Ciri-Ciri dan Gejala Disfungsi Ereksi

Gejala disfungsi ereksi yang paling umum adalah kualitas ereksi penis yang tidak bagus. Pada umumnya pria mengacuhkan masalah ini hingga satu waktu gejala yang dialami semakin berat dimana penis tidak bisa ereksi sama sekali.

Disfungsi ereksi atau impoten adalah salah satu gangguan seksual yang biasa dialami kaum pria terutama yang telah lanjut usia, tapi meskipun demikian disfungsi ereksi juga kadang dialami oleh pria yang lebih muda.

Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas secara mendetail apa saja ciri dan gejala disfungsi ereksi. Dengan mengetahui tanda-tandanya, seorang pria dapat lebih awal memeriksakan diri ke dokter.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dan gejala disfungsi ereksi:

  1. Sulit mendapatkan ereksi
  2. Sulit mempertahankan atau menjaga penis tetap ereksi dengan keras
  3. Gairah seks menurun

Saat menerima rangsangan seksual seperti ciuman dari lawan jenis, otak akan mengirim perintah kepada penis untuk bersiap-siap melakukan kegiatan seksual.

Pada saat itu, detak jantung semakin cepat dan darah mengalir lebih cepat menuju penis. Di saat ini penis seharusnya sudah mengalami ereksi yang lumayan keras.

Jika karena kondisi tertentu terjadi hambatan baik bersifat fisik maupun psikis yang menyebabkan gairah seks menurun atau darah tidak dapat mengalir lancar ke penis maka penis akan kesulitan ereksi.

Jika gejala ini terjadi terus menerus maka si pria disebut telah menderita disfungsi ereksi atau impoten.

Tanda-Tanda dan Gejala Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi lebih dikenal sebagai impotensi di kalangan banyak orang. Seorang pria yang mengalami disfungsi ereksi biasanya akan menjadi tidak percaya diri di ranjang. Bukan hanya tidak bisa mencapai kepuasan untuk diri sendiri tapi juga tidak dapat memuaskan pasangan.

Disfungsi ereksi jika hanya terjadi sekali mungkin tidak akan menjadi masalah, namun jika terjadi berkali-kali dan lebih lama maka dapat mengakibatkan kerusakan pada keharmonisan rumah tangga.

Beberapa gejala disfungsi ereksi antara lain:

  1. Tidak mampu mencapai ereksi

Pria yang mengalami disfungsi ereksi sangat mudah ditandai karena gejala pada umumnya adalah tidak mampu mencapai ereksi.

Penis yang tidak mampu mencapai ereksi kemungkinan bisa dikarenakan stress, kecemasan berlebihan, atau kondisi medis tertentu yang menyebabkan aliran darah pada penis menjadi terhambat.

  1. Kurang ‘bangun’ di pagi hari
Gejala disfungsi ereksi

Gejala disfungsi ereksi. Foto: shutterstock.com

Salah satu gejala awal terjadinya disfungsi ereksi adalah ketika penis tidak lagi keras atau ereksi ketika bangun pagi. P

enis yang sehat akan mengalami ereksi ketika tidur dan bangun tidur, kondisi normal ini disebut dengan nocturnal penile tumescence (NPT).

Menurut IFL Science, semua pria dengan kondisi penis normal dan tidak mengalami impotensi akan mengalami ereksi selama tidur dan biasanya umum terjadi antara 3 sampai 5 kali.

Tobias Kohler, M.D., M.P.H., seorang ahli urologi di Universitas Kedokteran Southern Illinois mengatakan bahwa jika penis Anda secara konsisten mampu mencapai ereksi di pagi hari atau saat Anda tertidur, maka ini merupakan hal yang normal dan pertanda baik bagi kesehatan Anda, karena hal ini menandakan bahwa aliran darah pada penis Anda lancar.

Aliran darah yang lancar memang sangat dibutuhkan untuk mencapai ereksi terutama saat berhubungan seksual.

