita disfungsi ereksi perlu memeriksakan diri ke klinik-klinik untuk mendapatkan penilaian medis dari dokter. Dokter yang memeriksa akan melakukan cek up dan diagnosis terhadap kemungkinan penyakit hipertensi, kolesterol, diabetes dan sebagainya. Dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan mengembalikan fungsi ereksi.

Viagra adalah obat untuk penis sulit ereksi

Viagra adalah obat untuk penis sulit ereksi

Apakah ada obat yang bisa menyembuhkan disfungsi ereksi?

Semakin cepat anda berobat ke dokter maka semakin mudah menyembuhkan disfungsi ereksi yang diderita. Penis yang tidak aktif dalam waktu yang lama akan mengalami perubahan struktur, membuat jaringannya kurang lentur sehingga akan sulit mempertahankan ereksi yang keras.

Banyak pria yang menunda ke dokter sampai bertahun-tahun sampai gangguan ereksi yang diderita semakin parah. Pada situasi tersebut, penyebab disfungsi ereksi tidak lagi masalah kesehatan tetapi sudah bercampur dengan faktor psikis.

Viagra adalah salah satu obat disfungsi ereksi yang paling sering diresepkan dokter. Beberapa obat lain seperti cialis dan levitra meski lebih kuat tapi kurang populer dibandingkan viagra. Sejak obat ini diperkenalkan ke publik banyak pria yang dulunya “menganggur” akhirnya aktif lagi.

Yang perlu diperhatikan oleh semua pria penderita impotensi adalah viagra bukan obat kuat yang bebas dibeli dan dikonsumsi. Anda harus memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan dosis yang tepat dan untuk menghindari efek samping viagra yang mungkin muncul.

8 Comments

  1. Seksualitas.Net 9 August 2015
  2. Fernandino 10 October 2016
  3. deni 20 January 2017
    • Tony 15 October 2017
  4. Gafur 13 March 2017
  5. farel 9 October 2017
  6. Royki 19 April 2018
  7. Ahmad 11 June 2018

Leave a Reply