Ada banyak faktor penyebab disfungsi ereksi diantaranya faktor situasional, faktor psikologis dan tentu saja faktor kesehatan fisik secara umum.
Seperti telah dijelaskan di artikel sebelumnya (baca: Mekanisme terjadinya ereksi), penis hanya bisa ereksi jika terisi penuh dengan darah. Jika terjadi sesuatu misalnya sedang sakit maka penis akan gagal ereksi. Jika kegagalan tersebut terjadi terus-menerus maka penderita disebut telah mengalami disfungsi ereksi.
Gairah seksual yang dimiliki pria merupakan sebuah proses yang kompleks. Proses ini melibatkan otak, hormon, saraf, emosi, otot, atau bahkan pembuluh darah untuk bisa mendukung atau membuat gairah seksual pria bisa menjadi lebih bergairah dan juga lebih “liar”.
Namun, apabila salah satu dari proses tersebut terganggu maka proses ereksi penis tentu akan terganggu pula. Jika gangguan tersebut terjadi terus menerus, maka pria tersebut dikatakan telah menderita disfungsi ereksi.
Perlu anda ketahui bahwa disfungsi ereksi atau yang juga disebut dengan impotensi merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh berbagai banyak faktor, salah satunya adalah kesehatan fisik yang tidak optimal.
Disfungsi ereksi adalah masalah yang harus segera ditangani karena hal ini juga bisa menjadi salah satu sebab rumah tangga menjadi kurang harmonis.
Menurut penjelasan yang dimuat pada Health Line, terdapat kurang lebih 50 persen pria yang berusia antara 40 sampai dengan 70 tahun mengalami masalah disfungsi ereksi akibat faktor kesehatan fisik.
Mari kita bahas satu persatu faktor kesehatan fisik yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:
A. Faktor Hormonal
Pria memiliki hormon testosteron yang sangat mempengaruhi gairah seks. Agar penis bisa ereksi dengan keras, kehadiran hormon testosteron mutlak dibutuhkan.
Testosteron disebut juga hormon seks pria yang mempengaruhi sistem syaraf pada panca indera pria yang membuatnya terangsang jika menerima stimulasi seksual.
Jadi apabila satu waktu anda melihat wanita cantik lalu menjadi bergairah maka hal tersebut disebabkan oleh hormon testosteron anda.
Bukan hanya mata, apabila hidung mencium aroma wangi wanita atau bersentuhan kulit dengan wanita, lalu timbul perasaan hangat dan gairah seks bangkit. Semuanya tersebut disebabkan oleh hormon testosteron.
Pria yang kekurangan hormon testosteron kemungkinan besar mengalami masalah disfungsi ereksi. Inilah penyebab mengapa pria berusia 40 tahun cenderung mengalami kegagalan ereksi, karena testosteronnya semakin sedikit.
Para ahli menyebut kekurangan hormon testosteron dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
B. Neurologis
Sistem syaraf memiliki peranan yang sangat penting agar penis bisa ereksi dengan keras.
Cara kerjanya sederhana, setelah menerima rangsangan seksual, saraf lalu memerintahkan tubuh untuk bersiap melakukan kegiatan reproduksi.
Jantung berdegup kencang dan darah mengalir lancar ke penis, akhirnya penis mengalami ereksi yang keras dan siap digunakan untuk bercinta.
Saraf pada penis terdiri atas dua yaitu saraf parasimpatis dan saraf simpatis. Ketika ada rangsangan seksual, saraf parasimpatis bekerja, lalu darah mengisi ruang dalam darah sampai penis ereksi.
Setelah mengalami ejakulasi, kerja parasimpatis diganti oleh saraf simpatis, pembuluh darah lalu menyempit dan darah mengalir keluar dari penis, ereksi pun mengecil kembali.
Jika sistem syaraf terganggu, maka bisa dipastikan fungsi ereksi akan terganggu pula. Jika gangguan ini terjadi terus menerus, maka disebut pria tersebut menderita disfungsi ereksi.
C. Suplai darah
Bebera penyakit tertentu berkaitan dengan suplai darah pada anggota tubuh termasuk ke penis. Penyakit apa saja yang menghalangi darah mengalir lancar ke penis akan menyebabkan disfungsi ereksi.
Jika kerusakan tersebut terjadi pada area kelamin maka terjadilah disfungsi ereksi atau impotensi, jika kerusakan terjadi di pembuluh menuju otak maka kemungkinan yang terjadi adalah stroke.
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:
- Penyakit jantung
Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab disfungsi ereksi akibat fakot kesehatan fisik yang sering dialami oleh pria yang berusia antara 45 sampai dengan 70 tahun.
Penyakit jantung atau yang juga disebut dengan penyakit kardiovaskuler merupakan suatu kondisi yang mana orang yang mengalami penyakit ini akan diketahui bahwa kemampuan jantung yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Aliran darah yang dialirakan oleh jantung juga tentunya akan masuk ke organ reproduksi pria.