Namun akan lain ceritanya jika Anda mengalami masalah ereksi ketika Anda mencoba berhubungan seksual, sedangkan Anda tidak punya masalah ereksi di pagi hari, maka kemungkinan besar gangguan ereksi tersebut disebabkan kondisi psikologis saja, bukan karena ada penyebab medis tertentu.

  1. Ereksi tidak keras

Gejala disfungsi ereksi yang lain adalah penis senantiasa lemas. Bahkan sering kali penis tetap lemas meski telah mendapat rangsangan seksual yang cukup lama dari pasangan.

Lemasnya penis ini bisa dikarenakan banyak faktor, mulai dari stress, kelelahan, penggunaan obat-obatan, atau kebiasaan merokok dan minum alkohol.

  1. Penis tiba-tiba lemas di tengah jalan

Tanda atau gejala lain dari disfungsi ereksi adalah ‘lemas’d i tengah jalan sehingga hubungan seksual yang tadinya berjalan dengan lancar tiba-tiba terhenti karena penis tidak bisa dipertahankan tetap keras.

Hal inilah yang akan menyebabkan ketidakpuasan pada pasangan jika sering terjadi.

  1. Tidak lagi bergairah

Penis yang sering loyo akan menyebabkan pria tersebut menjadi kurang bergairah bahkan tidak bergairah sama sekali dalam melakukan hubungan seksual.

Hal ini dikarenakan berkurangnya hormon dopamine yang mampu merangsang dan membangkitkan gairah saat penis dirangsang.

Penis yang tidak mampu mencapai ereksi tentunya menyebabkan penderitanya menjadi tidak percaya diri sehingga selalu menghindari kegiatan hubungan seksual dengan pasangan.

Hal yang terus terjadi seperti ini lama kelamaan otomatis akan mematikan gairah seksual.

  1. Posisi kaki yang tidak nyaman saat duduk atau berbaring

Gejala disfungsi ereksi ternyata bisa dideteksi dari bagian tubuh lain selain penis, yakni kaki. Sebuah studi membuktikan hal tersebut.

Pembuktian ini telah dipublikasikan oleh American Journal of Epidemology. Sebuah tim peneliti dari Harvard Medical School melakukan sebuah penelitian kepada 10.000 pria untuk mengetahui riwayat restless leg syndrome (RLS).

Restless leg syndrome adalah suatu kondisi dimana kaki menjadi tidak nyaman baik ketika duduk maupun berbaring. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa lebih dari 20% pria yang memiliki sindrom RLS ternyata juga menderita impotensi.

Mereka menyimpulkan bahwa kurangnya hormon dopamine pada penderita impotensi menyebabkan penderita juga mengalami sindrom RLS.

  1. Lebih mudah tersinggung dan murung

Seseorang yang mengalami disfungsi ereksi akan lebih mudah tersinggung dan murung dibandingkan dengan mereka yang memiliki organ vital yang sehat.

Kegagalan dalam melakukan ereksi dan memuaskan pasangan akan membuat penderitanya merasa murung dan gampang emosi.

Ereksi Pagi (Morning Erection) Hilang Adalah Gejala Disfungsi Ereksi

Ciri-ciri disfungsi ereksi yang lain yaitu hilangnya ereksi pagi atau morning erection. Dalam kondisi normal, semua pria akan mengalami ereksi yang keras di pagi hari saat bangun dari tidur.

Kondisi ini terjadi sejak pria masih bayi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa saat masih dalam kandungan pun pria sudah mengalami ereksi di pagi hari.

Sampai sekarang fenomena morning erection ini masih diteliti. Beberapa peneliti mengatakan penyebab ereksi pagi adalah karena ada darah yang tertahan di dalam penis akibat adanya tekanan dari air seni di pembuluh darah balik, akibatnya darah sulit kembali mengalir ke jantung.

