Disfungsi ereksi atau impotensi terjadi ketika seorang pria tidak bisa mendapatkan dan atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual penetratif sampai selesai.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab disfungsi ereksi, tapi pada umumnya gangguan seksual ini berhubungan dengan penyakit yang secara langsung mempengaruhi fungsi vaskular seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes.
Menariknya, 4 dari 5 kasus pria yang melaporkan gejala disfungsi ereksi ternyata juga memiliki masalah kelebihan berat badan. Dan ternyata berdasarkan laporan dari Mayo Clinic, obesitas atau kegemukan adalah salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi.
Dalam banyak penelitian sebelumnya diketahui bahwa pria yang memiliki Indeks Massa Tubuh yang sangat tinggi memiliki risiko lebih besar mengidap disfungsi ereksi dibandingkan dengan pria yang memiliki berat badan normal. Di Amerika Serikat kondisi ini disebut telah mempengaruhi lebih dari 30 juta pria paruh baya.
Pada tahun 2008, sebuah studi menunjukkan adanya dampak obesitas terhadap kesehatan seksual laki-laki. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine. Penelitian tersebut fokus pada 2.435 pasien pria di Italia yang sedang menjalani pengobatan masalah seksual dalam rentang waktu antara tahun 2001 sampai 2007.
Diketahui, diantara 2.435 pasien terdapat 41,5% memiliki berat badan yang normal, 42,4% mengalami kelebihan berat badan, 12,1% menderita obesitas dan sebanyak 4% sangat gemuk. Usia rata-rata pasien adalah 52 tahun.
Semua pasien menjalani tes darah dan USG Doppler pada penis untuk mengukur aliran darah dari dan menuju penis. Pasien juga menjalani tes wawancara untuk mengetahui kondisi mental yang bersangkutan.
Pimpinan penelitian tersebut Giovanni Corona, MD, dari University of Florence menyebut tingkat obesitas berhubungan dengan menurunnya kadar testosteron dalam darah. Dimana hormon testosteron yang rendah dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
Daftar Isi:
Pengertian Kegemukan (Obesitas)
Tingginya jumlah orang yang mengalami kegemukan baik itu pada orang dewasa maupun anak-anak menjadikan kegemukan adalah salah satu masalah kesehatan paling serius di abad 21.
Kegemukan atau yang biasa disebut obesitas adalah sebuah kondisi medis dimana tubuh mengalami kelebihan lemak. Parameter untuk mengukur seseorang telah menderita obesitas adalah dengan memeriksa Indeks Massa Tubuh (IMT).
Indeks Massa Tubuh didapat dengan membandingkan berat tubuh dengan tinggi badan. Rumusnya seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Semakin tinggi nilai IMT yang didapat berarti semakin tinggi risiko terjadinya gangguan kesehatan, termasuk disfungsi ereksi. Berikut ini adalah interpretasi nilai IMT:
- 25 – 29,9 : Pra obesitas.
- 30 – 34,9 : Obesitas Tingkat I.
- 35 – 39.9 : Obesitas Tingkat II.
- Diatas 40 : Obesitas Tingkat III.
Bagaimana Obesitas (Kegemukan) Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi
Kegemukan mempengaruhi cara tubuh memproses gula dan cenderung membuat penderita mengalami masalah kolesterol tinggi. Orang dengan tingkat obesitas sangat tinggi juga berisiko mengalami hipertensi dan penyakit jantung.
Begitu pula dengan kualitas hidup yang cenderung menurun akibat terjadinya gangguan tidur atau dalam kasus yang lebih parah, sleep apnea. Kesemua masalah tersebut menyebabkan penderita mudah lelah di siang hari dan cenderung mengalami depresi.
Pria gemuk juga kemungkinan mengalami keringat berlebih, sering kepanasan dan menderita ruam di lipatan kulitnya. Berat badan berlebih juga dapat menyebabkan nyeri pada punggung, lutut dan pergelangan kaki.
Kesemua faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung (psikis) dapat menyebabkan timbulnya masalah seksual seperti disfungsi ereksi. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu bagaimana kegemukan dapat menyebabkan disfungsi ereksi:
1. Faktor Psikologis
Pria yang mengalami obesitas umumnya merasa tidak nyaman dengan tubuh mereka akibatnya adalah muncul rasa rendah diri dalam pergaulan sosial. Orang gemuk juga harus menghadapi diskriminasi dan prasangka jelek dalam masyarakat.
Kombinasi dari masalah tersebut akan menciptakan hambatan sosial dan psikologis dalam diri penderita. Dan seperti kita tahu, masalah-masalah psikis sangat berhubungan dengan kinerja seksual.
BACA JUGA: Stres Sebabkan Disfungsi Ereksi.
