Terapi Testosteron Untuk Menyembuhkan Impotensi

Para ahli menyebab salah satu penyebab impotensi adalah kekurangan hormon testosteron. Dalam hal ini dibutuhkan terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi yang diderita tersebut.

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah gangguan seksual dimana penis tidak bisa mengalami ereksi yang cukup keras untuk melakukan penetrasi seksual sampai selesai.

Agar bisa ereksi, pria perlu mengalami rangsangan seksual. Semakin besar rangsangan semakin besar pula gairah seks yang dialami.

Hormon testosteron berkaitan dengan tingkat gairah seks. Semakin rendah kadar testosteron dalam tubuh, maka gairah seks juga akan menurun, begitu pula sebaliknya.

Hormon terstoteron merupakan hormon yang terdapat dalam tubuh pria yang mana berfungsi untuk membentuk karakter maskulin.

Pada saat pria menginjak masa puber, maka akan terlihat beberapa ciri-ciri dari produksi hormon testosterone seperti tumbuhnya bulu di wajah, dada, dan kemaluan, mengalami mimpi basah, maupun ketertarikan pada lawan jenis.

Umumnya produksi hormon ini akan terus berlanjut hingga pria mencapai usia 30 tahun dan setelah itu akan berangsur-angsur menurun.

Namun tak semua pria menjalani kondisi seperti ini, pada kasus-kasus tertentu misalnya terdapat pria yang mengalami kondisi dimana tubuhnya kekurangan hormon terstosteron, meskipun berada di usia yang masih sangat muda sekalipun.

Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kehidupan seksual sang pria. Untuk itulah dibutuhkan pengobatan atau terapi yang dapat menormalkan kembali kadar hormon testosterone di dalam tubuh, misalnya saja dengan melakukan terapi testosteron.

Terapi ini mencoba memasukkan hormon testosterone sintesis berupa gel dalam volume tertentu ke tubuh pria sehingga kadar hormon tersebut bisa normal dan fungsi-fungsi tubuh lainnya juga dapat bekerja normal.

Pada awalnya, terapi ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan sifat feminis yang muncul pada pria yang sering menunjukkan perilaku yang mengarah seperti wanita.

Namun dalam perkembangannya, saat ini terapi testosteron juga dapat diterapkan pada pria paruh baya yang mengalami kondisi penurunan hormon testosterone.

Namun untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini penjelasan mengenai kondisi pria yang mengalami kekurangan hormon serta terapi testosterone yang dapat anda ketahui.

Tanda-Tanda Pria Kekurangan Hormon Testosteron

Seorang pria dapat mengalami kekurangan testosteron diakibatkan oleh banyak faktor, seperti faktor genetik, faktor usia, maupun pengaruh penggunaan obat.

Untuk mengetahui apakah seorang pria mengalami kekurangan hormon testosterone di dalam tubuhnya, ada beberapa ciri-ciri yang bisa anda ketahui.

Berikut ini beberapa gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan hormon testosteron pada pria:

  • Gairah seksual yang menurun
  • Berkurangnya kepadatan tulang
  • Tubuh mudah gemuk
  • Mengalami gangguan tidur
  • Kerontokan rambut
  • Sulit untuk fokus
  • Muncunya depresi
  • Kurangnya motivasi

Pria yang mengalami kekurangan hormon testosteron bisa mengalami dua maupun lebih gejala-gejala yang disebutkan diatas.

Namun gejala utama yang paling sering terjadi adalah menurunnya hasrat seksual dalam melakukan hubungan intim. Penurunan gairah seks akan menyebabkan disfungsi ereksi alias impoten.

Sehingga sangat penting bagi pria untuk melakukan pengobatan untuk menaikkan kembali kadar testosteron dalam tubuhnya agar kembali normal.

Untuk itu, para pria yang mengalami impotensi perlu melakukan pengobatan disfungsi ereksi agar supaya kehidupan seksual mereka kembali bergairah seperti sedia kala.

Kapan Sebaiknya Melakukan Terapi Testosteron?

Terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi

Terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi

Lalu kapan waktu yang tepat bagi pria untuk melakukan pengobatan terapi testosterone?

Jika anda mengalami masalah pada kehidupan seksual (ereksi) dalam jangka 3 bulan terakhir secara berturut-turut, maka cobalah untuk segera mengkonsultasikan ke dokter.

Biasanya dokter akan menanyakan seputar gejala-gejala disfungsi ereksi yang dialami pria hingga melakukan pemeriksaan fisik lanjutan.

Jika anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, maka dokter akan menyarankan untuk pengambilan tes darah untuk mengetahui kadar testosteron di dalam tubuh.

Pengembilan darah ini biasanya dilakukan lebih dari 1 kali. Nantinya dokter sendiri akan memberi tindakan lanjutan apakah perlu dilakukan terapi testosteron atau tidak. Namun nantinya segala keputusan berada di tangan pasien.