Peneliti lain mengatakan bahwa penyebab ereksi di pagi hari adalah karena saat pagi pria cenderung memproduksi hormon testosteron lebih banyak dari waktu lainnya.

Hormon testosteron biasa juga disebut hormon seks dan bertanggung jawab terhadap munculnya gairah seks. Kelebihan testosteron di pagi hari menyebabkan pria mengalami ereksi meskipun tidak ada stimulasi seksual.

Pada pria yang menderita disfungsi ereksi umumnya tidak lagi mengalami ereksi pagi seperti biasanya. Kualitas ereksi dan seberapa sering ereksi di pagi hari berbanding lurus dengan kondisi disfungsi ereksi yang dialami.

Semakin berat keadaannya maka ereksi pagi semakin jarang atau bahkan hilang sama sekali. Seiring dengan hilangnya ereksi pagi, kualitas ereksi saat koitus (penetrasi) dengan istri juga hilang atau menurun.

Hilangnya ereksi pagi dan turunnya kemampuan ereksi saat berhubungan seks (ml) adalah pertanda atau salah satu gejala disfungsi ereksi akibat faktor fisik.

Kemungkinan ada masalah kesehatan yang sedang dialami seperti masalah kardiovaskular atau masalah hormon, dan untuk memastikannya perlu dilakukan diagnosis oleh dokter terkait.

Dalam situasi dimana ereksi di pagi hari masih seting terjadi tetapi mengalami masalah ereksi ketika akan berhubungan seks maka dapat dipastikan penyebabnya adalah faktor psikologis.

Umumnya semua pria yang mengalami penurunan kualitas ereksi akan merasa khawatir, sedih dan takut.

Pikiran-pikiran negatif tersebut akan semakin memperparah kondisi ereksi, terutama jika disfungsi ereksi yang dialami dibiarkan berlarut-larut tanpa melakukan tindakan pengobatan atau berkonsultasi ke dokter.

Untuk mengetahui kepastian kondisi yang dialami, seorang penderita bisa melakukan tes kualitas ereksi menggunakan indeks IIEF atau konsultasi ke terapis seksual.

Dan untuk mengetahui apakah anda mengalami disfungsi ereksi atau tidak, anda perlu memperhatikan kualitas ereksi saat bangun pagi dan saat berhubungan seks.

Kesimpulan

Ketidakmampuan mendapatkan dan atau mempertahankan ereksi yang cukup keras saat beraktifitas seks adalah ciri dan gejala disfungsi ereksi. Gejala lainnya terlihat dari menurunnya gairah seks dan hilangnya ereksi di pagi hari.

Disfungsi ereksi biasanya hanya berlangsung sementara, namun akan menjadi permanen ketika gejala-gejala disfungsi ereksi diabaikan dan tidak segera ditindaklanjuti. Untuk itulah diperlukan kesadaran dari diri sendiri agar terhindar dari disfungsi ereksi.

Kebanyakan kasus disfungsi ereksi bukanlah dikarenakan penyebab medis, melainkan karena faktor psikolpgis. Untuk itulah diperlukan manajemen stress yang baik agar pikiran juga menjadi lebih tenang.

Sertai pula dengan asupan makanan yang bergizi tinggi terutama yang berprotein tinggi untuk kesehatan reproduksi Anda. Melakukan olahraga dengan teratur juga sangat baik untuk menjaga kesehatan reproduksi pria.

Jangan lupa pula untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan Anda agar komunikasi dapat terjalin dengan baik.

Diskusikan dengan pasangan jika terdapat masalah pada organ vital Anda secara terbuka sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam hubungan Anda dan pasangan.

Kehidupan rumah tangga bukan hanya tentang kehidupan seksual saja, maka perkuatlah hubungan suami istri dengan melakukan lebih banyak aktivitas romantis lainnya bersama pasangan.

Demikianlah artikel sehatki.com tentang gejala disfungsi ereksi, semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua. Terima kasih.

Referensi:

Leave a Reply