Namun, jika misalnya organ reproduksi tersebut tidak mendapatkan cukup aliran atau asupan darah, maka tentunya hal ini bisa mengakibatkan ia mengalami resiko terkena penyakit impoten atau disfungsi ereksi.
Oleh karena itu, jika anda mengalami kondisi yang mengindikasikan bahwa anda terkena penyakit jantung atau penyakit kardiovaskuler, maka anda harus segera berkonsultasi dengan dokter dan anda harus memberitahukan kondisi yang sedang anda alami saat ini.
Terkadang penderita disfungsi ereksi baru mengetahui memiliki masalah jantung setelah memeriksakan diri ke dokter. Itulah sebabnya banyak yang berpendapat bahwa disfungsi ereksi adalah gejala awal penyakit jantung.
- Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab lain yang dapat menyebabkan anda mengalami disfungsi ereksi akibat faktor kesehatan fisik.
Penyebab kolesterol tinggi adalah memiliki pola makan yang tidak teratur, seperti misalnya karena ia terlalu sering memakan makanan yang mengandung banyak minyak atau lemak.
Kolesterol tinggi atau yang disebut juga dengan hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi tingkat kolesterol di dalam mengalmai kenaikan dibandingkan dengan kondisi pada normal.
- Hipertensi
Disfungsi ereksi akibat kesehatan fisik yang ketiga adalah disebabkan karena anda mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang mana tekanan darah yang terdapat pada dingin arteri mengalami peningkatan dan kondisi inilah yang disebut dengan pembunuh diam-diam karena memang jarang diketahui gejala yang jelas yang bisa dijelaskan.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa penyakit ini berhubungan dengan aliran darah yang berlebihan. Lantas apakah anda hubungannya dengan impotensi atau disfungsi ereksi? Tentu saja ada.
Seseorang yang mengalami hipertensi dalam jangka waktu yang lumayan lama yang mana kondisi ini semakin lama semakin parah yang mana hal ini akan menyebabkan kerusakan pada arteri.
Nah, kerusakan inilah yang kemudian akan mempengaruhi aliran darah sehingga akan mempengaruhi tubuh anda untuk mempertahankan ereksi.
Dan seiring berjalannya waktu, arteri tersebut menjadi kurang begitu fleksibel sehingga kemudian akan menyebabkan aliran darah menjadi berkurang karena aliran darah menjadi terbatas untuk dialirkan menuju penis sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi tubuh anda untuk bisa mencapai maupun juga mempertahankan ereksi. Hal inilah yang juga bisa menjadi sebab seseorang mengalami impotensi.
- Penyakit ginjal
Penyakit ginjal juga menjadi salah satu penyebab disfungsi ereksi akibat kesehatan fisik.
Ginjal merupakan salah satu organ vital yang memiliki fungsi utama yaitu membersihkan darah serta untuk menjaga keseimbangan mineral maupun juga garam yang terdapat di dalam tubuh anda.
Ketika ginjal anda mengalami kerusakan, maka produksi limbah maupun juga cairan akan menumpuk sehingga kemudian akan menyebabkan anda mengalami pembengkakan pada pergelangan kaki, lemas, muntah, maupun juga kondisi lainnya yang tentunya sangat tidak nyaman bagi anda.
Akan tetapi, kondisi yang lebih menakutkan dari itu semua adalah bisa menyebabkan anda mengalami resiko terkena impoten atau disfungsi ereksi.
Ketika seseorang mengalami penyakit ginjal, maka hal ini juga akan berpengaruhi terhadap kemampuan tubuh untuk memicu serta mempertahankan ereksi sehingga hal inilah yang bisa membuat anda mengalami resiko terkena impoten.
D. Kesehatan fisik secara umum
Jika kondisi fisik sehat dan bugar maka kualitas ereksi juga akan sangat baik. Begitu pula sebaliknya, jika kondisi fisik sedang lemah atau sedang sakit maka gairah seks akan berkurang.
Karena gairah berkurang maka ereksi tidak akan terjadi atau jika terjadi tidak maksimal.
Agar tubuh tetap sehat dan bisa beraktifitas normal, tubuh harus mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang optimal serta mendapat istirahat yang cukup. Kurang tidur dan jarang olahraga akan membuat tubuh mudah sakit dan kualitas ereksi terganggu.
Penis memang tidak bertulang dia hanya bisa keras dan tegang jika terisi penuh dengan darah. Masalahnya adalah banyak faktor yang bisa menghambat darah memasuki penis, salah satunya adalah kesehatan fisik yang terganggu.
Demikian informasi singkat contoh penyakit penyebab disfungsi ereksi, semoga bermanfaat.
Thank infonya sangat bermanfat sekali,…
mantabbbb…………………….