2. Kegemukan Menyebabkan Gangguan pada Sistem Vaskular
Aliran darah memegang peran yang sangat penting bagi penis agar bisa mengalami ereksi yang keras. Penis hanya bisa tegak dan berdiri dengan kokoh hanya jika terisi penuh dengan darah. Jika aliran darah terhambat maka penis akan tetap loyo meskipun sedang menerima rangsangan seksual yang kuat.
Kegemukan ternyata mempengaruhi bagaimana aliran darah mengalir di dalam tubuh termasuk ke area penis. Kegemukan menyebabkan pembuluh darah menyempit akibat timbunan lemak. Hal ini menyebabkan aliran darah menuju penis terhambat, akibatnya penis mengalami disfungsi ereksi.
BACA JUGA: Kegemukan Saat Remaja Menyebabkan Impotensi Saat Usia Dewasa
3. Kegemukan Merusak Lapisan Endotelium pada Penis
Endotelium adalah lapisan sel yang melapisi pembuluh darah dari jantung sampai jaringan-jaringan terkecil di dalam tubuh. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada endotelium dapat mengurangi kinerja sistem vaskular dan merusak fungsi ereksi.
Obesitas adalah penyebab utama terjadinya penyakit vaskular dan disfungsi endotelium. Lemak adalah organ endoktrin yang mengeluarkan banyak zat bioktif. Semakin banyak konsentrasi molekul dalam darah menyebabkan orang semakin gemuk.
Ada bukti yang menyebutkan bahwa hormon adipokines dikeluarkan dari cadangan lemak pada area sekitar pembuluh penis menyebabkan terjadinya peradangan yang memiliki efek merusak pada pembuluh endotelium. Hal ini berkontribusi terhadap terjadinya disfungsi ereksi.
4. Obesitas Menyebabkan Aterosklerosis
Obesitas juga menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh arteri akibat adanya endapan lemak dan kolesterol. Ketika aterosklerosis terjadi pada arteri penis maka aliran darah akan terblokir sehingga mengurangi fungsi ereksi.
5. Kegemukan Sebabkan Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah sebuah kondisi pada pria dimana testis tidak bekerja normal dalam memproduksi hormon testosteron. Sebuah studi melaporkan bahwa tingkat IMT, lingkar pinggang dan jumlah lemak visceral berbanding terbalik dengan kadar testosteron dalam darah.
Testosteron adalah hormon seks pria yang bertanggung jawab terhadap minat dan aktifitas seksual. Kadar testosteron yang sangat rendah dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah seksual pada pria seperti disfungsi ereksi (impotensi) dan gairah seks rendah.
Percobaan pada hewan yang telah dikebiri (testis dihilangkan) sehingga tidak lagi bisa memproduksi testosteron ternyata tidak mampu lagi mendapatkan ereksinya.
Bagaimana Mencegah Disfungsi Ereksi pada Pria Obesitas
Banyak penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan gaya hidup pada pria penderita disfungsi ereksi dengan yang tidak. Karena itu salah satu cara mencegah dan mengobati disfungsi ereksi adalah dengan mengubah kebiasaan sehari-hari.
Menurunkan berat badan terbukti dapat menyembuhkan disfungsi ereksi dan secara positif meningkatkan fungsi seksual tubuh. Penelitian di Italia menyebutkan pria obesitas yang berhasil menurunkan berat badan mereka sebanyak 5% dari berat semula mengalami perbaikan pada fungsi seksual.
Berikut ini beberapa tips bagi pria penderita disfungsi ereksi untuk menurunkan berat badan:
- Perbaiki diet
Lakukan pola makan mediterania dengan memperbanyak asupan buah, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian dan ikan. Kurangi daging merah dan biji-bijian yang telah diolah. Sebuah studi menunjukkan keberhasilan diet mediterania pada 100 pria penderita disfungsi ereksi. - Olahraga teratur
Salah satu penyebab obesitas adalah kurang bergerak. Karena itu lakukan olahraga secara teratur terutama yang berhubungan dengan latihan vaskular. Olahraga terbaik untuk pria obesitas adalah aerobik. Sebuah studi pernah menunjukkan bahwa melakukan gerakan aerobik selama satu jam setiap hari selama 9 bulan dapat meningkatkan fungsi seksual. - Meditasi
Latihan pernafasan saat melakukan meditasi membuat tubuh dan sistem syaraf menjadi relaks sehingga tubuh tidak stres dan menjadi lebih damai.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tubuh yang terlalu gemuk adalah penyebab utama disfungsi ereksi atau impotensi. Oleh karena itu semua pria yang mengalami kegemukan perlu menyadarinya dan sesegera mungkin melakukan usaha untuk menurunkan berat badannya.
Dengan menjalani gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga dan melakukan diet yang benar maka tidak hanya akan membuat tubuh jadi sehat tapi juga terhindar dari berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, jantung, diabetes dan disfungsi ereksi.