Manfaat Terapi Testosteron Untuk Pengobatan Impotensi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terapi testosterone merupakan pengobatan dimana sejumlah hormon testosterone sintesis disuntikkan ke dalam tubuh sehingga dapat menaikkan kembali kadar testosterone yang ada di dalam tubuh pria.

Saat ini, terapi testosterone memang sering digunakan untuk mengobati gangguan seksual pada pria, semisal disfungsi ereksi maupun ejakulasi dini.

Banyak kasus-kasus dimana pria dapat merasakan kejantanannya kembali akibat terapi testosteron tersebut.

Libido menjadi normal dan peka dalam menanggapi rangsangan seksual, bahkan dapat mempertahankan jangka waktu ereksi menjadi lebih lama.

Namun tak hanya dapat menyembuhkan impotensi, ada banyak manfaat dari terapi testosteron lainnya yang wajib diketahui oleh pria.

Berikut ini beberapa manfaat terapi testosteron:

  • Meningkatkan kemampuan untuk fokus dan daya ingat
  • Menambah massa otot sehingga nantinya tubuh menajdi lebih padat dan seksi
  • Mempertahankan kepadatan tulang, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya patah tulang

Akan tetapi dalam proses terapi testosterone ini tidak bisa hasilnya segera terasa. Dibutuhkan waktu yang cukup lama agar manfaat-manfaatnya dapat dirasakan oleh pria.

Biasanya akan dilakukan beberapa kali suntikan hormon testosterone secara rutin sehingga fungsi seksual pria dapat kembali normal. T

entu saja selama proses terapi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jenis terapi ini termasuk salah satu terapi yang cukup mahal. s

Setiap melakukan metode terapi ini bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 540.000 dalam satu bulannya. Untuk jenis patch dapat menghabiskan lebih dari 400 US Dollar setiap bulannya.

Sedangkan metode gel dapat dikenai biaya sekitar 250-500 US Dollar. Sehingga penting bagi pria yang sedang menjalani proses terapi testosterone untuk melakukannya secara serius serta menjaga pola hidup yang sehat.

Jaga pola hidup agar tetap sehat, baik itu fisik dan mental. Mulai dari istirahat cukup 8 jam setiap harinya, berolahraga rutin, terapkan diet sehat, berpikir positif, dan rutin melakukan relaksasi.

Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk selama menjalani masa terapi yang dapat merugikan kesehatan seperti merokok, lembur, mengkonsumsi alcohol, narkoba, dan berkendara dalam waktu yang cukup lama.

Resiko Terapi Testosteron

Meskipun memiliki banyak manfaat, akan tetapi ada beberapa risiko yang dapat ditimbulkan dari terapi testosteron. Bagi anda yang berencana untuk melakukan terapi ini, berikut beberapa efek samping yang dapat anda ketahui:

  • Gangguan kulit, misalnya pertumbuhan jerawat
  • Testis mengecil dan menyebabkan produksi sperma menjadi menurun
  • Resiko terkena kanker prostat
  • Resiko terkena penyakit jantung diakibatkan meningkatnya produski sel darah merah
  • Pembesaran payudara pria
  • Gangguan pernapasan saat tidur
  • Meningkatnya nasfu makan
  • Perubahan pada suasana hati, merasa mual dan muntah
  • Kesulitan saat buang air kecil
  • Dan masih banyak lainnya

Dengan mengetahui risiko dan efek samping yang dapat terjadi selama proses terapi testosterone ini, diharapkan nantinya pria dapat mempertimbangkan matang-matang ketika akan menjalani terapi untuk dapat menyembuhkan gangguan fungsi seksual ini.

Sebenarnya masih banyak pengobatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi impotensi selain terapi testosteron, misalnya dengan mengkonsumsi obat-obatan medis, menggunakan pompa vakum, olahraga rutin, melakukan yoga, melatih pernapasan, konsultasi psikologi, dan masih banyak lainnya.

Secara umum memang tujuan dari terapi testosterone ini digunakan untuk mengembalikan lagi kehidupan seksual pria yang menurun.

Meskipun begitu, ada banyak risiko serta efek samping yang bisa dirasakan selama masa penyembuhan berlangsung.

Sehingga pastikan anda memahami dengan benar apa saja yang menjadi kelebihan serta kekurangan dari terapi testosterone ini. sehingga nantinya adan bisa dengan bijak mengambil keputusan untuk diri anda sendiri.

Saat ini pengobatan terapi testosterone sudah banyak ditemukan di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Namun beberapa lainnya juga memilih untuk melakukan terapi di luar negeri, semisal di Singapura.

Selain melakukan terapi testosteron, anda juga bisa meningkatkan kadar testosteron dengan mengonsumsi beberapa makanan tertentu seperti tiram.

Demikian penjelasan singkat mengenai terapi testosteron yang dapat anda ketahui. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Leave a Reply